Mudik merupakan tradisi tahunan yang biasa dilakukan di penghujung bulan ramadan. Terkadang, masalah yang kerap muncul dari tradisi yang satu ini adalah kemacetan yang tidak jarang berlangsung hingga belasan jam. Namun, tahun ini kebijakan one way tampaknya membuahkan hasil yang positif di mata masyarakat.
Seperti dilansir di Jawa Pos, inilah pengaruh kebijakan one way tahun ini terhadap kualitas mudik.
Perbaikan Tradisi Mudik
Jika biasanya kemacetan yang mengular di sepanjang ruas tol merupakan tradisi tahunan yang biasa dialami para pemudik, tahun ini tampaknya pengalaman mudik berbeda dengan biasanya.
Pasalnya, sampai dengan H-1, pelaksanaan arus mudik lebaran relatif berjalan dengan lancar sehingga para pemudik bisa pulang ke kampung halaman dengan lancar.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku operator ruas jalan tol di Indonesia pun mengakui keberhasilan mudik tahun ini.
Selain itu, Marga Sedaya atau dikenal sebagai operator jalan tol Cipali turut mengapresiasi kelancaran mudik ini.
Jumlah Total Pengguna Kendaaraan
Menurut data internal, jumlah kendaraan dari kedua arah hingga H-1 mencapai 605.221.
Terjadi peningkatan sebesar 2,73% dari tahun sebelumnya mengingat jumlah kendaraan yang ikut serta dalam tradisi ini yakni mencapai 589.115.
Jasa Kebijakan One Way
Kelancaran mudik selama 4 hari ini menurut General Manager Operational PT. Lintas Marga Sedaya (LMS), Suyitno, merupakan dampak dari pemberlakukan kebijakan one way.
Baca Juga:
Jakarta Sepi: Potret Kota Besar yang Ditinggal Mudik Penduduknya
Kebijakan yang diberlakukan oleh Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan Korlantas ini terbukti efektif mengatasi kemacetan di beberapa ruas tol Cipali.
Diberlakukan mulai dari Km 70 Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Km 414 GT Kalikangkung Jalan Tol Batang – Semarang, kebijakan ini diberlakukan selama 4 hari.
“Selama pelaksanaan one way 4 hari itu lalu lintas cenderung lancar. Karena kapasitas jalannya menggunakan 2 jalur. 2 jalur bolak balik itu dipakai semua ke arah Jawa,” jelas Suyito.
Selain itu, kemacetan pun berkurang karena kepadatan rest area di sepanjang jalan tol.
Cipali yang memiliki 8 rest area, masing-masing 4 di jalur yang mengarah ke Jawa Tengah dan Jakarta, berfungsi dengan baik dalam mengurai kepadatan di jalan tol.
Suyito pun menambahkan bahwa one way merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan mudik samapai saat ini.
Kekurangan dari Kebijakan One Way
Meskipun bisa dibilang sukses, bukan berarti kebijakan yang satu ini tidak memiliki kekurangan.
Ketika diberlakukan pada hari pertama, Jalan Tol Cikampek terpantau tetap mengalami kemacetan akibat arus mudik yang cukup padat.
Baca Juga:
Namun, setelah dilakukan beberapa penyesuaian, untungnya kamecetan berhasil diurai sehingga para pengendara bisa merasakan kualitas mudik yang lebih baik.
***
Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian? Cek saja di 99.co/id, ya!