Testimoni

Dwita: Sempat Kena Penipuan, Tapi Kini Bangkit dan Banyak Closing

3 menit

Penipuan bisa terjadi di segala jenis bisnis, termasuk jual beli properti. Salah satu agen yang bergabung dengan UrbanIndo, I Kadek Dwita mengaku pernah mengalaminya. Walau begitu, ia tidak terpuruk dan kini malah banyak closing. Ia pun berbagi tips untuk agen lainnya agar tidak mengalami hal yang sama.

Saat diwawancara UrbanIndo beberapa waktu lalu, agen independen asal Bali ini mengisahkan pengalaman penipuan yang ia alami dengan singkat. Setelah closing, sang klien yang minta rumahnya dijualkan pun menghilang. Akibat hal ini, Dwita mengalami kerugian, baik waktu juga materil.

“Waktu itu ada orang luar Bali yang minta propertinya saya jualkan. Setelah deal dengan pembeli, klien ini tak kunjung memberikan komisi saya. Dihubungi pun sulit dan akhirnya dia tidak tahu ke mana. Saya sudah ikhlas dengan kejadian ini. Saya yakin, ini akan digantikan oleh Tuhan,” ungkapnya.

Menurutnya, agar penipuan semacam ini tidak terjadi pada agen independen lainnya, akan lebih baik jika kedua belah pihak membuat sebuah perjanjian tertulis. Poin-poin penting, termasuk proses pemberian komisi pun harus ada dalam poin perjanjian tersebut. Cara ini menurutnya dapat meminimalisir kerugian dari agen, apalagi yang berdiri independen seperti dirinya.

Move On

Umumnya, orang-orang yang baru saja terkena penipuan dan mengalami kerugian materil merasa trauma dan ingin menghindari melakukan hal yang sama. Tidak begitu dengan Dwita. Ia terus semangat untuk melayani klien-klien lain yang sudah menaruh kepercayaan padanya.

Berkat kegetolan dan semangatnya tersebut, kini pun Dwita mampu untuk mendapatkan closing sebanyak tiga hingga lima properti sebulannya. Ia mengaku, kebanyakan properti yang menjadi incarannya berada di sekitar Denpasar dan juga Badung.

“Walau Bali itu tempat wisata, tapi segmen saya macam-macam. Ada yang mencari rumah, ada yang mencari vila, ada juga yang minta dicarikan tanah. Ada juga yang minta saya mencari kos-kosan. Beragam sih,” tambahnya.



Kebanyakan, properti-properti tersebut Dwita cari sendiri. Ketika ada melihat rumah serta properti lain yang dijual atau disewakan, ia pun memilih untuk langsung menghubungi sang pemilik. Hal ini ia lakukan agar bisa menjual serta membantu sang pemilik dengan lebih maksimal.

Menghubungi owner dari properti yang ingin ia bantu jual pun akan membuatnya lebih mengenal sang pemiliki. Risiko terjadinya penipuan seperti yang pernah ia alami di masa lalu pun bisa dapat lebih diminimalisir.

Belajar Otodidak Bersama Teman

Sebelum terjun ke dunia bisnis jual beli properti, Dwita berprofesi pernah berprofesi sebagai seorang sekuriti. Lepas dari pekerjaan itu, kini ia meluangkan waktunya secara penuh sebagai agen properti yang berbasis di Denpasar. Tidak ada background ilmu sales dan marketing, ia pun banyak belajar.

“Semuanya belajar sendiri, ya berbagi ilmu juga dengan teman-teman sesama agen. Kami sering diskusi bersama membahas mengenai jual beli properti. Selain itu kami juga punya team work yang saling membantu untuk menjual properti,” terangnya menambahkan.

Agar iklannya dapat maksimal dan dilihat banyak orang, Dwita pun memercayakan berbagai media online sebagai tempat beriklan. Salah satu situs properti yang ia gunakan ialah UrbanIndo. Ia pun mengaku ingin mengetahui lebih banyak mengenai fitur UrbanIndo agar dapat memaksimalkan penjualannya.

Semoga kisah agen I Kadek Dwita dari Bali ini dapat menginspirasi Anda semua ya Urbanites. Jangan ragu untuk bergabung dan mengiklankan properti Anda bersama UrbanIndo. Jumlah iklan yang sudah mencapai jutaan, proses beriklan yang simpel, gratis pula!




Tiara Syahra Syabani

Content Manager : 99 Group

Seorang jurnalis/editor kemudian beralih profesi menjadi content dan copywriter. Pecinta buku komik Hai, Miiko! Senang traveling dan makan makanan gurih.

Related Posts