Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Dampak dari itu, Indonesia tak hanya banyak mengirim TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri, tapi juga akan dibanjiri oleh pekerja asing. Para ekspat ini tentunya membutuhkan hunian untuk mereka tinggali. Di sinilah kesempatan pengembang untuk menjaring pasar ekspat begitu terbuka lebar.
Salah satu pakar properti, Andy K Natanael mengatakan bahwa rata-rata ekspat Jepang menghabiskan uang rata-rata 2000 dolar AS per bulan atau setara Rp26 juta untuk menyewa hunian. Angka ini tentu sangat menggiurkan, terutama bagi investor.
“Kalau orang Jepang memang sudah dibujetin angka sekitar itu. Jadi nanti kantornya yang akan menghubungi pihak apartemen yang akan disewa pekerjanya,” kata Andy di Menara Batavia, Karet, Jakarta Pusat.
Menurut Andy, orang Jepang tidak akan mengurangi-ngurangi ongkos untuk biaya tinggal karena mereka sangat concern dengan kualitas hidup. Lalu, bagaimana kriteria hunian yang disukai orang Jepang? Andy pun memberitahu rahasia, hunian seperti apa yang yang disukai orang Jepang.
Pertama, menurut Andy, Orang jepang sangat suka kesunyian. “Mereka itu gak mau terlalu ramai. Kalau apartemen, setiap lantai unitnya sedikit. Mereka juga enggak mau apartemen yang di bawahnya mal. Terlalu dekat mal enggak mau, terlalu jauh juga enggak mau,” papar Andy.
Kedua, orang Jepang enggak mau unit-unit apartemennya sempit. “Mereka tidak mau yang ukurannya di bawah 30m2,” ujar Andy.
Ketiga, orang Jepang ingin selalu ada breakfast setiap pagi. “Jadi harus ada restoran khusus yang menyiapkan makanan pagi para ekspat ini,” jelas Andy.
Keempat menurut Andy, orang Jepang itu hobi main golf. “Kelima orang Jepang juga ingin pakainya dicuci setiap hari,” tambah Andy.
Ketujuh, orang Jepang ingin ada pemandian air panas umum (onsen). “Kalau mandi bersama ini memang budayanya dari sana,” ujar Andy.
Melihat beberapa kriteria keinginan orang Jepang, wajar jika Jepang memiliki standar desain paling tinggi di Asia. Satu lagi yang penting, orang Jepang pun suka kalau operator huniannya juga orang Jepang. Maka dari itu, beberapa poin di atas tentunya harus dipenuhi oleh para pengembang jika ingin huniannya ingin diminati oleh ekspat Jepang.
