‘Bapak Pembangunan’ merupakan julukan Soeharto yang dibuat oleh masyarakat Indonesia. Bukan tanpa alasan, selama 32 tahun menjabat sebagai Presiden RI, Soeharto telah membangun beragam infrastruktur yang kini berguna menjalankan mobilitas bangsa. Nah, apa saja sih infrastruktur Soeharto dan bagaimana pandangan pakar mengenai hal tersebut?
Setelah Indonesia merdeka, banyak proyek infrastruktur yang dijalankan pemerintah dalam mengembangkan pembangunan.
Adapun infrastruktur yang banyak dikerjakan adalah jembatan, bandara, jalan tol, hingga bendungan.
Biasanya, perkembangan infrastruktur yang pesat selalu menjadi nilai jual bagi presiden yang menjabat.
Seperti Soeharto, ia dikenal cukup sukses menjalankan pembangunan nasional.
Salah satunya alasannya, laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) rata-rata 7,6 persen per tahun dan banyaknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri.
“Harus diakui pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini belum bisa menandingi Orde Baru,” ungkap Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana yang dilansir merdeka.com.
Kira-kira, apa saja capaian infrastruktur Soeharto tersebut?
Cari tahu jawabannya pada uraian di bawah ini!
Capaian Infrastruktur Soeharto Selama Menjadi Presiden
Jalan Nasional, Tol, dan Jalan Layang
- Tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi)
- Tol Prof Sedyatmo di Jakarta-Tangerang
- Tol Cawang-Tomang (dalam kota) di Jakarta
- Tol Semarang
- Tol Jakarta-Tangerang
- Tol Surabaya-Gempol
- Tol Jakarta-Cikampek
- Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera)
- Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung – Cileunyi)
- Tol Palikanci (Palimanan – Kanci) di Cirebon
Jembatan Besar
- Jembatan Barito di Kalimantan Selatan
- Jembantan Rantau Berangin di Riau
- Jembatan Siak I di Pekanbaru, Riau)
Bendungan
- Bendungan Sigura-gura di Asahan, Sumatera Utara
- Waduk Gajah Mungkir di Wonogiri, Jawa Tengah
- Bendungan Ir. Sutami (Karangkates) di Malang, Jawa Timur
- Bendungan Riam Kanan di Banjar, Kalimantan Selatan
- Bendungan Batujai di Lombok Tengah, NTB
Bandara
- Soekarno-Hatta
- Ngurah Rai di Tuban, Bali
- Sultan Hasanuddin di Maros, Sulawesi Selatan
- Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan, Kalimantan Timur
- Hang Nadim, Batam, Kep. Riau
- Syamsudin Noor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan
- Supadio di Pontianak, Kalimantan Barat
- Adisumarno di Boyolali, Jawa Tengah
- Radin Inten II di Bandar Lampung, Sumatera Selatan
- Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat
- Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur
Stasiun/Terminal
- Stasiun Gambir di Jakarta
- Terminal Purabaya (Bungurasih) di Sidoarjo, Jawa Timur
Pembangkit Listrik
- PLTA Sigura Gura di Toba Samosir, Sumatera Utara. Memasok ke PT Inalum.
- PLTA Tangga di Toba Samosir, Sumatera Utara. Memasok ke PT Inalum.
- PLTA Maninjau di Agam, Sumatera Barat
- PLTA Singkarak di Padang Pariaman
- PLTA Gajah Mungkur di Wonogiri, Jawa Tengah. Penanggulangan banjir, lokasi wisata, irigasi, dan perikanan warga.
- PLTA Wadaslintang di Wonosobo dan Kebumen, Jawa Tengah
- PLTA Saguling di Bandung Barat, Jawa Barat
- PLTA Cirata di Purwakarta dan Cianjur, Jawa Barat
- PLTA Kedung Ombo di Grobo. termasuk irigasi dan pariwisata.
- PLTA Selorejo di Malang, Jawa Timur
- PLTA Karangates (Sutami) di Malang, Jawa Timur
- PLTA Larona di Sulawesi Selatan
- PLTA Balambano di Sulawesi Selatanku
Pengakuan Keberhasilan Soeharto Bangun Infrastruktur
Melansir dari laporan Indonesia A Strategy for Infrastructure Development, Bank Dunia memuji pembangunan Indonesia di tahun 1992.
Bank Dunia memuji Soeharto lantaran alokasi dana untuk infrastruktur saat itu dinilai sangat tinggi, yakni mencapai 40% dari anggaran pemerintah.
Bank Dunia juga memuji pemerintahan Soeharto yang memiliki rencana panjang pembangunan ekonomi dan infrastruktur dalam bentuk Garis Besar Haluan Negara.
Lalu, Ikatan Ahli Pracetak Prategang Indonesia (IAPPI) juga memuji kinerja Soeharto dalam membangun infrastruktur di berbagai daerah.
IAPPI menuturkan, pembangunan infrastruktur zaman Soeharto dirasa lebih berkembang, bahkan jika dibandingkan dengan zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden.
Perbandingan dengan Pembangunan Infrastruktur Jokowi
Jika dibandingkan dengan Jokowi, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli menuturkan pembangunan infrastruktur Soeharto lebih dipersiapkan dengan matang.
“Zaman dahulu Indonesia, dari zaman Soeharto, perencanaan itu betul-betul matang. Prospeknya kayak apa, return kayak apa, bukan berdasarkan daftar keinginan presiden,” ujarnya.
Ia mengatakan, proyek infrastruktur yang dicanangkan Jokowi saat ini perencanaannya dirasa kurang matang.
“Hampir semua proyek infrastruktur itu merugi. Kenapa? Karena sloppy planning, perencanaan yang ngasal,” tutur Rizal.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Bandung?
Bisa jadi Mustika Townhouse adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!