Analis Kebijakan Publik, Said Didu, menilai Indonesia sedang berada di jebakan infrastruktur China setelah keputusan Jokowi yang mengizinkan penggunaan APBN untuk membiayai pembangunan negara.Berikut berita selengkapnya!
Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Said Didu ingatkan pemerintah mengenai adanya jebakan dari China yang sekarang terjadi di Indonesia.
Hal ini ia sampaikan ketika Jokowi memutuskan untuk membolehkan penggunaan APBN untuk membiayai proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
Padahal sebelumnya, Jokowi menegaskan penggunaan APBN tidak diperbolehkan untuk proyek tersebut.
Menurut Said Didu, keputusan tersebut dapat menjadi bukti bahwa Indonesia kini sedang dalam genggaman China dan kedaulatan negara bisa terancam.
Jebakan Infrastruktur China Menurut Said Didu
Said Didu menjelaskan jebakan ini sudah terjadi di berbagai negara dan mampu mengakibatkan hilangnya kedaulatan negara.
“Berbagai negara mengalami hal seperti itu, dan ada negara yang malah kehilangan kedaulatannya, mengganti mata uangnya, hanya karena sudah terjebak infrastruktur,” ujar Said Didu pada Minggu 10 Oktober, 2021 di kanal YouTube MSD.
Analisis yang satu ini juga menjelaskan bahwa ada beberapa negara yang bahkan sudah menyerahkan semua infrastrukturnya untuk dikelola China.
“Ada negara yang sudah tidak lagi bisa bergerak kecuali bekerja sama dengan China karena sudah terjebak. Nah, ini namanya jebakan infrastruktur,” sebutnya.
Said Didu juga menjelaskan bagaimana cara China menjebak suatu negara.
Cara China Menjebak Pembangunan Negara
“Cara menjebak infrastruktur begini, biasanya dia lihat pemimpin ini apa yang dia sukai. Kebetulan Presiden Jokowi suka sekali infrastruktur…
…maka biasanya yang menjebak itu adalah membuat studi kelayakan yang saya katakan untung setelah dimenangkan maka dia menaikan harganya dan selanjutnya meminta jaminan Pemerintah,” lanjut Said Didu.
Di tengah jalan, China akan menaikkan harganya sampai pemerintah harus memasukkan uang dan akhirnya terjebak di skema pembangunan China.
Menurut Said Didu, jebakan ini harus dihindari karena akhirnya akan membuat China mengambil pembangunan tersebut, menyuruh negara mengganti, atau yang paling ringan menaikkan tarifnya.
Selain itu, Said Didu juga menjelaskan penyebab jebakan ini sering terjadi.
“Jebakan infrastruktur itu bisa dua penyebabnya, adalah over investment atau over capacity, maksudnya kapasitasnya yang lewat hanya 10 di tol tapi dibangun kapasitas 20. Akhirnya menjadi rugi,” jelas Said Didu.
Salah satu contoh over investment yang terjadi di Indonesia paling jelas adalah Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Tangerang?
Bisa jadi Parkville adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!