Gangguan kepribadian merupakan kondisi mental yang menyebabkan penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang berbeda. Kenali penyebab dan jenisnya pada ulasan 99.co Indonesia berikut ini!
Selain memengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak, gangguan mental juga dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari serta hubungan sosial.
Penderita gangguan kepribadian bisa melakukan sesuatu yang mungkin dianggap aneh atau menyebalkan oleh kebanyakan orang.
Tentu saja, hal-hal ini dapat merusak hubungan personal, pekerjaan dan kesehatan mental penderitanya.
Terlebih, tidak banyak penderitanya yang menyadari kalau mereka menderita salah satu gangguan kepribadian.
Penyebab Gangguan Kepribadian
Ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Kelainan pada struktur atau komposisi kimia di dalam otak
- Riwayat gangguan kepribadian atau penyakit mental dalam keluarga
- Menghabiskan masa kecil di dalam kehidupan keluarga yang kacau
- Perasaan sering diabaikan sejak masa kanak-kanak
- Mengalami pelecehan sejak kanak-kanak, baik verbal maupun fisik
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Hidup di tengah-tengah keluarga dengan ekonomi sulit
Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa gangguan kepribadian disebabkan oleh kombinasi dari situasi-situasi di lingkungan dengan faktor keturunan.
Gen yang diwariskan dari orang tua sangat berpengaruh pada kepribadian seseorang, sedangkan lingkungan berpotensi memicu perkembangan gangguan tersebut.
Lantas, apa saja jenis gangguan kepribadian tersebut?
Untuk mengetahuinya, langsung saja simak ulasannya berikut ini!
10 Jenis Gangguan Kepribadian
1. Paranoid
Paranoid adalah kondisi di mana seseorang merasa kalau orang-orang selalu mencoba memanfaatkan, bahkan saat tidak ada penjelasan logis di balik kecurigaan tersebut.
Penderita gangguan ini bisa mudah marah saat seseorang mempertanyakan dirinya.
Mereka juga umumnya tidak mau memberitahu seseorang mengenai diri mereka karena merasa akan dimanfaatkan.
Hal ini membuat penderita paranoid sulit membangun hubungan dan memercayai orang lain.
2. Skizotipal
Penderita gangguan kepribadian jenis ini kerap terlihat cemas dan tidak nyaman dalam situasi sosial.
Mereka juga kerap mengkhayal dan percaya kalau dirinya memiliki kekuatan telepati yang mampu memengaruhi emosi dan tingkah laku orang lain.
Cukup sulit merespons ocehan dan percakapan yang tidak jelas dari penderitanya.
Terlebih, mereka kerap cemas saat harus berada di sekitar orang-orang selain keluarganya sendiri, sehingga mereka lebih memilih untuk sendirian.
3. Skizoid
Skizoid merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan sulitnya mengeskpresikan emosi.
Mereka hanya dapat menunjukkan sedikit reaksi atau bahkan tidak sama sekali.
Penderita gangguan ini juga sulit merasakan kesenangan dan tidak tertarik dengan hubungan seksual.
Mereka juga dianggap tidak memiliki tujuan dan ambisi, sehingga membuat orang-orang skizoid dikenal sebagai orang dingin atau tidak ramah.
4. Antisosial
Orang-orang dengan kondisi antisosial kerap mengabaikan norma sosial yang berlaku dan tidak memiliki rasa simpati terhadap orang lain.
Penderitanya cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang terjadi di dalam hidup.
Mereka juga gemar mengintimidasi orang lain dan tidak menyesali perbuatannya.
Selain itu, mereka tidak mampu mengendalikan amarah dan mempertahankan hubungan.
5. Histrionik
Orang dengan kondisi ini biasanya terlalu mencemaskan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara dan selalu mencari perhatian.
Jika menjalin hubungan pertemanan, penderita gangguan ini akan menganggap hubungan pertemanan tersebut sangat erat, meskipun orang lain menganggapnya tidak.
6. Narsistik
Narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa yakin kalau dirinya lebih istimewa dibandingkan orang lain.
Mereka juga cenderung arogan, membanggakan dan melebihkan prestasi serta mengharapkan pujian dari orang lain.
Saat orang lain lebih unggul, penderita gangguan kepribadian ini akan merasa sangat iri.
7. Dependen
Penderita gangguan ini akan merasa sangat tergantung pada orang lain dalam hal apapun.
Mereka tidak dapat hidup mandiri dan selalu diliputi rasa takut akan ditinggalkan orang lain.
Kesendirian membuat mereka merasa tidak nyaman dan tidak berdaya.
Akibatnya, mereka ketergantungan pada orang, tidak dapat membuat keputusan dan mengemban tanggung jawab sendiri tanpa petunjuk dan bantuan orang lain.
8. Obsesif Kompulsif
Obsesif kompulsif merupakan kondisi di mana seseorang ingin untuk mengontrol situasi dan pekerjaan orang lain.
Selain itu, mereka sulit merasa relaks dan merasa ingin melakukan segalanya sendiri serta sulit bekerja sama dengan orang lain.
Orang-orang osbesif kompulsif juga sangat perfeksionis dan sering merasa stres dengan pekerjaan terutama jika hasil pekerjaan tidak sesuai dengan standar mereka yang tinggi.
9. Gangguan Kepribadian Ambang
Orang penderita ambang biasanya memiliki emosi yang tidak stabil serta kecemasan yang tiba-tiba berubah.
Stres dan kecemasan tersebut membuat mereka memiliki dorongan untuk menyakiti dirinya sendiri.
Mereka juga merasa sulit berinteraksi dengan orang lain karena tidak dianggap baik dalam lingkungan keluarga maupun di masyarakat.
10. Gangguan Kepribadian Menghindar
Penderita kondisi ini kerap menghindari kontak sosial terutama kegiatan baru yang melibatkan orang asing.
Menghindar merupakan cara yang dilakukan penderita karena mereka merasa malu dan tidak percaya diri, sehingga membuat mereka sangat tidak nyaman dalam berbagai situasi sosial.
Sebenarnya, mereka ingin sekali menjalin hubungan tetapi mereka merasa tidak pantas berbaur dan khawatir mengalami penolakan.
Gangguan ini ditandai dengan perasaan gugup dan takut.
***
Semoga informasi di artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari perumahan modern dan nyaman di BSD?
Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan perumahan, seperti Fleekhauz!