Peristiwa kebakaran hutan di Indonesia yang terjadi pada beberapa titik daerah, konon tak luput dari sorotan mancanegara. Tersebar pula gambar langit di atas rimba yang memerah sebagai tanda bahwa api tak kunjung padam. Simak informasinya lewat artikel berikut…
Sahabat 99, kebakaran hutan di Indonesia merupakan tragedi pilu untuk kita semua.
Seperti yang telah dipaparkan oleh Blog 99.co Indonesia sebelumnya…
Peristiwa tersebut berimbas tak hanya pada belantara, namun juga masyarakat sekitar.
Warga Riau misalnya, harus rehat dari beberapa kegiatan rutin karena asap yang pekat.
Sekolah libur, aktivitas lumpuh, bahkan tak sedikit menderita infeksi pernapasan.
Jarak pandang sejumlah kawasan pun memendek, hanya 800 meter hingga 1 kilometer.
Belakangan, kondisi langit yang memerah di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, jadi pemicu keresahan masyarakat.
Tak hanya dalam negeri, berbagai kalangan dari mancanegara turut bersimpati atas hal tersebut.
Ketahui lebih dalam atas sebab yang terjadi, di bawah ini…
Penjelasan Ilmiah Terkait Langit Merah di Jambi
Dilansir dari Detik.com, pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)…
Merespons fenomena tersebut lewat penjelasan secara ilmiah.
Katanya, hal itu disebabkan karena tebalnya asap.
“Cahaya Matahari tidak bisa seluruhnya menembus asap. Dugaan saya, hanya gelombang panjang (kuning dan merah) yang bisa menembusnya…
Lalu dihamburkan oleh partikel-partikel asap,” ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin.
Lewat partikel yang barusan dijabarkan, itulah penyebab mengapa langit terlihat berwarna merah kekuningan.
Baca Juga:
Asap yang begitu tebal, menyebabkan sinar Matahari tidak sampai ke Bumi.
Inilah penyebab di balik lumpuhnya wilayah terdampak kebakaran hutan di Indonesia.
Sumber: Bored Panda
Lebih lanjut, Thomas memaparkan bahwa kondisi ini bisa disebut Mie scattering atau hamburan Mie…
Sebuah fenomena di mana hamburan cahaya dari partikel berukuran serupa dengan panjang gelombang cahaya.
“Artinya warna kuning-merah disebabkan oleh hamburan cahaya Matahari oleh partikel asap yang lebih halus dari asap putih, yaitu partikel berukuran 0,5 – 0,7 mikron,” katanya, masih dilansir dari Detik.com.
Fenomena langit merah akibat kebakaran hutan di Inodonesia ini, dinilai Thomas tak membahayakan pandangan.
Saat ini, kondisi tersebut telah menghilang secara perlahan.
Walau begitu, kualitas udara di Kabupaten Muaro Jambi dan wilayah lain yang terdampak Karhutla masih dalam kondisi tidak sehat sampai saat ini.
Tindak Lanjut Pemerintah Atas Kebakaran Hutan di Indonesia
Dari Sumatera sampai Kalimantan, kebakaran hutan di Indonesia kian parah.
Berhektare-hektare lahan pun ludes dilalap api.
Sementara itu, pemerintah mengklaim tengah berupaya untuk meredakan peristiwa tersebut.
Mengutip omongan Raffles Panjaitan selaku Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)…
Penegakan hukum sudah dilakukan pada para stakeholder.
“Sebenarnya yang utama yang mengelola kawasan. Kalau audit kepatuhan ke pemerintah, cenderung pada kesiapan melakukan pencegahan,” ujarnya, dilansir dari Harian Jogja.
Sumber: BBC.com
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBTMC BPPT) Tri Handoko Seto mengatakan…
Kepekatan asap diperkirakan akan berkurang pada akhir September.
Hal itu bakal terjadi setelah BBTMC menurunkan hujan buatan di daerah terdampak asap, yakni sebanyak enam provinsi.
“BPPT menargetkan sampai 30 September ini akan ada perubahan yang signifikan terhadap penurunan eskalasi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Seto, masih dari sumber yang sama.
Baca Juga:
Selain Riau dan Kalimantan, Ini 5 Kebakaran Hutan Terbesar di Dunia
Bagi Sahabat 99 yang tinggal di wilayah terdampak, tetap sehat dan menggunakan pelindung di rumah ya…
Semoga semuanya lekas membaik dan kembali beraktivitas normal.
Simak informasi lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi situs 99.co/id untuk memenuhi kebutuhan properti sehari-hari.
