Pencinta film lawas pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Marlia Hardi. Dikenal sebagai bintang film yang sukses, namun nasibnya berujung tragis karena terjerat utang arisan.
Sahabat 99, Marlia Hardi adalah salah satu artis era 70-an.
Wanita kelahiran Magelang, Maret 1927 itu mulai dikenal publik lewat sejumlah film.
Namanya mulai naik daun ketika memerankan Bu Mar pada sandiwara televisi Keluarga Marlia Hardi pada 1973.
Namun, kiprahnya di industri hiburan tanah air dimulai sejak awal 1950-an ketika menjadi seorang figuran.
Sejak saat itu, dia mulai membintangi banyak film tanah air seperti Di Tepi Bengawan Solo (1951), Si Pintjang (1951), hingga Anak-anak Revolusi (1964).
Marlia juga masuk sejumlah nominasi, salah satunya Pemeran Wanita Pendukung terbaik pada film Petir Sepandjang Malam (1967).
Terlepas dari itu, menarik untuk mengulas sisi lain dirinya.
Salah satu hal yang jadi sorotan masyarakat adalah kematian Marlia Hardi.
Saat tengah berada di puncak karier, dia mendadak ditemukan meninggal dunia.
Kisah Marlia Hardi, Bunuh Diri karena Terjerat Utang Arisan
Sumber: inews.id
Kematian Marlia sempat menggemparkan publik.
Dia ditemukan meninggal oleh supirnya di kediaman Marlia, kawasan Setiabudi, Jakarta.
Marlia Hardi bunuh diri pada 18 Juni 1984 pada usia 57 tahun dengan cara gantung diri di kusen pintu.
Melansir inews.id, Marlia meninggalkan tujuh surat perpisahan pada tujuh temannya.
Hal itu terkait dengan alasan dia bunuh diri.
Pada Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), Ratno Timoer, Marlia mengaku bahwa bunuh diri adalah jalan terbaik.
Penyebab Kematian Marlia Hardi
Banyak yang bertanya-tanya, apa penyebab kematian Marlia yang memutuskan bunuh diri.
Padahal, Marlia dikenal selalu memerankan tokoh ibu yang bijaksana pada sejumlah filmnya.
Sebelum memutuskan bunuh diri, Marlia ternyata sempat menerima surat-surat kaleng berisi ancaman.
Ancaman tersebut berupa laporan ke Polisi karena masalah utang.
Menurut keterangan Polisi, penyebab kematian Marlia Hardi adalah terjerat utang arisan call.
Artis lawas itu terlilit utang yang terdiri dari 135 orang.
Marlia Hardi Gantung Diri
Pada arisan call tersebut, dia sendiri berperan sebagai bandar.
Marlia bertanggung jawab mengumpulkan uang dan bersiap menombok jika ada anggota yang belum setor.
Mulanya, arisan tersebut berjalan lancar.
Hanya saja, seiring waktu banyak anggota arisan yang menunggak setoran.
Marlia pun harus menalangi uang-uang arisan dari para anggota.
Dia mencari pinjaman utang dari satu orang ke yang lain.
Namun, jeratan utang tersebut tak mampu membuatnya bertahan.
Marlia memilih bunuh diri karena terlilit utang tersebut.
Sebelum meninggal dunia, dia sempat menulis naskah drama berjudul Surat Kaleng.
Naskah tersebut disinyalir terinspirasi dari surat kaleng bernada ancaman yang diterimanya sebelum memutuskan gantung diri.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Cek ragam hunian menarik dari berbagai proyek properti hanya di www.99.co/id.
Salah satunya adalah Adhi City Sentul!
