Berita

Begini Komentar LAPAN Tentang Isu Konspirasi Bumi Datar dan NASA

2 menit

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menanggapi tentang isu yang masih hangat dan terus diperbincangkan yaitu, konspirasi bumi datar. Selengkapnya dalam artikel ini!

Melansir dari situs CNNIndonesia, ketua LAPAN, Thomas Djamaluddin menyebur bahwa dirinya pernah mengajak komunitas penganut bumi datar untuk datang ke kantornya.

Ajakan ini bermaksud untuk membahas sola bentuk bumi.

Isu Konspirasi Bumi Datar Ditantang Sebagian Orang

Hal ini dia lakukan karena orang-orang tersebut menantang Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) soal pendaratan manusia di bulan.

“Jadi saya sempat menanggapi orang yang menganggap bahwa Bumi itu datar, termasuk juga diundang ke LAPAN karena mereka di media sosialnya menyatakan menantang NASA untuk berdebat. Saya waktu itu ya tidak usah jauh-jauh ke NASA, kalau mau berdebat ya dengan LAPAN saja,” kata Thomas kepada CNNIndonesia.com di kantor LAPAN, Jakarta, Senin (19/8).

Selain itu, Thomas menceritakan para penganut bumi datar tersebut ternyata bersedia datang ke kantor LAPAN.

Dalam kesempatan tersebut, Thomas menjelaskan masalah utama terhadap gambaran bumi datar selama ini.

Ia menyatakan bahwa orang-orang tersebut tidak percaya akan adanya keberadaan gravitasi.

“Akhirnya saya jelaskan, masalah utama anggapan bahwa Bumi datar termasuk tidak percaya adanya satelit, itu ketidakpercayaan pada keberadaan gravitasi,” lanjut dia.

Baca Juga:

5 Rumah Anti Gempa di Dunia. Indonesia Juga Punya!

Bumi Tidak Datar Karena Ada Gravitasi

Thomas pun menegaskan mengapa bumi dan benda-benda langit lainnya berbentuk bulat karena adanya gravitasi.

Oleh sebab itu, manusia selalu bisa menggunakan wahana satelit sebab, prinsip kerja satelit adalah memanfaatkan gravitasi bumi.

Maka menurutnya, jika ada seorang individu atau sekelompok orang yang yakin bahwa bumi itu datar maka mereka dianggap mengingkari apa yang sudah digunakan.



Misalnya saja, menggunakan ponsel untuk kegiatan browsing internet.

Broadcasting juga mereka bisa nonton tv, sekarang tidak ada tv yang tidak menggunakan satelit. Semua tv menggunakan satelit,” ucap Thomas.

Baca Juga:

5 Hal Penting Tentang Penangkal Petir yang Perlu Dipahami

Menurut Thomas, kini publik haru diberikan edukasi menyoal aspek sains dan bagaimana mereka memperoleh informasi apalagi tentang isu sensitif ini.

“Internet sekarang ini bisa digunakan untuk mencari ilmu tapi bisa juga digunakan untuk membohongi. Oleh karenanya, publik harus dilatih juga mengambil mutiara diantara sampah-sampah yang bertebaran di internet,” jelasnya.

Isu Konspirasi NASA

Menyoal konspirasi NASA terkait pendaratan manusia ke permukaan bulan atau lebih dikenal dengan misi Apollo, LAPAN menilai isu ini sangat mudah dibantah.

Pasalnya, tahun 1960-an merupakan masa perang dingin antara Uni Soviet (sekarang Rusia) dan Amerika.

Maka dari itu Rusia merupakan negara pertama di dunia yang meluncurkan satelit juga kosmonaut ke luar angkasa.

Jika pendaratan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke permukaan bulan disebut sebagai buatan Hollywood, maka Rusia akan langsung membantah dan NASA juga akan menjadi bulan-bulanan internasional.

“Jadi itu, [pendaratan manusia ke Bulan] tidak mungkin rekayasa. Tidak mungkin sekian banyak ilmuwan mau dibohongi oleh NASA karena harus dibuktikan secara ilmiah bagaimana sih proses atau setidaknya meluncurkan wahana Apollo sampai dengan Bulan,” jelas Thomas.

***

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Sahabat 99!

Temukan update terbaru seputar properti dalam Blog 99.co Indonesia.

Ingin mendapatkan properti idaman tanpa kesulitan mencarinya? Temukan lewat situs 99.co/id.




Follow Me:

Related Posts