Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau disingkat Ospek di Perguruan Tinggi di Indonesia sudah menjadi budaya dari angkatan ke angkatan. Namun tak jarang, kegiatan tersebut justru melibatkan kekerasan, bahkan banyak kasus ospek yang menimbulkan korban jiwa.
Kemenristek Dikti sebenarnya sudah membuat pedoman agar ospek dilakukan sesuai aturan.
Salah satu yang tertulis, yakni asas demokratis, yang berarti kegiatan dilakukan berdasarkan kesetaraan dengan menghormati hak dan kewajiban setiap pihak yang terlibat.
Asas humanis, yaitu PKKMB dilakukan atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, prinsip persaudaraan, dan anti kekerasan.
Namun pada praktiknya, kegiatan Ospek justru tidak seperti tujuan awalnya.
Mahasiswa senior sering melakukan tindakan plonco dan aksi kekerasan kepada maba hingga tewas.
Nah, kali ini 99.co Indonesia telah merangkum 5 kasus ospek di Indonesia yang menimbulkan korban tewas.
Yuk, simak informasinya di bawah ini!
5 Kasus Ospek di Indonesia yang Berujung Maut
1. Mahasiswa IPDN Tewas Setelah Ospek
Jonoly Untayanadi (25), mahasiswa tingkat tiga di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Sulawesi Utara meninggal dunia usai mengikuti ospek pada Jumat, 25 Januari 2013.
Teman korban, Anton Jabarmase mengatakan Jonoly sebelumnya sering keluar masuk rumah sakit akibat disiksa para senior di kampusnya.
Sampai akhirnya pergi ke rumah sakit yang terakhir kali, mulut korban mengeluarkan darah.
Dia sempat dibawa pulang ke rumahnya, namun nyawanya tidak tertolong lagi.
Sementara itu, pihak IPDN mengatakan Jonoly meninggal akibat terperosok saat melewati kolam sedalam dua meter di kampus.
2. Tewasnya Taruna STIP Akibat Aksi Kekerasan
Kasus kekerasan ospek hingga mengakibatkan 2 orang maba meninggal dunia juga terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Dimas Dikita Handoko dan Agung Bastian Gultom.
Mereka diketahui meninggal karena disiksa para senior di kampus.
Kasus tewasnya kedua taruna tersebut rupanya hanya dipicu masalah sepele, yaitu dinilai tidak kompak serta tak respek jika berhadapan dengan para seniornya.
3. Mahasiswa Unhas yang Sakit dan Berakhir Tewas Setelah Ospek
Awaluddin (19), mahasiswa Universitas Hasanuddin jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudiro Husodo.
Korban menderita sakit usai mengikuti ospek di kampusnya selama dua hari berturut-turut.
Dari keterangan keluarga korban, Awaluddin langsung terkapar di kamarnya setelah mengikuti ospek tersebut.
Awaluddin pun langsung dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya sudah tidak tertolong.
Di rumah sakit itu juga baru diketahui ada luka lebam dan lecet di sekujur tubuhnya.
4. Mahasiswa ITN Malang Tewas Saat Ikuti Ospek
Fikri Dolas Mantya dilaporkan meninggal dunia pada 12 Oktober 2013, setelah menerima tindakan kekerasan dari mahasiswa senior di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, saat kegiatan Ospek.
Korban meninggal ketika kegiatan tersebut masih berlangsung.
5. Kekerasan Fisik Mahasiswa Gunadarma Hingga Tewas
Kasus ospek yang menimbulkan korban jiwa yang terakhir ini menimpa Donny Maharaja, mahasiswa baru Universitas Gunadarma yang meninggal pada 31 Agustus 2001.
Rupanya, kematian korban disebabkan kekerasan fisik yang ia terima dari seniornya di kampus, tepatnya ketika mengikuti kegiatan Ospek di Cileungsi, Bogor.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat situs Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Dramaga?
Cek saja pilihannya hanya di 99.co/id.