Testimoni

Jim: Awalnya Iseng, Kini Sudah Punya Trik Sendiri Jual Properti

2 menit

Iseng-iseng berhadiah!

Nampaknya istilah itulah yang tepat untuk disematkan kepada Jim.

Kenapa?

Pasalnya, pria yang berdomisili di Surabaya ini mengaku iseng saat memutuskan terjun di bidang properti.

Tak disangka, kini ia sudah memiliki trik sendiri untuk memperlancar pekerjaan sampingannya sebagai agen properti.

Seperti apa kisahnya?

Iseng Gabung di Perusahaan

Berawal pada awal tahun 2014, Jim memutuskan untuk bergabung di perusahaan properti.

Apa yang mendasarinya?

Jim menceritakan bahwa ketika itu ada temannya yang menitipkan tanah untuk dijual.

Ia yang ketika itu masih bingung, mulai mencari-cari informasi dan akhirnya memutuskan bergabung dengan perusahaan.

Tak bertahan lama, Jim pun keluar dari perusahaan tersebut.

“Awalnya iseng-iseng dulu ikut perusahaan properti, tapi hanya sebentar dan setelahnya langsung jadi agen independen karena ‘kan saya juga cari hasil (keuntungan),” kenang Jim.

Tak dipungkiri oleh Jim, di sebuah perusahaan tentu ada pembagian komisi.

Hal inilah yang dihindari olehnya, sehingga akhirnya memutuskan untuk menjadi agen independen.

Hanya Memercayakan UrbanIndo

Zaman yang semakin berkembang membuat Jim memutuskan untuk beriklan secara online.

Awalnya, ada beberapa media pemasaran yang digunakan olehnya, namun kini Jim hanya menggunakan UrbanIndo.

Kenapa?

Ketika diwawancara, agen yang berdomisili di Surabaya ini mengatakan bahwa pasang iklan di UrbanIndo sangat mudah.



“Baca-baca di Google di mana media yang sekiranya bisa memasarkan properti saya. Dulu memang di beberapa media online, tapi sekarang fokus di UrbanIndo,” tutur Jim.

Menampilkan Data di Iklan

Setiap agen properti tentu memiliki trik sendiri untuk memasarkan properti, termasuk Jim.

Saat mengiklankan propertinya secara online, Jim selalu mempertimbangkan apa yang harus ditampilkan.

Oleh karena itu, tidak aneh jika di iklannya terdapat data penunjang yang cukup lengkap.

“Kadang kita harus pasang data berupa kelengkapannya untuk memancing calon pembeli juga,” ujarnya.

Meski sudah berhasil menarik perhatian calon pembeli, tak bisa dipungkiri juga bahwa persaingan di  lapangan cukup ketat.

Dikatakan oleh Jim, banyak juga agen properti yang mengaku sebagai pembeli hanya untuk mendapatkan informasi dan berujung mengacaukan pasar.

“Inginnya sih bisa saling bantu untuk menjual, tapi banyak agen yang mencari informasi ke agen yang sudah profesional. Akhirnya seperti inilah yang mengacaukan pasar,” jelasnya.

Bukan hanya itu, ada juga hambatan lain yang dialami oleh Jim.

Kini semakin banyak pemilik yang menjual properti dengan menulis ‘dijual tanpa perantara.

Menurut Jim, hal ini didasari oleh banyaknya perantara yang mana adalah agen properti yang cukup ribet dan meminta komisi lebih.

Masih bingung mencari media yang tepat untuk beriklan properti?

Iklankan saja di UrbanIndo, cukup klik di sini!




Pamella Fricylia

Salah seorang Writer di Berita 99. Pada akhirnya lebih memilih menjadi penulis daripada jurnalis. Selalu yakin bahwa aksara dan logika dapat membentuk rangkaian kata penuh makna. Berikan komentar dan mari berdiskusi!
Follow Me:

Related Posts