Di berbagai kota, acap kali dijumpai tukang cukur yang berasal dari Garut dan Madura? Bukan kebetulan, ternyata tukang cukur asal Garut dan Madura memiliki sejarah yang panjang, lo!
Jarang disadari banyak orang, mayoritas tukang cukur di Indonesia berasal dari dua wilayah tersebut.
Rupanya, fenomena ini bukanlah sebuah kebetulan belaka. Ada sejarah panjang kenapa profesi tersebut berasal dari Garut maupun Madura.
Di samping itu, tak sedikit orang pula yang tidak meragukan tangan terampil orang Garut dan Madura dalam urusan memangkas rambut.
Tak hanya membuka usaha di kota kelahirannya sendiri, orang Garut dan Madura juga banyak yang merantau ke berbagai kota untuk membuka usaha pangkas rambut.
Hal tersebut ternyata tidak hanya dilatarbelakangi oleh keinginan merantau, lebih dari itu ada sejarah di baliknya…
Kenapa Tukang Cukur Berasal dari Garut?
Tukang cukur Garut identik dengan istilah “Asgar” (asli Garut), pun rata-rata dari mereka memberi lapaknya dengan nama tersebut.
Di kotanya sendiri, khususnya di Kecamatan Leles dan Banyuresmi, usaha pangkas rambut sudah bak minimarket yang menjamur di mana-mana.
Mereka tak hanya membuka usaha di kotanya sendiri, namun juga sering dijumpai di kota-kota besar seperti Bandung sampai Jakarta.
Menurut Achmad San dalam buku bertajuk “Lebih Dekat Kumelihat Indonesia (2019)”, profesi tersebut menjadi pilihan utama bagi warga Garut dan Madura untuk bertahan hidup setelah mengungsi dari peristiwa pemberontakan yang terjadi di wilayah mereka.
Dahulu, banyak warga Garut yang mengungsi ke berbagai diri untuk menyelamatkan diri dari peristiwa Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Untuk bertahan hidup, banyak orang Garut yang memilih profesi sebagai tukang pangkas rambut.
Kenapa Tukang Cukur Berasal dari Madura?
Tukang cukur Madura banyak dijumpai di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya.
Merujuk pada buku bertajuk “Indonesia Poenja Tjerita (2014)” karya Sejarah RI, disebutkan bahwa konflik Trunojoyo dan Amangkurat II pada 1677 menjadi cikal bakal munculnya usaha cukur rambut khas Madura.
Konflik tersebut menyebabkan pengikut Trunojoyo bermigrasi dan enggan untuk kembali ke Madura.
Mereka memilih mengungsi ke berbagai daerah dan menjadikan profesi tukang pangkas rambut sebagai mata pencaharian utama untuk bertahan hidup.
Pada tahun 1911, orang Madura kebanyakan membuka jasanya di pinggiran jalan atau di bawah pohon besar di wilayah Surabaya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Antapani, Bandung?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!