Berita

Tersangka Pembunuhan TKI Ilyas Ternyata Sesama WNI, Motifnya Sangat Sepele

2 menit

Kasus pembunuhan TKI semakin marak. Berita terakhir datang dari Malaysia, seorang WNI tewas karena urusan sepele.

Kasus pembunuhan TKI semakin sini semakin marak.

Menurut Markas Besar Polri Indonesia, tahun kemarin saja angka kematian warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri mencapai 625 jiwa.

Tidak hanya itu, kebanyakan penyebab kematian rata-rata ganjal, dengan tersangka majikan negara asal.

Kali ini, kasus pembunuhan WNI di luar negeri kembali terjadi.

Ilyas, seorang TKI asal Trenggalek yang bekerja di Malaysia harus rela pulang tidak bernyawa karena dibunuh teman kerjanya sendiri.

Parahnya lagi, menurut laporan terakhir, motif dibalik pembunuhan Ilyas termasuk sangat sepele.

Berikut adalah berita selengkapnya.

Kasus Pembunuhan TKI Ilyas Dilandasi Motif Sepele, Keluarga Sangat Syok dan Kecewa

Seorang Warga Negara Indonesia ditemukan tidak bernyawa di sebuah perkebunan Serian, Malaysia pada Kamis, 5 Desember.

Korban teridentifikasi sebagai Ilyas Setiawan, seorang TKI muda asal Trenggalek, Jawa Timur yang bekerja di sebuah ladang besar Malaysia.

Menurut laporan polisi, korban diduga tewas karena sayatan sepanjang 9 cm yang cukup dalam pada lehernya.

Baca Juga:

Gagal Beli Rokok, Seorang Pemuda Terlibat Percobaan Pembunuhan Sadis. Korban Dibakar Hidup-hidup!

Jasad korban ditemukan Kamis sore, tepatnya pukul 15.00 waktu setempat.

Tubuh korban yang sudah sedikit membiru membuat para polisi berspekulasi bahwa ia sudah tergeletak tidak bernyawa di kebun cukup lama.

Dilansir dari news.detik.com, pada celana Ilyas, ditemukan dompet berisi RM650 dan KTP kewarganegaraan Indonesia.

Ketika diwawancara oleh wartawan lokal, Kepolisian Serian menyatakan kasus pembunuhan TKI tersebut memiliki satu orang saksi, yaitu Christopher alias Thomas Bagi.

Thomas mengungkapkan korban merupakan pekeerja ladang di Ladang Kelapa Sawit, Kampung Abit Esebang Plale.

Setelah diselidiki, tersangka ternyata juga berstatus warga Indonesia.

pembunuhan TKI

Sumber: tribunjatim.com

Laporan terakhir dari tribunnews.com, tersangka tersulut amarahnya karena kesal sempat ribut dengan korban masalah giliran memasak di ladang.



Keluarga korban yang mendengar laporan Kepolisian Serian dan Mabes Polri Indonesia mengaku sangat syok dan kecewa.

Menurut sang kakak kandung Ilyas, Rosi Eka, selama kerja di Malaysia, Ilyas tidak pernah cerita tentang hal-hal aneh, atau kejadian janggal yang ia alami.

“Mendengar kabar itu (Ilyas meningga) ya kaget, syok. Ya nggak percaya. Wong malam masih telepon, kok sudah ada kabar mengejutkan,” jelas Rosi Eka pada wartawan Tribun.

Kasus Pembunuhan TKI Marak Terjadi, Angkanya Semakin Meningkat

Berita hilangnya nyawa seorang TKI di negeri orang bukanlah kali pertama terdengar di Indonesia.

Tahun ini, tercatat ada dua pembunuhan pekerja Indonesia di luar negeri.

Awal tahun, Nurhidayati Wartono Surata, seorang TKI asal Indramayu menghembuskan nyawa terakhirnya di Singapura.

Tersangka yang berstatus kewarganegaraan India mencekik Nurhidayati sampai mati karena urusan percintaan sepele.

Kisah mengenaskan tersebut kembali terulang di akhir tahun ini, dengan meninggalnya Ilyas Setiawan hanya karena ribut giliran memasak dengan temannya di Singapura.

Menurut tempo.com, angka kematian TNI semakin tahun semakin naik.

Fakta ini cukup mengkhawatirkan, mengingat tahun kemarin lebih dari 600 WNI meninggal dunia saat bekerja di luar negeri.

Jumlah tersebut tidak mencakup 100 persen dari kasus sebenarya.

“Sekitar 92 persen berhasil kami ungkap,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri.

Baca Juga:

Kasus Pembunuhan Pria Makan Otak Wanita Masuk Laman Kuliner Detik, Netizens Kebingungan

Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!

Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.

Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di 99.co/id.




Samala Mahadi

Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts