Membangun rumah impian pasti menjadi mimpi bagi semua orang, apalagi jika hasil jadinya benar-benar sesuai harapan. Rumah Naganara, begitu namanya, hunian impian yang berhasil diwujudkan oleh Resi Wimbadi bersama sang istri. Seperti apa kisah mereka dalam mewujudkan rumah tersebut? Mari kita simak kisahnya!
Menyoal rumah impian, setiap orang sudah tentu memiliki seleranya masing-masing dalam merancang hunian mereka.
Ada beberapa aspek yang kerap menjadi perhatian utama, salah satunya adalah memilih membeli rumah di kompleks perumahan atau membangun rumah sendiri.
Apabila kamu dihadapkan dengan kedua pilihan tersebut, mana yang akan kamu pilih?
Banyak orang beranggapan jika membangun rumah sendiri dari nol menggunakan jasa arsitek jatuhnya lebih mahal dibandingkan dengan membeli rumah di perumahan.
Hal tersebut tak berlaku bagi Rumah Naganara—fasad memikatnya membuat orang berpikir jika rumah tersebut setidaknya membutuhkan biaya sampai Rp2-3 miliar.
Kenyataannya justru berbanding terbalik, Resi bisa membangun rumah impiannya jauh lebih murah dari anggapan orang.
Kepada Tim 99.co Indonesia, Resi membagikan kisah perjuangannya mewujudkan rumah impian yang diberi nama Rumah Naganara.
Kisah Membangun Rumah Naganara
Dua Pilihan, Beli Rumah di Cluster atau Membangun Rumah Sendiri
Di balik tampilannya yang mencuri perhatian, ternyata rumah yang terletak di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, ini memiliki latar belakang kisah menarik untuk diungkap.
Pada awalnya, Resi dan istri memiliki impian untuk membeli rumah di sebuah cluster atas dasar pertimbangan beberapa faktor.
“Tadinya saya dengan istri sebenarnya mempunyai cita-cita memiliki sebuah rumah di area cluster dengan asumsi kita melihat kenyamanannya, kita lihat lingkungannya, kita lihat keamanannya, dan segala macam yang pasti memang untuk kedua anak kita,” ungkap Resi kepada 99.co Indonesia, Minggu (19/9/2021).
Sebagaimana kita ketahui, perumahan cluster memang menawarkan fasilitas yang membuat kita nyaman, khususnya soal keamanan.
Namun impian untuk memiliki rumah di cluster pudar seiring waktu berjalan karena Resi memiliki pertimbangan yang lain.
Menimbang waktu dan bujet, Resi memiliki dua pilihan, yakni membeli rumah di cluster seperti yang mereka impikan atau membangun sendiri rumah impian mereka.
“Sebenarnya kita juga bisa membeli rumah idaman kita yang di cluster itu, tapi kalau kita beli cluster, kita dapat rumah tapi belum bisa isi tuh rumah,” katanya.
Berangkat dari situ, mereka mencari beberapa pilihan lain serta bertanya ke saudara hingga teman-teman dekat.
“Dan akhirnya, setelah kita survei juga sendiri, kita melihat kenapa tidak membangun rumah dengan rumah yang ada ini kita bangun sesuai apa yang kita mau dengan bujet yang kita punya juga,” ungkapnya.
Merancang Hunian Impian Bersama Arsitek
Setelah bertanya sana-sini, Resi bersama istri terpikir untuk mencari arsitek yang cocok dengan selera mereka.
Sampai akhirnya sang Istri mendapatkan rekomendasi dari temannya untuk menghubungi seorang arsitek.
“Sempet DM-DMan dan akhirnya kita ngobrol, kita ketemu, kok dengan adanya bujet yang kita punya kayanya bisa bangun apa yang kita mau. Akhirnya kita agak lebih mantep jalannya, nih, untuk membangun rumah,” jelasnya.
Resi berpikir bahwa saat itu kalau rezeki dan jodohnya memang bukan untuk membeli rumah di cluster yang mereka inginkan, ia lebih memilih merenovasi rumah lama yang mereka miliki.
Bulat keputusan untuk menggunakan jasa arsitek dan pilihannya jatuh kepada Mande Austriono.
“Akhirnya kita nge-brief arsitek kita, yaitu Mas Mande Austriono, bahwa itu ingin mempunyai rumah; 1) sirkulasi udaranya bagus, 2) kita ingin punya rumah yang terang, 3) low maintenance alias eco energy,” ungkapnya.
Setelah dua meeting dilalui, Resi mengatakan bahwa ia menginginkan pembangunan rumah tersebut dilakukan dengan cepat, yakni 8 bulan.
Bujet Membangun Rumah Naganara
Melihat tampilan Rumah Naganara, banyak orang yang mengira bahwa pembangunan rumah tersebut membutuhkan biaya setidaknya lebih dari satu miliar.
“Setiap orang yang datang ke rumah saya, asumsi mereka ngebangun rumah saya itu sekitar 2-3 M,” sebutnya.
Saat membangun rumah tersebut, nyatanya Resi hanya menyediakan bujet Rp1 miliar dan pembangunannya tidak sampai batas bujet tersebut.
Bahkan renovasi rumah lamanya hanya memakan biaya sekitar Rp700 juta.
Biaya tersebut selisih jauh jika dibandingkan dengan membeli rumah cluster yang angkanya mencapai Rp2-4 miliar dengan luas 150 m2.
Ukuran rumah cluster itu juga lebih sempit dari rumah yang akhirnya Resi putuskan untuk direnovasi besar-besaran.
***
Demikian kisah Resi dan sang istri dalam membangun rumah impiannya, Rumah Naganara.
Semoga artikel ini dapat menginspirasi Sahabat 99 yang juga sedang berencana membuat rumah impian, ya!
Jangan lupa, baca juga artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Tangerang Selatan seperti Rumah Naganara?
Kunjungi 99.co/id dan temukan pilihan menarik!
**Sumber foto: dok. Rumah Naganara