Berita Ragam

Diperlakukan Tak Adil & Hampir Jadi Sopir Taksi, Siapa Sangka Karier Militer Soeharto Dulu Dikenal Miris. Begini Kisahnya!

2 menit

Sebelum menjadi penguasa RI selama 32 tahun, Soeharto dikabarkan pernah menjadi sopir taksi karena merasa diperlakukan tak adil saat berada di dunia militer. Seperti apa kisah karier Soeharto ini? Cari tahu jawabannya di sini!

Tak disangka, nasib miris pernah menghampiri Soeharto saat sebelum menjadi seorang Presiden Indonesia.

Kemalangan pertamanya terjadi saat Soeharto muda dan masih berkarier di militer.

Nasib Miris Soeharto di Militer

soeharto saat g30s

sumber: nsarchive.gwu.edu via merdeka.com

Diketahui, tanggal 1 Juni 1940, Soeharto mantap mendaftar sebagai prajurit di Angkatan Perang Belanda (KNIL).

Dalam perjalanannya tersebut, Soeharto mendapat pelatihan kemiliteran yang sangat keras.

Tiap hari dari subuh sampai larut malam, Soeharto tak henti-hentinya digembleng fisik dan mental.

Namun, Soeharto justru kepincut dengan pendisiplinan yang keras dan keteraturan di sana.

Makanya, Soeharto sukses lulus sebagai kadet terbaik di angkatannya.

Pernah Putus Asa dan Hampir Banting Stir Jadi Sopir Taksi

Tapi di balik kesuksesannya itu, Soeharto sempat melewati masa-masa sulit di militer.

Soeharto ternyata pernah putus asa dan berniat banting stir jadi sopir taksi.

Niat Soeharto untuk pindah pekerjaan itu dijelaskan oleh adiknya, Probosutedjo dalam buku Memoar Romantika Probosutedjo: Saya dan Mas Harto.

Tak hanya itu, Probosutedjo juga menyebut Soeharto merasa diperlakukan tak adil di angkatannya.

“Dia tak juga naik pangkat dan merasa disikapi tak adil dalam angkatannya, sehingga ia malah berniat untuk menjadi sopir taksi saja. Menyetir mencari uang dan tidak perlu gelisah dengan pangkat.” tulis Probosutedjo dalam bukunya.



Soeharto tetap melanjutkan karier militernya hingga kemudian ia dikirim ke Batalyon XIII di Rampal, Malang.

Akhirnya, keinginannya untuk naik jabatan pun terealisasikan, sehingga pada 2 Desember 1940 dia diberi gelar kopral.

Karier Soeharto Melesat Pesat

soeharto

sumber: idprajuritpena.blogspot.com/

Baru saja menyandang gelar sersan, tahu-tahu Jepang sudah merapat ke Indonesia dan menyerang Belanda.

Belanda kalah dan karier Soeharto sebagai prajurit pun ikut terhenti.

Akhirnya ia memutuskan pergi ke Yogyakarta dan mendapatkan pekerjaan di Keibuho atau satuan polisi Jepang.

Diterima di Keibuho, karier Soeharto cepat melesat serta performanya yang bagus pun tercium ke mana-mana.

PETA (Pembela Tanah Air) turut membujuk Soeharto bergabung ke organisasi mereka.

Begitu Jepang kehilangan kekuasaan dan Indonesia memasuki masa transisi revolusi untuk merdeka, Soeharto yang sudah memiliki keterampilan bertempur langsung bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan mendapatkan pangkat letkol.

Di karier yang cemerlang tersebut, Soeharto kemudian mengemban amanah sebagai Panglima Mandala untuk membebaskan Irian Barat dan sekaligus penumpasan Gerakan 30 September (G30S PKI).

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan di Cibinong, Seperti Emerald City Cibinong?

Kunjungi 99.co/id dan temukan perumahan terbaik lainnya!




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.

Related Posts