Pemimpin Korea Utara ternyata takut pada gelombang budaya KPop, lo. Ia bahkan mengeluarkan ancaman hukuman mati untuk KPopers Korea Utara. Berikut informasi selengkapnya!
Saat ini The Korean Wave atau gelombang Korea tengah merajalela di berbagai belahan dunia.
Istilah tersebut terutamanya berkaitan dengan segala hal mengenai Korea Selatan, Sahabat 99.
Mulai dari mode, musik, gaya rambut, makanan, hingga bahasa gaulnya.
Menariknya, negara tetangga Korea Selatan ternyata takut dengan dengan keberadaan budaya KPop, lo.
Kim Jong Un Anggap Budaya KPop Sebagai Kanker Ganas
Menurut berbagai sumber, Kim Jong Un telah memperingatkan warganya untuk menjauhi segala hal terkait budaya Korsel.
Ia bahkan telah menghabiskan beberapa dekade terakhir untuk mencoba menghentikan The Korean Wave agar tidak menembus perbatasan Korea Utara.
Ada kontrol ketat mengenai informasi yang boleh masuk dan keluar di sana.
Selain itu segala elemen yang berkaitan dengan budaya Korea Selatan adalah hal terlarang.
Siapa saja yang melanggarnya terancam mendapat hukuman berat, mulai dari kerja paksa, kurungan penjara, hingga hukuman mati.
Ini karena menurut pemimpin Korea Utara, KPop merupakan ‘kanker ganas’ yang berbahaya.
Keberadaannya akan mengancam ideologi negara sehingga menimbulkan konsekuensi yang lebih serius daripada perang.
Oleh sebab itu pada Desember 2020 pemerintah mengesahkan undang-undang baru terkait keberadaan KPop di Korut yang isinya:
- Ancaman 15 tahun kerja paksa jika ketahuan menonton drama atau musik Korsel
- Hukuman dua tahun kerja paksa apabila ketahuan berbicara, menulis, dan bernyanyi ala masyarakat Korsel
- Ancaman hukuman mati bagi mereka yang tertangkap menyebarkan atau menyelundupkan drama atau musik Korsel
Sebagai catatan tambahan, bahkan panggilan oppa pun terlarang karena dianggap ‘mesum’ oleh Kim, lo.
Korea Utara Punya Grup Idola Sendiri
Menariknya meski menentang budaya KPop, rezim Kim mengizinkan adanya grup idola lokal.
Keputusan ini muncul sebagai bentuk usaha pemerintah untuk memperkuat pengaruhnya.
Harapannya dengan membuat grup idola sendiri risiko pembangkangan akan lebih kecil.
“Ini menunjukkan bahwa mereka juga dapat melakukan hal yang sama dan berusaha mencegah pembangkangan,” ungkap ‘pembelot’ Korut Kim Keum Hyuk dilansir dari cnbcindonesia.com.
Grup idola ini terdiri dari sembilan orang wanita dengan gaya rambut pendek serupa.
Mereka biasanya akan menyajikan hiburan dalam kegiatan penting pemerintah.
Oleh sebab itu lirik lagu yang dinyanyikan berisi pujian untuk partai berkuasa, Sahabat 99.
***
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Griya Babatan Mukti.