Berita Berita Properti

Menilik Inovasi Material Konstruksi Terbarukan Berbahan Dasar Jamur dan Limbah. Keren!

3 menit

Terbuat dari bahan dasar jamur dan limbah, material konstruksi terbarukan dari MYCL dapat menjadi pionir dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Yuk, kenali karakteristiknya lebih lanjut melalui ulasan di bawah ini!

Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan membutuhkan material bangunan yang ramah lingkungan.

Dengan begitu, bangunan yang diciptakan dapat berperan dalam pengurangan limbah, polusi, serta efek negatif lainnya pada lingkungan.

Nah, seiring perkembangan teknologi, berbagai alternatif bahan konstruksi terbarukan pun bermunculan di pasaran.

Namun, salah satu yang paling menarik adalah material konstruksi terbarukan dari MYCL.

Pasalnya, start-up biotech satu ini berhasil menciptakan material yang kuat dari bahan dasar alami berupa jamur.

Untuk memahami material ini lebih lanjut, berikut informasi yang berhasil tim Berita 99.co dapatkan dari wawancara bersama Co-founder dan CEO MYCL, Adi Reza Nugroho!

Material Konstruksi Berbahan Dasar Jamur

inovasi material konstruksi terbarukan

Sumber: dokumentasi pribadi MYCL

MYCL merupakan start-up asal Bandung yang berfokus pada pengembangan material berkelanjutan dari jamur dan limbah.

Teknik ini tidak hanya bisa digunakan untuk menciptakan material dasar fashion, tetapi juga material furnitur dan konstruksi.

Kehadirannya tentu menjadi angin segar di tengah isu pemanasan global yang urgensinya kian meningkat.

Pasalnya, industri konstruksi merupakan salah satu penyumpang emisi karbon terbesar di dunia.

Tidak hanya dari kegiatan produksinya, tetapi juga fakta bahwa beberapa material seperti beton akan mengalami dekomposisi biologis yang menghasilkan gas metana (CH4).

Hal inilah yang mendorong MYCL untuk menciptakan material konstruksi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Waste dari material bangunan juga sangat besar dan tidak terbarukan sehingga harus dicari inovasi alternatif sebagai solusinya,” jelas Adi.

Solusi ini hadir dalam bentuk mycelium based composite, yakni material terbarukan yang terbuat dari perpaduan mycelium jamur dengan material lain seperti serat kayu, limbah pertanian, hingga limbah industri.

Mycelium based composite kemudian dapat dikembangkan lagi menjadi elemen bangunan seperti struktur, dekorasi dinding, insulasi, hingga furnitur.

Karena terbuat dari bahan-bahan alami, material ini bersifat biodegradable atau dapat terurai secara alami tanpa menghasilkan limbah tambahan.

Tidak hanya itu, materialnya juga ringan, tetapi memiliki daya tahan yang tinggi terhadap tekanan maupun perubahan cuaca.

Pengembangan Mycelium Based Composite

1. Mycotree

struktur bangunan material mycl composite

Sumber: dokumentasi pribadi MYCL

Salah satu pengembangan MYCL composite adalah menjadi long rise build structure atau struktur bangunan.



Mycelium jamur digunakan untuk mengikat serbuk kayu agar tercipta material konstruksi baru yang lebih ringan dan kuat.

“Serbuk kayu ini bisa kita ganti jadi limbah pertanian apa pun, misalnya saja tebu, akar sawit, sampai kecambah padi,” jelas Adi.

Hasilnya kemudian dibentuk dengan menggunakan mesin cetak 3D untuk menciptakan struktur yang menyerupai pohon.

Meski terbuat dari bahan alami, struktur ini memiliki load bearing yang kuat, tidak kalah dari material beton.

“Untuk floor-rise building kemampuannya cukup kuat, satu titik ini bisa nahan sampai 600 kilogram. Secara keseluruhan struktur yang kita buat itu bisa nahan sampai 16 ton,” pungkasnya.

2. Insulasi

Selanjutnya, MYCL composite bisa dikembangkan menjadi insulation composite.

Insulation composite ini memiliki thermal insulation properties yang cukup mirip dengan PU atau polyretain,” jelas Adi.

Jika dibandingkan, kemampuan MYCL composite ada di angka 0,048 WmK-1, sedangkan PU composite di 0,04 WmK-1.

Itu artinya, material insulasi dari MYCL efektif memperlambat perpindahan suhu panas maupun dingin di dalam ruangan.

Dengan begitu, penggunaan energi di dalam hunian bisa lebih efektif.

Insulasi ini bisa dimasukkan ke dalam material konstruksi seperti beton sebelum dipasang di rumah.

3. Acoustic Wall

papan mycl composite material konstruksi

Sumber: dokumentasi pribadi MYCL

MYCL composite juga bisa dibentuk menjadi decorative acoustic wall.

Proyek yang dikenal dengan nama BIOBO ini menghasilkan papan yang selintas terlihat seperti kayu.

Tidak hanya memiliki tampilan yang aesthetic, papan ini juga memiliki daya tahan yang tinggi serta dapat meredam suara dengan baik.

Acoustic wall ini bisa meredam kebisingan dari luar dan harganya pun masih 11-12 dari acoustic wall yang ada berbeda di pasaran,” tutur Adi.

Proses pembuatannya pun lebih hemat energi, bahkan bisa carbon negative, sehingga dapat membantu menurunkan risiko polusi.

4. Furnitur

Terakhir, material konstruksi terbarukan ini dapat dikembangkan menjadi bahan dasar furnitur rumah.

Mengusung nama fungiture, materialnya bisa dibentuk menjadi kursi hingga meja.

Kursi yang dibuat memiliki kemampuan menopang beban yang tinggi, meski massa produknya ringan.

“Jadi kita bikin kayak kursi kecil gitu, ini bisa menopang 600 kilogram, kalau kursi standarnya 100 kilogram aja itu udah safe, ya. Menariknya lagi, benda ini ringan, beratnya cuma sekitar 3 kilogram,” jelas Adi.

Itu artinya, furnitur dari MYCL composite memiliki weight to strain ratio yang besar.

***

Semoga ulasan mengenai material konstruksi ramah lingkungan dari MYCL ini bermanfaat untukmu, ya.

Cek informasi seputar properti lainnya hanya di Berita.99.co Indonesia.

Kunjungi juga Google News untuk menemukan beragam berita lainnya.

Kamu juga bisa berkunjung ke Berita.99.co untuk mencari sejumlah tips terkait rumah dan properti.

#segampangitu menemukan pilihan hunian terbaik dan terlengkap di www.99.co/id.

Enggak percaya? Cek sekarang juga!




Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.

Related Posts