Tahukah kamu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) PUPR ternyata telah mengembangkan inovasi material bangunan baru. Menariknya, beberapa bahan yang mereka ciptakan ternyata terbuat dari bahan dasar limbah hingga lumpur, lo.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi telah mengalami kemajuan yang signifikan.
Bahkan para peneliti di Puskim PUPR telah berhasil menciptakan material bangunan yang mampu mengurangi pemakaian sumber daya berlebih.
Pasalnya, material tersebut terbuat dari bahan dasar limbah serta lumpur tidak terpakai.
Penasaran dengan informasi selengkapnya?
Yuk, langsung saja simak ulasan terkait inovasi material bangunan PUPR berikut ini!
3 Inovasi Material Bangunan PUPR
1. Bata Beton Ringan dari RCC
Istilah RCC adalah kependekan dari Residual Cracking Catalyst.
Material ini merupakan limbah sisa dari pemrosesan minyak mentah di dalam reaktor.
Limbah yang biasanya tidak berguna ini kini bisa bermanfaat sebagai bahan dasar dalam proses pembangunan.
Puskim berhasil mengembangkannya sebagai campuran bata beton ringan untuk dinding bangunan bertingkat.
Material tersebut memiliki proporsi 75% RCC, 25% pasir silika, dan 1,6% foam agent.
Sementara kekuatan tekannya konon mencapai angka n35 Kgf/cm2.
2. Inovasi Material Bangunan dari Lumpur Lapindo
Berikutnya, Puskim juga berusaha mengembangkan pemanfaatan lumpur Sidoarjo (Lusi).
Adapun bahan bangunan yang tengah diteliti adalah Beton Ringan Lusi (Berisi), conblock, paving block, hingga genteng semen.
Berisi merupakan beton yang tersusun dari Lusi dan bahan pengikat semen Portland.
Keunggulannya terletak di bobot yang ringan serta bentuk yang stabil, hanya saja mutunya masih termasuk sedang.
Kemudian Lusi juga bisa menjadi campuran untuk pembuatan material bersemen.
Misalnya saja conblock, paving block, hingga genteng semen dengan proporsi:
- Conblock proporsi campurannya 1 semen = 5 lusi = 3 pasir
- Paving block proporsi campurannya 1 semen = 3 lusi = 1 pasir
- Genteng semen proporsi campurannya 1 semen = 2 lusi = 1 pasir
3. Limbah Batu Bara
Terakhir Puskim juga mencoba memanfaatkan limbah batu bara (Fly-Ash) untuk bahan bangunan.
Limbah ini berasal dari sisa pembakaran batu bara dalam sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
Puskim menggunakannya sebagai bahan pembuat agregat dengan proporsi 60% fly ash dan 405 pasir.
Agregat ini kemudian bisa menjadi campuran material berikut:
- Bata beton berlubang dengan komposisi 1 semen = 8 agregat
- Interlock blok dengan komposisi 1 semen = 6 agregat
- Genteng beton dengan komposisi 1 semen = 3 agregat
- Paving blok dengan komposisi 1 semen = 4 agregat
- Bata beton pejal dengan komposisi 1 semen = 10 agregat
Sebagai catatan, pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi masalah lingkungan yang kerap muncul akibat penggunaan batu bara sebagai energi, Sahabat 99.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!
Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti perumahan Margahurip Banjaran di Bandung.