Selama dua periode menjadi Presiden Indonesia, Jokowi kerap meluncurkan program pembangunan infrastruktur. Meski ada yang sukses, nyatanya banyak pula kegagalan infrastruktur Jokowi yang patut menjadi sorotan, lo. Berikut informasi lengkapnya!
Presiden Jokowi memiliki ambisi besar untuk membangun infrastruktur tanah air.
Sayangnya, beberapa orang merasa ambisi besarnya belum membuahkan hasil yang nyata hingga saat ini.
Bahkan beberapa programnya dinilai gagal total, Sahabat 99.
Berikut informasi selengkapnya mengenai kegagalan infrastruktur Jokowi!
5 Kegagalan Infrastruktur Jokowi
1. Proyek Pemindahan Ibukota Negara
Anggarannya menelan dana hingga Rp466 triliun, nyatanya proyek pemindahan Ibu kota negara pada akhirnya tertunda.
Alasan utamanya adalah karena pemerintah ingin fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19.
Sayangnya hingga saat ini belum tampak keberhasilan pemerintah dalam menangani pandemi.
Justru semakin hari kasus semakin meningkat dan penundaan proyek pembangunan pun berlanjut.
2. Infrastruktur di Bidang Perhubungan Laut
Berikutnya ada proyek infrastruktur laut yang menjadi fokus Jokowi di periode pertamanya sebagai Presiden.
Di periode pertamanya, Jokowi hanya mampu mencapai realisasi target sekitar 50% untuk membangun pelabuhan.
Selain itu, ada juga proyek tol laut serta rute kapal di beberapa daerah.
Misalnya saja proyek rute kapal feri baru antara Pelabuhan Bitung dan Davao, Filipina sejauh 500 kilometer.
Setelah ingar-bingar peresmiannya, nyatanya hanya dalam 5 bulan aktivitas di rute ini sepi.
Pasalnya kedua daerah memiliki produk unggulan yang sama, yakni kelapa.
3. Sektor Perhubungan Udara
Untuk sektor perhubungan udara, di periode pertamanya Jokowi menargetkan pembangunan 15 bandara.
Lalu di periode kedua saat ini targetnya sekitar 10 pembangunan bandara.
Sayangnya, bandara-bandara yang diresmikan pada era Jokowi tampak mubazir dan bahkan cenderung gagal.
Misalnya saja bandara Kertajati yang hingga kini masih sepi pengunjung.
4. Proyek Perumahan Rakyat
Ada banyak proyek yang berkaitan dengan perumahan rakyat di era Jokowi.
Misalnya program sejuta rumah, DP rumah 0%, Tapera, dan lainnya.
Di satu sisi tujuan program-program tersebut memang baik, untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat mampu membeli rumah.
Namun di sisi lain, pengawasannya yang lemah memunculkan banyak masalah baru.
Salah satunya terkait standar bangunan rumah subsidi yang banyak belum memenuhi SNI.
5. Kegagalan Infrastruktur Jalan Tol
Ada banyak tol baru yang selesai di era Jokowi, namun tidak semua merupakan hasil prakarsanya.
Bahkan sebenarnya rata-rata proyek tersebut merupakan prakarsa era sebelumnya yang ia selesaikan.
Sementara beberapa proyek yang ia prakarsai justru mandek.
Sebut saja proyek tol Serbaraja yang hingga saat ini proses pembebasan lahannya belum selesai.
Padahal tanda tangan proyek ini terjadi pada tahun 2016, Sahabat 99.
***
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.
Simak artikel menarik seputar properti lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Grand Cinunuk.