Kota Ternate diguncang oleh gempa bumi bermagnitudo 7,1 pada hari Minggu (07/07/10) pukul 22:08 WIB. BMKG mengonfirmasi jika jenis gempa yang melanda lokasi tersebut dikategorikan sebagai dangkal.
Gempa yang berdurasi sekitar 20 detik itu sontak membuat warga di sana langsung panik dan meninggalkan rumah mereka.
Gempa tersebut terasa di beberapa daerah di Kabupaten Halmahera Tengah dan Selatan.
Mengingat reaksi warga yang cukup takut dengan gempa tersebut, kira-kira berbahayakah tipe gempa yang satu ini?
Jenis Gempa yang Mengguncang Ternate
Setelah gempa diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dengan segera menggelar konferensi pers.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meyenbutkan jika gempa yang melanda Kota Ternate tersebut adalah jenis dangkal.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku,” ucap Dwikorita, seperti dilansir dari tribunnews.com.
Dia juga menambahkan jika gempa tersebut terjadi akibat aktivitas tekanan pada lempeng mikro Halmahera serta lempeng mikro Sangihe.
“Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera ke arah Barat dan tekanan lempeng mikro Sangihe ke arah Timur,” jelas Dwikorita.
Lempeng Laut Maluku yang terjepit mengakibatkan terbentuknya subduksi ganda ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe.
Peringatan Dini Tsunami Dicabut
sumber: twitter.com/infobmkg
Hasil pemodelan menyimpulkan jika gempa tersebut berpotensi tsunami dengan level waspada di wilayah pantai timur Minahasa dan Minahasa Utara sebelah Selatan.
Namun, kemudian BMKG menganulir peringatan dini tsunami tersebut pada pukul 00:09 WIB pada tanggal 8 Juli 2019.
Baca Juga:
Meskipun begitu, warga tetap dihimbau untuk tetap waspada dalam menghadapi situasi ini dan hanya memercayai informasi resmi yang datang dari BMKG saja.
Jenis Gempa Berdasarkan Kedalaman dan Akibatnya
Setelah mengetahui jenisnya, tentu kamu penasaran dengan jenis-jenis yang lain, ‘kan?
Langsung saja disimak ulasan singkatnya.
1. Gempa Bumi Dalam
Gempa bumi dengan hiposentrum yang berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (dalam kerak bumi) ini merupakan gempa bumi dalam.
Pada umumnya, gempa yang satu ini tidak terlalu berbahaya untuk masyarakat di sekitarnya.
2. Gempa Bumi Menengah
Gempa bumi menengah merupakan gempa yang hiposentrumnya terjadi di antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa ini sendiri bisa menimbulkan kerusakan ringan karena getarannya yang dapat dirasakan oleh manusia.
3. Gempa Bumi Dangkal
Gempa bumi yang satu ini memiliki hiposentrum yang berada kurang dari 60 km.
Baca Juga:
Karena jaraknya yang dekat dengan permukaan, gempa bumi dangkal disebut bisa menimbulkan kerusakan yang besar.
***
Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, kunjungi 99.co/id untuk segala kebutuhan propertimu!