Terdapat beragam alasan mengapa hewan liar tidak boleh dipelihara. Salah satunya adalah bisa membuat lebih banyak spesies terancam punah. Selain itu, masih banyak informasi sebab hewan liar tidak boleh dipelihara yang bisa kamu simak dalam artikel ini.
Tak dipungkiri, masih banyak orang yang memiliki keinginan untuk memelihara hewan liar, seperti harimau di rumahnya.
Padahal, tindakan tersebut merupakan hal yang kejam dan juga ilegal, lo.
Rumah kita bukanlah tempat yang tepat untuk dijadikan sebagai area hidup mereka.
Justru, memelihara hewan liar di rumah bisa membuat risiko besar jika memutuskan untuk memelihara hewan yang sudah terancam punah.
Bukan hanya itu, masih ada lagi alasan hewan liar tidak boleh dipelihara.
Melansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya yang bisa kau simak!
6 Alasan Hewan Liar Tidak Boleh Dipelihara
1. Dapat Menularkan Penyakit
Perlu dipahami, hewan liar merupakan spesies yang hidup dalam kondisi alami sehingga mudah terpapar penyakit.
Bahkan, melansir informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berbagai pandemi disebabkan oleh kontak erat antara hewan liar dan manusia.
Maka, jika dipelihara dengan sembarangan, hal tersebut dikhawatirkan bisa menularkan penyakit berbahaya kepada manusia.
2. Dapat Menyakiti Penghuni Sekitar
Meski dilatih berkali-kali, hewan liar tetap sulit untuk dijinakkan.
Menempatkan hewan liar di lingkungan yang asing adalah hal yang berbahaya bagi mereka dan penghuni sekitar.
Menurut Jade Goodall Institute, bukan hanya harimau, simpanse juga merupakan hewan yang lebih kuat daripada kebanyakan manusia dewasa pada usia lima tahun.
Pada tahun 2009 saja, Charla Nash pernah diserang oleh simpanse peliharaan temannya.
Simpanse tersebut merobek wajah dan tangannya, sehingga ia membutuhkan transplantasi wajah.
3. Memiliki Pola Makan Khusus
Alasan hewan liar tidak dapat dipelihara lainnya adalah memiliki pola makan khusus.
Misalnya, hewan yang lebih kecil seperti lemur saja membutuhkan makanan khusus, lo.
Mereka tidak boleh diberi makan makanan manusia seperti nasi atau memiliki terlalu banyak buah manis seperti pisang atau mangga.
4. Hewan Liar Tidak Melupakan Sifat Agresif
Bila kamu memelihara hewan liar, meski sejak masih bayi, suatu saat mereka akan bisa menyerang makhluk di sekitarnya.
Pasalnya dalam situasi yang mengancam, hewan akan bereaksi secara naluriah dan mungkin berperilaku agresif.
Faktanya, ada banyak kasus serangan primata terhadap anggota ‘keluarga’ manusia mereka.
Tolong diingat, walaupun lingkungan bisa memainkan peran mendasar dalam perkembangan hewan liar, kode genetik tentu sulit untuk dilupakan.
5. Membiayai Penyelundupan Spesies yang Berisiko
Ternyata, perdagangan satwa liar ilegal merupakan bahaya nyata bagi ekosistem.
Di wilayah Asia sendiri, terdapat banyak harimau di penangkaran daripada di habitat aslinya, lo.
Kondisi tersebut tentu sama sekali tidak dapat diterima dalam masyarakat yang berjuang untuk pelestarian makhluk hidup.
6. Dapat Mengurangi Populasinya
Bila kamu berpikir bahwa menampung hewan liar bisa membantu mereka dari kepunahan, anggapan tersebut sangatlah salah.
Pasalnya, memelihara hewan langka dapat mendorong perdagangan hewan langka yang akan menghilangkan mereka dari alam liar.
Adapun contoh kasusnya, menurut sebuah studi tahun 2016, karena permintaan lemur meningkat, lebih dari 28.000 lemur, termasuk lemur ekor cincin jadi terancam punah dan diambil dari habitatnya.
Terjadi penurunan populasi sebesar 95% sejak tahun 2000 dan mungkin hanya ada 2.000 ekor yang tersisa di alam saat ini.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kamu tertarik tinggal di Serpong Natura City?
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang, Sahabat 99!