Rencana pemerintahan Jokowi Periode II untuk fokus menanggulangi terorisme adalah upaya memberantas banyaknya kelompok teroris Indonesia yang mengancam keamanan nasional.
Sejak kasus Bom Bali 2002, masyarakat umum dan pemerintah semakin sadar bahwa ancaman terorisme di Indonesia semakin besar dan semakin berbahaya.
Meskipun satu per satu anggotanya telah ditangkap dan aksi terorismenya telah digagalkan, namun ternyata jaringan teorisme Indonesia masih hidup dan menyebar luas.
Kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan yang terjadi Rabu (13/11) disebut berasal dari salah satu organisasi teroris yang masih aktif di Indonesia.
Lebih jauh lagi, beberapa kelompok teroris Indonesia berikut ini disebutkan masih aktif menebar ancaman dan teror di Indonesia.
5 Kelompok Teroris Indonesia yang Masih Aktif
1. Negara Islam Indonesia (NII)
Jaringan teroris Indonesia dalam sejarahnya pertama kali berkembang di masa pasca kemerdekaan Indonesia 1945.
Kelompok Islam yang tak sepakat dengan Pancasila sebagai negara kemudian membentuk organisasi Negara Islam Indonesia (NII/TII) yang dipimpin S.M. Kartosuwiryo.
Akibat kekecewaan ini, kelompok NII yang dikenal juga sebagai Darul Islam pun melancarkan serangkaian serangan pemberontakan utamanya di wilayah Jawa Barat.
Meskipun Kartosuwiryo telah ditangkap dan dieksekusi pada 1962 silam, namun paham jaringan ini masih tetap hidup dan menyebar hingga saat ini.
2. Jamaah Islamiyah (JI)
Menurut intelijen kepolisian sebagaimana diberitakan CNN Indonesia, konon kelompok teroris Indonesia Jamaah Islamiyah (JI) adalah keturunan NII/TII.
Pendiri JI adalah Abu Bakar Baasyir dan Abdullah Sungkar yang merupakan bagian dari NII KW (Komandemen Wilayah) II, Jawa Tengah.
Namun, Jamaah Islamiyah baru dibangun di Malaysia pada 1993 setelah Abu Bakar Baasyir melarikan diri kesana pada 1982.
Jamaah Ismaliyah dipercaya sebagai dalang di balik banyak serangan teror seperti Bom Bali 2002 dan Bom JW Mariot, Jakarta.
Baca Juga:
Pemimpin ISIS Tewas Bunuh Diri, Begini Nasib Pengikutnya Sekarang
3. Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
Majelis Mujahidin Indonesia juga diinisiasi oleh Abu Bakar Baasyir yang sebelumnya mendirikan Jamaah Islamiyah (JI).
Menurut Kementerian Luar Negeri AS dalam rilis berita Tempo, MMI disebutkan terafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah dan Front Al-Nusrah.
Menurut sebagian pendapat lainnya, MMI merupakan organisasi pengembangan dari Darul Islam dan kemudian berubah nama lagi menjadi Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
4. Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
Secara historis, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) masih merupakan kelompok teroris Indonesia yang dibesarkan oleh Abu Bakar Baasyir.
Dalam perkembangannya, JAT pun melahirkan banyak kelompok teroris lainnya seperti Jamaah Ansharut Syariah (JAS), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK).
Sebagian anggota JAT disebut mendukung dan berbaiat kepada ISIS, sedangkan sebagian lainnya yang tak sepakat keluar kemudian membuat Jamaah Ansharut Syariah (JAS).
5. Jamaah Ansharut Khilafah (JAK)
Menurut pengamat teroris Al Chaidar, JAK telah ada di Indonesia sejak 2016 dan mendapuk diri dengan nama JAK Nusantara.
Kelompok teroris Indonesia ini dipimpin oleh Bahrunnaim yang merupakan Khatibah Nusantara ISIS Indonesia.
JAK terbagi menjadi dua yaitu JAK Masyriq (timur) dan JAK Maghrib (barat) dan seiring berjalannya waktu kelompok ini bekerja sama dengan JAD.
Baca Juga:
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.
Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.