Belum banyak yang tahu bagaimana kisah Lee Kang Hyun mualaf, eks bos Samsung yang kini menjadi petinggi Hyundai Motor Asia Pacific. Apa alasan dia pindah agama?
Sebagian orang mungkin sudah mengenal siapa itu Lee Kang Hyun.
Di Indonesia, dia sebelumnya dikenal sebagai bos Samsung.
Melalui tangan dinginnya, Samsung berhasil populer di tengah masyarakat tanah air.
Setelah berhasil membawa Samsung terkenal dan populer, Lee Kang Hyun pun pindah ke Hyundai Motor Asia Pacific.
Melansir Kompas, kini dia menjabat sebagai Vice President sekaligus Chief Operating Officer (COO).
Menarik untuk mengulas sisi lain Lee Kang Hyun, Sahabat 99.
Salah satunya adalah kisah Lee Kang Hyun mualaf dan membaca dua kalimat syahadat di masjid Agung Sunda Kelapa.
Benarkah dia mualaf atas ajakan temannya?
Kisah Lee Kang Hyun Mualaf
Le Kang Hyun adalah pria kelahiran Seoul, Korea Selatan, 16 Juli 1966.
Dia datang ke Indonesia pada 1988.
Namun, dia datang ke Indonesia bukan sebagai pejabat Samsung.
Dia datang untuk mengunjungi sahabat pena-nya asal Indonesia.
Sebelumnya, keduanya melakukan korespondensi tentang agama Islam dan Indonesia.
Lee pun tertarik lebih lanjut dan memutuskan datang ke Aceh.
Di sana, dia tinggal selama sebulan di rumah temannya tersebut.
“Waktu itu saya belajar bahasa Indonesia di UI (Universitas Indonesia) Fakultas Sastra selama 23 hari. Zaman itu, Bahasa Indonesia saya lebih bagus dibanding sekarang,” katanya melansir Kompas.
Lee terkesan dengan keragaman Indonesia dan keramahtamahan masyarakatnya.
Dia juga mulai mengenal agama Islam lebih dalam.
“Agama di sini sudah menjadi bagian kehidupan. Berbeda sekali dengan di Korea. Mayoritas memilih tidak beragama dan hal itu tidak jadi masalah,” ujarnya melansir detik.
Lee makin tertarik dengan Indonesia dan berkeinginan untuk tinggal di sana.
Gayung bersambut saat dia bergabung dengan Samsung dan minta ditempatkannya di Indonesia.
Pada 1993, dia pun bekerja di Samsung Indonesia, pabrik Cikarang Bekasi.
Bekerja di Indonesia, dia melihat ada korelasi signifikan antara agama dengan prestasi kerja.
Dari sana, kisah Lee Kang Hyun mualaf dimulai.
Lee Kang Hyun Mualaf di Masjid Sunda Kelapa
Lee Kang Hyun makin tertarik dengan agama Islam dan membawanya kepada seorang mantan pejabat BNI berdarah Aceh, Roshim Hamzah.
Dia banyak belajar tentang agama Islam dan kaitannya dengan prestasi kerja.
Dia juga melihat ayah temannya di Aceh mengajarkan agama Islam pada anak-anak.
“Ada sekitar 20 anak yang dia sekolahkan dan biayai,” ujar dia.
Sementara itu, ibu dari teman Lee mendirikan sebuah panti asuhan.
“Jadi saya benar-benar lihat sendiri bagaimana umat muslim berperilaku, kemudian saya diajari salat,” tuturnya.
Ayah teman Lee yang kemudian dia anggap sebagai ayah angkat mengajaknya ke masjid Agung Sunda Kelapa.
Di masjid itu, eks bos Samsung mualaf dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Lee memutuskan menjadi mualaf pada 1994.
Dia mengaku cukup berat saat menjadi seorang yang baru pindah agama.
Terutama saat bulan puasa tiba.
Dia juga mengaku pernah mendapatkan pengalaman spiritual yang tidak bisa dia lupakan.
“Susah dijelaskan dengan kata-kata,” kata Lee.
Kini Disapa Pak Haji
Melansir Kumparan, Lee biasa disapa “Pak Haji” di kalangan wartawan senior.
Meskipun, ketika itu dia belum pernah menuaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
“Nama saya KH Lee, mungkin orang-orang memanggil ‘Kiai Haji’ Lee, jadi sekalian didoakan,” katanya.
Meski demikian, ternyata Lee pernah melaksanakan umroh.
“Tapi saya sudah berjanji kepada istri saya akan berangkat haji,” ujarnya.
Istri Lee adalah wanita berdarah Sunda bernama Yuliani yang dia nikahi pada 1996.
Dari perkawinannya, mereka dikaruniai tiga orang putra.
Setelah mualaf, Lee mengaku terus memperdalam agama Islam.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Ikuti artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, cek rumah impianmu dari sekarang hanya di www.99.co/id!