Berita Ragam

Kisah Tragis Hambali, Teroris Bom Bali 2002 Saat Disiksa di Penjara Rahasia CIA

2 menit

Masih ingat dengan Hambali? Ia adalah teroris bom Bali 2002 lalu yang menewaskan banyak orang. Baru-baru ini terungkap kisah pedih bagaimana dirinya disiksa di penjara rahasia CIA.

Setelah 18 tahun berlalu dalam ketidakjelasan, Hambali alias Ecep Nurjaman pelaku teror bom Bali 2002 akhirnya mendapatkan kejelasan terkait dakwaannya.

Sidang perdana tersebut rencananya digelar pada bulan Februari, tetapi harus diundur akibat wabah pandemi.

Ternyata, pada berkas laporan sidang ini Hambali dan dua rekan teroris bom Bali lainnya tak hanya mendapatkan dakwaan.

Di dalam laporan tersebut juga terungkap bahwa Hambali sempat mendapatkan siksaan ketika berada di penjara rahasia CIA.

Dari Cianjur hingga Bertemu Osama bin Laden

sosok hambali

Sumber: tirto.id

Mengutip laporan tirto.id, Hambali yang berasal dari Cianjur punya masa kecil yang tak mudah.

Di masa order baru, ia merasa dibatasi untuk belajar Islam hingga kemudian nekat hijrah ke Malaysia secara ilegal di tahun 1982.

Di Malaysia pula Hambali bertemu Abdullah Sungkar yang membuatnya menjadi “relawan” di Afhanistan dan bertemu dengan pimpinan Al-Qaeda, Osama bin laden.

Dari situ, ia menjalin relasi penting dengan banyak tokoh terorisme di berbagai negara, termasuk sosok Abu Bakar Ba’asyir.

Sejak itu, karier teroris bom Bali ini tak lagi sama.

Ia menjadi penyalur dana Al-Qaeda ke Filipina, membuat gerakan perlawanan, hingga terlibat dalam berbagai serangan terorisme.

Gerakan Rabitah al-Mujahidin pimpinannya punya anggota dari banyak negara dan dipercaya menjadi otak serangan bom di Kedutaan Besar Filipina di Jakarta tahun 2000.



Tak berhenti sampai situ, Hambali juga menjadi otak banyak serangan terorisme lainnya termasuk yang paling terkenal yaitu Bom Bali 1 dan bom di Hotel J.W. Marriot Jakarta.

Dikirim ke Penjara Rahasia CIA Lalu ke Guantanamo dan Disiksa

penjara guantanamo

Sumber: sindonews.com

Pascaditangkap pada 2003, ia dan rekan-rekannya dikirim ke penjara rahasia CIA, lanjut ke penjara Guantanamo.

Ia pun baru mendapatkan persidangan perdananya setelah dipenjara 18 tahun tanpa kejelasan.

Dalam laporan persidangan Hambali juga disebutkan ia mengalami serangkaian penyiksaan yang sangat tragis.

Konon, Hambali disiksa dengan cara dilarang tidur, dipukuli, serta beragam teknik penyiksaan sadis lainnya.

Siksaan-siksaan yang disebut sebagai “interogasi yang ditingkatkan” tersebut dilakukan untuk menggali dan mendapatkan informasi dari para teroris bom Bali tersebut.

Penyelidik pun sempat mengintimidasi Hambali dan mengatakan tidak akan pernah membiarkan dunia tahu apa yang ia dan rekan teroris bom Bali lainnya alami.

Meskipun pemerintah Indonesia telah meminta Hambali didakwa di Indonesia, tetapi pemerintah AS tak mengabulkannya.

Brian Bouffard pun menyatakan bahwa para tahanan yang menghadapi tuntutan aktif setelah ditahan bertahun-tahun akan sulit bebas.

“Bahkan akan lebih sulit lagi setelah adanya dakwaan ini,” ujarnya.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Barat, bisa jadi Aerium Apartment adalah jawabannya.

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!




Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts