Harmoko meninggal pada Minggu (4/7/2021) setelah dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Ia sempat menjabat sebagai Menteri Penerangan selama 14 tahun di era Presiden Soeharto, alias terlama sepanjang sejarah.
Lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 7 Februari 1939, siapa sangka jika pada mulanya Harmoko merupakan seorang wartawan.
Ia sempat menjadi jurnalis di beberapa media seperti Harian Merdeka, Api Merdiko, hingga jadi pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita.
Puncaknya, Harmoko terpilih menjadi pemimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang membuatnya semakin sering bertemu Presiden Soeharto.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 7 fakta Harmoko.
7 Fakta Harmoko
1. Pernah Menjadi Wartawan
Usai lulus SMA pada 1960-an, Harmoko bekerja sebagai wartawan di Harian Merdeka.
Selain itu, ia juga sempat bekerja di Harian Angkatan Bersenjata yang berafiliasi dengan ABRI serta Harian API medio 1964-1965.
2. Menjadi Pemimpin Media dan Ketua PWI Pusat
Keuletan dan kerja kerasnya sebagai wartawan membuat Harmoko mendirikan koran Pos Kota pada 1970.
Tak hanya itu, tiga tahun berselang ia terpilih sebagai pemimpin Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Pada masa-masa itulah kariernya kian gemilang lantaran semakin sering bertemu dengan Presiden Soeharto.
3. Menjadi Menteri Penerangan Selama 14 Tahun
Harmoko dianggap sebagai seseorang yang lihai dalam berkomunikasi dan kreatif dalam mengemban tugas menyebarkan informasi dari pemerintah.
Alasan itu pula yang membuat Presiden Soeharto mengangkatnya menjadi Menteri Penerangan dan masuk ke jajaran Kabinet Pembangunan IV pada tahun 1983.
Jabatannya tersebut terus diemban hingga Kabinet VI yang berakhir pada 1997.
Itu artinya, ia menjabat sebagai Menteri Penerangan selama 14 tahun alias terlama sepanjang sejarah.
4. Ketua Umum Golkar
Pada tahun 1993 Harmoko terpilih sebagai Ketua Umum Golongan Karya (Golkar).
Seperti dikutip Tirto.id, momentum tersebut cukup bersejarah lantaran ia merupakan orang sipil pertama yang jadi nomor satu di lembaga berlambang pohon beringin tersebut.
Sebelumnya, posisi Ketua Golkar ditempati oleh para jenderal kepercayaan Soeharto.
5. Ketua DPR/MPR
Karier di dunia politik terus melaju dengan menjadi Ketua DPR/MPR pada periode 1997-1999.
Menariknya, meski dekat dengan Presiden Soeharto, sebagai pimpinan lembaga legislatif, Harmoko justru menjadi orang yang meletakan jabatan Soeharto.
Pasalnya, saat Soeharto kembali terpilih jadi Presiden pada 1998, penolakan terjadi di hampir penjuru negeri.
6. Meninggal pada Usia 82 Tahun
Harmoko meninggal pada Minggu (4/7/2021) dalam usia 82 tahun.
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letnan Jenderal TNI Albertus Budi Sulistya mengungkapkan pemulasaraan jenazah dilakukan melalui prosedur Covid-19.
“Bapak Harmoko memang pada tanggal 29 Juni hari Selasa rutin kami melakukan swab antigen, saat itu dinyatakan positif pas antigen,” ucap putra bungsu Harmoko, Dimas Ajisoko.
“Esok harinya kita lakukan tes PCR juga [dinyatakan] positif,” lanjutnya seperti dikutip Kompas.
7. Dimakamkan di TMP Kalibata
Harmoko dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Menurut Dimas Ajisoko selaku putra almarhum, mendiang ayahnya akan dimakamkan pada Selasa siang sekitar pukul 11.00 WIB.
***
Semoga artikelnya bermanfaat ya.
Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian di sekitar Karawang, mungkin Grahayana adalah pilihan yang tepat.
Cek saja di www.99.co/id.