Sebuah kampus unik dirancang oleh seorang arsitek asal Burkina Faso. Pria bernama Diebedo Francis Kere ini tengah membangun sebuah gedung kampus yang terbuat dari tanah liat! Apa saja fasilitasnya?
Diebedo Francis Kere, tengah membangun sebuah gedung kampus di tanah kelahiran Burkina Faso, Afrika Barat.
Bekerja dengan firmanya, Kere Architecture, bangunan tersebut terbuat dari tanah liat dan sekat dindingnya terbuat dari kayu ekaliptus.
Kere Architecture sendiri didirikan oleh Diebedo Francis Kere di Berlin pada tahun 2005.
Universitas bernama Institut Teknologi Burkina tersebut merupakan bagian dari kompleks Sekolah Menengah Lycee Schorge di Koudougou.
Bangunan yang dimiliki oleh Institut Stern Stewart ini didirikan untuk memperluas area kampus.
Kehadiran sekolah tinggi ini membuka kesempatan bagi para lulusan sekolah menengah untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
Lantas apa saja fasilitas yang terdapat di kampus ini nantinya?
Langsung saja simak ulasannya berikut ini, yuk!
Kampus Unik di Burkino Faso
Kampus Unik dari Tanah Liat
Bangunan di area kampus tersebut dibuat dengan tanah liat yang telah digabungkan dengan beton kemudian dituangkan dan dicor tepat ke dalam bekisting besar.
Bekisting sendiri merupakan ukuran satu ruang kelas dan dirancang untuk dibongkar dan dibangun kembali dalam mentransmisikan setiap modul.
Teknik pembangunan ini juga diaplikasikan dalam pembangunan sekolah dasar di Gando.
Metode konstruksi ini lebih cepat dan fleksibel daripada menggunakan batu bata dari tanah liat tradisional.
Material tanah liat dipilih karena melimpah di daerah sekitar dan membantu mendinginkan interior gedung ketika suhu udara sekitar meningkat.
Desain Atap Bangunan
Untuk bukaan atap, dirancang untuk melepaskan udara hangat melalui efek tumpukan.
Teknik pemasangan ini secara alami memberikan ventilasi pada bangunan.
Di sekitar kelas terdapat koridor dan jalan setapak yang teduh, dibingkai oleh dinding kayu ekaliptus.
Dinding ini menyatukan kampus dengan sekolah, yang juga dilapisi dengan kayu yang sama.
Kayu ekaliptus juga digunakan untuk menutupi langit-langit gantung di dalam ruang kelas sehingga menambahkan kesan hangat ke dalam interior.
Fasilitas yang Tersedia
Bangunan seluas 2.100 meter persegi ini terdiri dari serangkaian modul berulang yang berisi ruang kelas, ruang kuliah, dan ruang tambahan.
Setiap bagian ruangan (modul) dibangun dalam formasi zig-zag untuk memfasilitasi aliran udara di dalam dan di sekitar gedung.
Bagian ruangan yang berisi ruang kelas diatur melingkar, mengelilingi lapangan persegi panjang yang berada di luar gedung.
Bangunan ini dilengkapi dengan desain lanskap luas yang telah direncanakan untuk melindungi kampus selama musim hujan karena lokasinya merupakan daerah yang rawan banjir.
Proyek terbaru lainnya yang pernah mereka kerjakan antara lain paviliun Tippet Rise Art Centre di Montana, AS yang dibuat dari pohon mati.
Saat ini firma milik Kere ini juga sedang mengembangkan parlemen Bernin yang didesain berdasarkan pohon palaver Afrika.
***
Unik banget ya kampus yang satu ini!
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan seperti di Summarecon Bogor?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!