Cerita Kita

Suka Duka Membeli Rumah dengan KPR ala INAFhome. Apa yang Harus Diperhatikan?

3 menit

Masih ragu membeli rumah dengan KPR? Daripada maju-mundur tidak jelas, yuk simak pengalaman Indri, pemilik INAFhome, menggunakan KPR untuk membeli hunian berikut ini. Siapa tahu kisahnya bisa membantumu mengambil keputusan, Sahabat 99.

Indri Afrianty tinggal di sebuah rumah yang ia sebut sebagai INAFhome.

Kediamannya berlokasi di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Menariknya, ternyata Indri membeli hunian tersebut ketika ia baru berusia 26 tahun di 2019, lo.

Sumber pembayaran utamanya adalah KPR, tetapi untuk uang muka ia mengandalkan tabungan pribadi.

Yuk, simak selengkapnya kisah inspiratif Indri berjuang membeli rumah dengan KPR.

Kisah INAFhome Membeli Rumah dengan KPR

Memilih Rumah Inden dari Developer

rumah inden dari developer

Sumber: instagram.com/enoughomey

Mencari rumah di kawasan Jabodetabek tentu bukan perkara mudah, Sahabat 99.

Indri sendiri harus berkeliling hampir setiap akhir pekan untuk menemukan hunian yang cocok.

Selain itu, ia harus cermat mengecek legalitas pengembang agar tidak terjebak oknum bodong.

“Kalau dapat yang inden, kendalanya aku harus cek profil developer, legalitas, dan lain-lain. Untuk developer kecil, kadang sulit dapat info lengkapnya.” jelas Indri dalam wawancara bersama 99.co Indonesia, Kamis (30/9/2021).

Selain itu, sulit untuk menemukan perumahan yang memenuhi seluruh kriteria, yakni lokasi strategis, kondisi bangunan baik, harga cocok, serta perumahannya aman.

Namun pada akhirnya ia menemukan rumah yang cocok di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.

Rumah yang ia pilih memiliki total luas bangunan 74 meter persegi dengan luas tanah 84 meter persegi.

Untuk pembayaran, Indri mengandalkan KPR serta tabungan pribadi selema bekerja di Jakarta.

“KPR memungkingkan (saya) membeli rumah saat belum sanggup membayar tunai,” kata Indri.

Sementara untuk uang muka dananya berasal dari tabungan pribadi Indri sepenuhnya.

“Seluruh dana DP adalah milik sendiri, nggak minta ke orang tua,” jelasnya.

Tabungan ini berasal dari 30% penghasilannya setiap bulan selama bekerja di Jakarta.

Apa yang Harus Diperhatikan Saat Mengajukan KPR?

pengalaman membeli rumah dengan kpr

Setelah uang muka dirasa aman, hal selanjutnya yang harus ia pikirkan adalah mengajukan KPR.

Perlu kamu tahu, sebenarnya status domisili Indri bukan dari Jabodetabek, melainkan kota Bandung.

Untungnya hal ini tidak mempengaruhi proses pengajuan KPR yang ia lakukan.

“(Status domisili) tidak mempengaruhi,” tegas Indri.

Hal yang terpenting tetaplah eligibilitas pemohon secara finansial.



Saat akan mengajukan KPR kamu harus memiliki pemasukan tetap setiap bulan.

Selain itu, pastikan kamu tidak memiliki tunggakan atau kredit macet agar BI checking aman.

Lalu ingat, setelah KPR disetujui bukan berarti kamu bisa tenang dan bersantai.

Ada cicilan bulanan yang perlu kamu pikirkan selama beberapa tahun ke depan.

“Buat pos-pos pengeluaran, salah satunya untuk cicilan yang tidak boleh diganggu gugat,” kata Indri.

inspirasi interior rumah INAFhome

Sumber: instagram.com/enoughomey

Selain itu, Indri menegaskan pentingnya mengontrol gaya hidup agar keuangan terjaga.

“Jangan tergiur trend. Habiskan uang untuk sesuatu yang memberikan value,” katanya.

Ia sendiri bahkan lebih sering membawa bekal saat bekerja di kantor semenjak mencicil KPR.

Tidak hanya untuk mengontrol pengeluaran, langkah ini juga cenderung lebih sehat.

Menariknya, bagi Indri kendala terbesar saat membeli rumah dengan KPR bukanlah finansial melainkan administrasi.

“(Paling sulit) saat pengurusan akta/sertifikat. Harus terus follow up bagian legal developer agar proses legalitas selesai tepat waktu,” cerita Indri.

Minimalisir Risiko Boros Saat Mengisi Rumah

mengisi rumah kpr ala INAFhome

Sumber: instagram.com/enoughomey

Tantangan berikutnya adalah meminimalisir risiko boros ketika mengisi rumah.

Indri sendiri memiliki beberapa trik khusus yang ia gunakan, salah satunya selektif memilih barang.

“Caranya (agar tidak boros) selektif memilih isian rumah, beli sesuai kemampuan, beli karna butuh bukan karna ingin, sama jangan tergoda trend atau promo,” kata Indri.

Ia juga tidak terburu-buru merenovasi rumah begitu siap membelinya di tahun 2019.

Renovasi baru ia lakukan di awal 2021 untuk mengubah lahan kosong pada bagian belakang rumah.

“Desain rumah dari developer, hanya bawaan rumah waktu pertama kali beli ada sedikit lahan kosong di belakang yang aku jadikan area dining atau fungsional serta indoor garden,” jelasnya.

***

Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang!

Ada beragam pilihan properti menarik, seperti hunian di kawasan Dago Village Bandung.




Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.

Related Posts