Perjuangan memang tidak akan mengkhianati hasil. Ini dibuktikan oleh Nurchaeti, mantan TKI Singapura yang kini sukses menjadi pengusaha dengan omzet miliaran di Tanah Air. Yuk, simak perjalanannya dalam artikel berikut ini.
Lulus dengan ijazah dan keahlian di bidang apoteker, nasib justru membawa Nur menjadi tenaga migran di Singapura.
Selama menjadi TKI, ia harus hidup berjauhan dengan kedua anaknya di Indonesia.
Hal inilah yang membuat Nur tidak betah meski penghasilannya mencapai SGD1.000 setiap bulannya.
Oleh sebab itu, di tahun 2013 mantan TKI Singapura ini memutuskan untuk berhenti dan mencoba peruntungan sebagai pebisnis.
Perjalanan Karier Mantan TKI Singapura
Tidak ada rencana besar yang dipikirkan Nur ketika berhenti dari pekerjaannya di Singapura.
Tujuannya saat itu hanya satu, kembali ke Tanah Air agar bisa hidup berdekatan dengan kedua anaknya.
Namun, realita kehidupan membuatnya harus memutar otak untuk tetap menghasilkan uang.
Oleh sebab itu, ia lalu memutuskan untuk memulai bisnis meski belum memiliki bekal ilmunya.
“Saya bisa dikatakan perintis menjadi pebisnis di keluarga,” kata Nur dilansir dari kontan.co.id.
Awalnya, ia mencoba untuk membuka usaha laundry kiloan yang tidak membutuhkan modal besar.
Selama tiga bulan pertama bisnisnya berjalan, bisa dibilang usahanya gagal total, Sahabat 99.
Namun di tahun 2014, ia membuktikan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Berkat kerja kerasnya mempelajari manajemen bisnis, usaha laundry miliknya sukses membuka 6 cabang dan tersebar di Jabodetabek.
Omzet yang ia dapatkan pun mencapai puluhan juta setiap bulannya.
Merambah Bisnis Kuliner
Berhasil mengembangkan bisnis laundry, ia kemudian mencoba peruntungan di bidang kuliner.
Pasalnya, ia merasa bahwa margin bisnis kuliner sangatlah besar dan menguntungkan.
Ia lalu memutuskan untuk mengembangkan resep keripik pisang warisan almarhumah neneknya.
“Saya kepikiran untuk memanfaatkan resep turun temurun keluarga sebagai peluang bisnis,” katanya lebih lanjut.
Bermodalkan Rp100 ribu untuk membeli pisang tanduk dan bahan baku lainnya, ia lalu memulai perjalanan di bidang kuliner.
Selama merintis usaha ini, ia tidak pernah lelah memperbaiki cita rasa produknya sesuai masukan yang datang.
Tidak hanya itu, Nur juga tidak melewatkan kesempatan untuk mengikuti acara UMKM dari kementerian.
Kegigihan Nur kemudian membuka peluang ekspor produk keripik pisang miliknya.
Hasilnya, kini produk Nur sudah beredar di Brunei Darussalam, Dubai, Qatar, Perancis, Belgia, Jerman, hingga Belanda.
Omzet usaha kulinernya pun meningkat, menjadi Rp1,5-1,8 miliar per bulan.
***
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99.
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian idamanmu.
Ada beragam pilihan hunian menarik yang bisa kamu temukan, misalnya saja kawasan Ice Business Park.