Kuburan-kuburan di Indonesia begitu banyak ragamnya. Sebagian besar kuburan asli Indonesia sudah ada sejak puluhan atau ratusan tahun silam. Tak seperti pada umumnya yang bernisan, jenis kuburan ini kebanyakan tak memiliki nisan dan sangat sederhana!
Di balik keberadaan jenis kuburan yang melegenda, ada mitos-mitos yang bisa membuat bulu kuduk kamu merinding.
Ya, sebagian besar dari jenis kuburan asli Indonesia ini tidak ada batu nisan.
Hanya ada tulang belulang atau penanda lain yang menjadi ciri khasnya.
Ada yang berada di dalam tebing batu, kotak yang digantung hingga dalam batang pohon.
Tak sedikit pula daerah pemakaman ini dikunjungi banyak wisatawan yang tertarik melihat langsung bentuknya.
Yuk, simak jenisnya di bawah ini.
5 Jenis Kuburan Asli Indonesia yang Tradisional dan Jauh dari Mewah
1. Kuburan Bayi Kambira – Tana Toraja
Terdapat pemakaman yang berasal dari Tana Toraja, Kampung Kambira, Sulawesi Selatan.
Jenis kuburan ini dinamai Kuburan Bayi Kambira.
Sesuai namanya makam ini memang dikhususkan untuk bayi yang meninggal dengan keadaan belum memiliki gigi.
Mereka dikuburakan dalam batang pohon Tarra karena tumbuhan ini memiliki banyak getah dan dianggap sebagai air susu dari sang ibu.
Suku Toraja menganggap bayi-bayi ini meninggal masih dalam keadaan suci.
Ritual ini sama seperti mengembalikan bayi ke dalam rahim sang ibu.
Penempatan jenazah bayi di pohon ini pun disesuaikan dengan strata sosial keluarganya.
Semakin tinggi lubang maka semakin tinggi pula strata sosialnya.
Para keluarga yang menguburkan bayinya di pohon ini mengaganggap, setelah beberapa tahun jasad bayi mereka akan menyatu dengan pohon tersebut.
2. Jenis Kuburan Patane – Toraja
Macam-macam bentuk liang kubur selanjutnya masih dari Toraja.
Jenis kuburan ini bernama Patane, tempat pemakaman paling modern jika dibandingkan jenis kuburan di toraja lainnya.
Bentuk kuburannya seperti rumah mini dengan berbagai macam desain.
Mulai dari bentuk yang tradisional, minimalis hingga mdoel rumah pada umumnya.
Hal menarik dari kuburan patane ini bisa memuat banyak peti dari beberapa jasad yang masih terikat hubungan keluarga.
Sebab, bagian rumah patane memiliki ruang bwah tanah yang sengaja dirancang untuk menampung banyak peti.
3. Batu Lemo dan Batu Karang Terjal Londa – Tana Toraja
Sesuai dengan kepercayaan pada umumnya, masyarakat Tana Toraja, Sulawesi Selatan mempercayai bahwa manusia berasa dari tanah dan harus kembali pula ke sana.
Namun, penduduk Tana Toraja percaya bahwa letak makam yang tinggi akan semakin dekat dengan Tuhan.
Jenis kuburan ini bernama Batu Lemo dan Batu Karang Terjal Londa yang sangat mistis serta aura kematiannya sangat terasa ketika pertama kali melihatnya.
Saat kaki melangkah di dalam area pemakaman ini, Anda akan merasa seperti diikuti oleh puluhan mata misterius yang berdiri di atas tebing.
Pandangan misterius itu berasal dari Tao-tao.
Tao-tao merupakan patung pahat berbentuk manusia utuh yang terlihat hidup di atas tebing tempat jenazah disemayamkan.
Tao-tao dibuat sebagai simbol atau gambaran yang orang yang tertidur abadi di lubang-lubang pemakaman tebing ini.
Adanya pemakaman ini pun mengundang perhatian wisatawan mancanegara dan domestik.
Layaknya tempat sakral pada umumnya, untuk memasuki kuburan khas Tana Toraja ini terdapat peraturan yang harus dipatuhi.
Di antaranya, peziarah hanya boleh melakukan pembukaan pintu makam pada waktu sebelum dan sesudah panen.
Kalau tidak, hal ini akan berakibat buruk di kemudian hari.
Baca Juga:
5 Keuntungan Investasi Tanah Kuburan | Mumpung Masih Sepi, Yuk Ikuti!
4. Kompleks Makam Raja Imogiri – Yogyakarta
Pemakaman yang berada di Imogiri, Bantul, Yogyakarta ini termasuk macam macam bentuk liang lahat yang dianggap suci dan keramat.
Hal ini dikarenakan kompleksnya menjadi tempat peristirahatan terakhir raja-raja dan keluarga dari Kesultanan Mataram.
Keberadaan kompleks pemakaman ini sengaja dipilih oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma sebagai tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga sultan.
Hampir setiap hari makam ini dipenuhi oleh peziarah.
Namun, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam kompleks makam raja-raja imogiri ini.
Ada beberapa persyaratan khusus yang harus dipatuhi seperti;
- pelarangan menggunakan alas kaki
- tak boleh memakai perhiasan emas
- tak boleh membawa kamera
- harus berpakaian khas Jawa.
5. Pemakaman Trunyan – Bali
Jenis kuburan selanjutnya berada di Desa Trunyan, Kintamani, Bali.
Pemakaman ini tidak menempatkan jasad seseorang yang sudah meninggal di dalam peti melainkan diletakkan begitu saja di bawah pohon.
Diketahui bahwa pohon Trunyan ini bisa mengeluarkan bau harum.
Ya, sesuai dengan namanya Trunyan yang singkatan dari Taru dan Menyan.
Jenazah-jenazah tersebut hanya dilindungi dengan kain putih.
Bahkan pelancong bisa melihat dengan jelas wajah dari jasad tersebut.
Selain jenazah yang masih utuh, di lokasi ini juga banyak tulang belulang dan tengkorak yang tergeletak begitu saja.
Walaupun diletakkan di alam terbuka, jenazah-jenazah tersebut tetap tidak mengeluarkan bau busuk.
Baca Juga:
7 Mitos Tanah Kuburan Paling Mengerikan di Indonesia | Masih Percaya?
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya.
Kunjungi situs 99 Indonesia dan temukan berita properti terbaik di dalamnya.
Dapatkan pula properti yang sedang kamu cari di situs 99.co/id.