Dulunya Iyan merupakan admin di salah satu perusahaan properti di Jatimakmur Bekasi. Ingin lebih menambah wawasan, dirinya memutuskan menjadi agen properti. Namun, bukannya bergabung dengan perusahaan tempatnya bekerja, lelaki yang masih berusia 22 tahun ini memilih jadi agen independen. Mengapa ya?
Banyak orang berpendapat, menjadi agen yang berada di bawah naungan perusahaan properti merupakan pilihan yang tepat. Selain bisa belajar banyak, nama besar dari perusahaan tersebut pun dianggap membawa dampak positif terhadap kepercayaan klien pada sang agen.
Iyan tidak berpikir demikian. Walau bisa bergabung dengan mudah di perusahaan lamanya, ia memilih untuk mandiri sebagai agen independen. Katanya sih karena lebih membawa kepuasan lahir dan batin.
“Awalnya memang sulit sekali, tapi saya banyak berinterkasi dengan orang dan sesama agen jadi semuanya bisa teratasi kok. Makin lama saya makin menguasai. Pastinya, lebih puas ya. Saya mendapatkan hasil dari kerja keras saya sendiri secara penuh. Bukan cuma soal komisi lho, tapi juga hal-hal lain termasuk kinerja,” ungkap Iyan saat dihubungi UrbanIndo beberapa waktu lalu.
Terlalu Serius Jangan! Relaks Saja
Menjadi seorang agen independen pasti harus berhadapan dengan beribu tantangan, sendirian. Apalagi jumlah marketing dan agen properti di daerahnya kini semakin banyak. Namun hal itu bisa ia lalui dengan mulus. Bukannya dijadikan lawan, agen-agen lain bahkan tak segan ia jadikan kawan.
“Persaingan memang ada, tapi kebanyakan kami bekerja sama dengan baik. Kami sering bertukar listing malah,” ujarnya menambahkan.
Jam kerja yang tak menentu pun kerap menjadi salah satu yang membuat agen independen mudah jengah. Tapi, Iyan punya prinsip untuk tetap bisa menikmati hidupnya di sela-sela kesibukannya menangani agen.
“Terlalu serius jangan mbak! Santai saja. Ya kalau kerja terus nanti capek. Kalau misalnya ada agen yang enggak bisa saya handle saya oper ke rekan saya yang lain. Rezeki mah enggak bakal kemana-mana,” imbuhnya.
Hasil Jual Properti untuk Bisnis Lain
Walau baru sekitar satu tahun terjun ke bidang jual beli properti, iklannya cukup laris. Tak tanggung-tanggung, ia sudah berhasil closing sekitar 20 properti dalam kurun waktu singkat tersebut. Hasilnya sebagian ia tabung, sebagian lagi ia jadikan modal untuk usaha kecil-kecilannya di bidang rumah tangga.
Orang tua Iyan pun sangat mendukung langkahnya untuk terus berkaris. Walau begitu, mereka juga selalu mendukung dirinya untuk kembali ke bangku kuliah.
“Ya, saya ingin kuliah lagi. Saya ingin belajar mengenai pengelolaan sumber daya manusia. Ilmunya akan saya jadikan bekal nanti kalau ke depannya bisa membuat perusahaan sendiri kan,” ucapnya optimistis.
Peran UrbanIndo untuk Agen Independen Seperti Dirinya
Di era teknologi yang semakin maju seperti saat ini, media beriklan online merupakan platform yang paling diandalkan, terutama bagi mereka pasa single fighter seperti Iyan. Selain gratis, situs-situs iklan properti online membantu dirinya memberikan informasi dengan lebih mudah kepada klien.
Dirinya mengaku, UrbanIndo merupakan situs properti yang sangat ia andalkan sejak awal terjun ke bidang ini. Menurutnya, semakin waktu, tampilan website UrbanIndo semakin WOW. Selain itu tampilannya pun sederhana dan mudah dimengerti.
“Banyak respon dari UrbanIndo yang saya dapatkan. Tidak heran sih, nama UrbanIndo sudah OK banget di Indonesia. Menggunakan situsnya untuk beriklan tidak sulit kok. Pokoknya sangat membantu saya,” aku Iyan.
Kunci Utama Iyan
Sebelum menutup obrolannya dengan UrbanIndo, Iyan mengungkapkan rahasianya supaya tetap semangat menjalankan pekerjaan sebagai agen independen. Hal itu adalah tujuan yang pasti, fokus, giat, dan juga jujur. Ia percaya, dengan empat hal itu, ia bisa meraih mimpinya untuk mendirikan perusahaan properti di masa depan.
Membaca kisah Iyan sungguh membuat semangat kita semakin berkobar ya, Urbanites? Semoga Anda semua terinspirasi.
Terus kunjungi blog UrbanIndo dan Forum Komunitas UrbanIndo ya untuk mendapatkan info-info terkini seputar dunia properti.
