Perkembangan teknologi ternyata tidak selalu membawa hal positif bagi para penggunanya. Media sosial yang seharusnya digunakan untuk kegiatan positif malah dipakai untuk menyebarkan berita hoaks demi sebuah konten. Salah satu korban dari berita hoaks ini adalah sebuah warung bakso di Madiun.
Sugeng, sang pemilik warung bakso, tak pernah menyangka bahwa berita hoaks adalah alasan mengapa usahanya sempat bangkrut.
Bahkan, warung bakso di Madiun ini sempat hanya menghasilkan pendapatan sebesar Rp15 ribu per hari.
Hoaks Daging Tikus yang Ramai di Sosial Media
Hoaks tersebut ternyata datang dari 2 orang wanita bernama Ajeng dan Dila.
Keduanya sempat makan bakso di warung milik Sugeng dan memutuskan untuk membungkus 1 porsi bakso untuk dibawa pulang.
Saat sampai rumah, Ajeng menemukan sepotong daging berwarna kehitaman di dalam daging bakso yang diyakininya sebagai daging tikus.
Baca Juga:
Waspada, 5 Bahaya Boba Mengintai! Ini Pola Hidup Sehat yang Seharusnya
Lantas, ia pun segera merekam hasil temuannya dan mengunggah video berdurasi 24 detik tersebut di Whatsapp.
Kemudian, video status tersebut disebarkan oleh beberapa orang dan viral di berbagai media sosial seperti Facebook dan Instagram.
“Saya hanya menjadikan video itu status di WA. Saya tidak mengunggahnya di Facebook atau Instagram. Saya hanya mengunggah di status WA, itu pun hanya sebentar,” uengkap Ajeng, seperti dilansir dari liputan6.com.
Ketika ditanya alasan mengunggah video tersebut Ajeng menjelaskan bahwa ia hanya mencoba berbagi pengalaman.
Selain itu, ia juga mengingatkan orang-orang untuk lebih waspada ketika membeli makan di jalanan.
Atas peristiwa tersebut, Ajeng dan Dila pun akhirnya meminta maaf kepada penjual bakso dan masyarakat Madiun yang resah karena unggahan mereka.
Warung Bakso di Madiun Ini Berangsur Ramai
Setelah berbagai cara dilakukan untuk membersihkan nama baik usahanya, akhirnya hasil tersebut membuahkan hasil.
Setelah uji laboratorium yang dilakukan oleh pihak kepolisian, warung bakso milik Sugeng kembali ramai pembeli.
“Kondisi penjualan sudah lebih baik. Apalagi sudah dibuktikan oleh pihak Polres Madiun, bahwa pentol bakso yang saya jual aman untuk dikonsumsi,” ungkap Sugeng, seperti dilansir dari kumparan.com.
Meskipun begitu, rupanya warung baksonya tetap tidak seramai sebelum berita hoaks tersebut menyebar.
Baca Juga:
Diprotes Keras, Mengapa Ya Natuna Dijadikan Tempat Isolasi WNI dari Wuhan?
***
Simak informasi dan berita terbaru di Blog 99.co indonesia.
Tak lupa, temuka segala kebutuhan propertimu hanya di 99.co/id!