Berita Ragam

Gila, Ilmuwan Berencana Redupkan Matahari untuk Atasi Pemanasan Global. Begini Caranya!

2 menit

Sejumlah ilmuwan di beberapa negara berencana melakukan sesuatu hal yang tak biasa yakni meredupkan matahari sebagai upaya mengatasi pemanasan global.

Sahabat 99, pemanasan global yang terjadi akibat efek rumah kaca membuat suhu Bumi meningkat.

Mereka pun berupaya mengurangi gas rumah kaca dengan mengalihkan sumber energi fosil ke ramah lingkungan.

Namun, ada rencana lain yang lebih gila dan akan dilakukan ilmuwan.

Mereka berencana meredupkan sinar matahari dengan cara tak biasa!

Melansir Sindonews, rencana tersebut tengah diperhitungkan oleh tim peneliti dari Universitas Cape Town.

Baru-baru ini, mereka menerbitkan proposal untuk meredupkan matahari secara permanen di atas ibu kota Afrika Selatan.

Tak hanya itu, Amerika Serikat pun memperhitungkan hal tersebut dengan mengajukan pendanaan ratusan juta dolar.

Rencana Meredupkan Matahari

musim kemarau cape town

2oceansvibe.com

Sejumlah ilmuwan mulai mematangkan rencana tersebut.

Melansir LAD, para peneliti menyarankan untuk memompa gas sulfur dioksida dalam jumlah tinggi ke atmosfer atas Bumi di atas Cape Town.

Hal tersebut terungkap dalam makalah terbitan jurnal Environmental Research Letters.

Nantinya, gas sulfur dioksida yang disuntikkan itu akan membentuk awan reflektif.

Secara efektif, awan buatan itu akan menyaring sebagian sinar matahari yang turun ke permukaan Bumi.

Dalam beberapa tahun terakhir, penduduk Cape Town mengalami beberapa musim kemarau ekstrem.

Selain itu, ancaman kekeringan yang dahsyat sehingga mengalami kekeringan air yang cukup parah.

Maka dari itu, para ilmuwan dan otoritas pemerintah mempertimbangkan beberapa cara untuk mengurangi efek perubahan iklim tersebut.

Namun, ide meredupkan matahari tersebut masih sebatas di atas kertas.



AS Ajukan Dana Ratusan Juta Dolar

pemanasan global matahari

synapseonfire.com

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) akan membuat program penelitian bernilai ratusan juta dolar.

Mereka juga akan melakukan rekayasa dengan meredupkan sinar matahari.

Bahkan, mereka mengajukan pendanaan sebesar US$100 juta hingga US$200 juta selama lima tahun.

Anggaran sebesar itu untuk mengetahui kelayakan intervensi meredupkan matahari dan risiko konsekuensi berbahaya.

Selain itu, bagaimana teknologi tersebut dapat diatur dengan cara yang etis.

National Academies of Sciences (NAS) mengatakan pengurangan emisi bahan bakar fosil tetap menjadi tindakan paling mendesak untuk mengatasi krisis iklim.

Namun, sejumlah negara lamban dalam mengatasi perubahan iklim.

Alhasil, hal ini membuat beberapa ilmuwan menawarkan opsi lain untuk mengatasinya.

Program meredupkan matahari akan menjadi bagian kecil dari anggaran AS untuk penelitian perubahan iklim.

Prof Chris Field dari Universitas Stanford berpendapat bahwa rekayasa geo surya harus dipertimbangkan lebih lanjut.

Sementara itu, Silvia Ribeiro, direktur grup kampanye ETC Amerika Latin berpendapat rekayasa geo surya terlalu berisiko.

Cara itu juga tidak berpengaruh terhadap perubahan iklim atau pemanasan global.

***

Semoga informasi tersebut bermanfaat, Sahabat 99.

Simak terus artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id untuk menemukan ragam hunian menarik.

Salah satunya adalah The Elements, Jakarta Selatan!




Ilham Budhiman

Content Editor

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts