Cari tahu mengapa tinggal di hunian berimbang mempunyai banyak dampak positif. Ulasan selengkapnya dapat kamu temukan di sini!
Menurut peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2013, definisi hunian berimbang berbunyi:
“Hunian berimbang adalah perumahan dan kawasan permukiman yang dibangun secara berimbang dengan komposisi tertentu dalam bentuk rumah tunggal dan rumah deret antara rumah sederhana, rumah menengah dan rumah mewah, atau dalam bentuk rumah susun antara rumah susun umum dan rumah susun komersial, atau dalam bentuk rumah tapak dan rumah susun umum.”
Sederhanannya, dalam satu permukiman rumah berimbang, jika terdapat satu rumah mewah, maka pengembang mesti membangun dua rumah mengengah, dan tiga rumah sederhana.
Jika dibuat angka, maka komposisinya adalah 1:2:3.
Namun demikian, dilansir dari laman rei.or.id, konsep hunian berimbang secara pelaksanaan dapat lebih dinamis.
Misalnya, pengembang bisa membangun rumah dengan komposisi 1:3, tanpa rumah sederhana.
Lalu juga bisa membangun dengan komposisi 2:3, tanpa rumah mewah.
Terakhir, pengembang bisa membangun 3 rumah sederhana, tanpa diimbangi dengan rumah menengah dan mewah.
Kendati di lapangan aturan ini masih diperdebatkan dan belum maksimal, apa saja, sih, keuntungan tinggal di hunian berimbang?
Jawabannya ada di bawah ini, simak sampai selesai, ya!
5 Keuntungan Tinggal di Kawasan Hunian Berimbang
1. Sebagai Perwujudan Hidup Rukun Antar Semua Golongan
Keuntungan pertama tinggal di hunian berimbang adalah sebagai perwujudan hidup rukun antar semua golongan.
Meski tidak mudah, jika dalam satu permukiman tinggal masyarakat yang profesi, ekonomi, dan status sosialnya berbeda, lambat laun mereka akan saling berkolaborasi dan hidup rukun.
Hal tersebut tentunya cukup baik dan secara tak langsung melahirkan sikap empati serta tenggang rasa.
2. Adanya Keserasian dalam Satu Permukiman
Sudah disebut di atas, konsep hunian berimbang memungkinkan dalam satu permukiman ada tiga jenis rumah; mewah, menengah, dan sederhana.
Maka keutungan berikutnya adalah adanya keserasian rumah dalam satu permukiman.
Rumah mewah tak akan terlalu mendominasi, sebab akan ada banyak rumah sederhana.
Sehingga nuansa yang tercipta adalah keseimbangan dan keserasian lingkungan.
3. Permukiman Akan Lebih Hangat
Sudah menjadi rahasia umum jika di sebuah area perumahan mewah, lingkungannya terasa ‘dingin’.
Maksudnya, minim terjadi interaksi meski tak semua demikian.
Nah, dengan adanya konsep rumah berimbang, setidaknya lingkungan tersebut akan lebih hangat.
Sebab masyarakat yang tinggal di sana mempunyai latar belakang beda-beda.
4. Mendorong Sikap Gotong Royong Seluruh Lapisan Masyarakat
Dalam sebuah permukiman, interaksi antar masyarakatnya akan terjadi.
Misalnya, ketika ada acara agustusan, kerja bakti kebersihan, dan kegiatan lain yang membutuhkan tenaga banyak orang.
Pun demikian di kawasan hunian berimbang, interaksi itu sejatinya akan terjadi.
Tak memandang status, kelak masyarakat di sana akan saling gotong royong, membantu satu sama lain.
Mungkin gambaran di atas terlalu ideal, tapi hal tersebut bisa saja terjadi.
5. Lahir Sebuah Lingkungan yang Serasi, Aman, dan Sehat
Sudah menjadi hukum alam, jika keberimbangan akan melahirkan segala sesuatu yang sifatnya stabil.
Dalam konteks hunian berimbang juga sama.
Permukiman dengan ragam jenis rumah, akan tercipta keserasian bangunan dan melahirkan keamanan lingkungan.
Sebab, dengan adanya rumah mewah, sebuah lingkungan biasanya akan meningkatkan tingkat keamanan.
***
Itulah beberapa keuntungan tinggal di kawasan dengan konsep berimbang.
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Bandung?
Coba telusuri rumah di daerah Buah Batu, dengan mengunjungi www.99.co/id.
Coba sekarang juga!