Berita

Inilah Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia | Kapan Bisa Dipakai?

2 menit

Proses pengerjaan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II (elevated) telah mencapai 96,5 persen dan dikabarkan siap digunakan di akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020.

Tol Layang sepanjang 36,8 km ini sekitar 30 persennya telah selesai diaspal dan masih tersisa 70 persennya atau sekitar 25,76 km yang belum teraspal.

Dari total proyek yang ada, masih tersisa pekerjaan sekitar 1,2 persennya yang meliputi pengaspalan, pemasangan marka dan rambu jalan, serta infrastruktur tol.

Seluruh pengerjaan proyek jalan tol layang ini dikerjakan bersama-sama oleh Waskita dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST).

Namun, mayoritas proyek atau sekitar 96 persennya dikerjakan oleh PT Waskita Karya.

Akan Menjadi Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia

Jika telah resmi beroperasi, maka jalan tol ini nantinya akan menjadi jalan tol layang terpanjang di Indonesia.

Sebelumnya, rekor jalan tol layang terpanjang masih dipegang oleh Tol Wiyoto Wiyono yang menghubungkan Cawang dan Tanjung Priok.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan Project Manager Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Fatkhur Rozaq mengenai jalan tol ini sebagai jalan tol layang terpanjang terpanjang di Indonesia.

Baca Juga:

Rumah Menteri PUPR Digusur untuk Proyek Jalan Tol, Kok Bisa?

“Ini memang jalan tol layang terpanjang pertama di Indonesia sepanjang 26 kilometer,” ujar Fatkhur kepada properti.kompas.com, Rabu (18/9).

Mayoritas Jalan Tol Layang Menggunakan Aspal Karet

Agar kualitas jalan tolnya semakin baik, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar sisa proyek yakni sepanjang 25,76 km diaspal menggunakan aspal karet.

Hal tersebut dimaksudkan agar jalan tol lebih awet dan proyek ini juga menyerap hasil produksi karet rakyat.

“Jadi saya minta ke Pak Djoko (Direktur Utama PT JCC), ini kan panjangnya 36,8 km baru diaspal sekitar 10 km, 30%. Saya minta sisanya diaspal karet.

Supaya menyerap karet rakyat. Yang di Sumatera Selatan itu dipakai di sini supaya menyerap karetnya,” beber Basuki di Bekasi seperti dikutip detik.com Kamis (19/9).



jalan tol layang

Sumber: kompas.com

Menurut Basuki, penggunaan aspal karet jauh lebih fleksibel dan lebih tahan lama.

Selain itu, diharapkan dapat menyerap produksi karet yang sangat melimpah di berbagai wilayah di Indonesia.

“Kalau aspal biasa 10 tahun, karet bisa 15 tahun. Justru saya mau pakai itu karet ada produk dalam negeri.

Itu ngambilnya dari Sumatera Selatan, Jambi, dan itu dipakai di sini supaya nyerap karetnya,” terangnya seperti diberitakan oleh liputan6.com.

Tol Layang Jakarta-Cikampek Siap Digunakan November

Jalan tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II diharapkan dapat rampung pada akhir September sehingga dapat mulai digunakan pada awal November 2019.

“Jadi, pekerjaan fisiknya telah mencapai 86 persen dan ditargetkan selesai konstruksinya pada akhir September 2019, untuk selanjutnya dilakukan uji layak fungsi dan layak operasai,” papar Djoko kepada liputan6.com.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada kejelasan soal tarif yang akan diberlakukan untuk jalan tol layang Japek II.

Hal tersebut menurut Djoko masih dalam pembahasan dan masih dikaji bersama dengan pihak-pihak terkait.

Baca Juga:

9 Jalan Tol Baru Siap Beroperasi Resmi Akhir 2019, Berikut Rinciannya

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi dan berita menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.

Jangan lupa untuk mencari segala kebutuhan properti lewat 99.co/id.




Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts