Berita Berita Properti

Harga Rumah Naik 5%, Developer Sebut Bukan untuk Rumah Siap Huni

2 menit

Beberapa waktu lalu, harga rumah dilaporkan naik sebanyak 5% secara tahunan. Namun, kenaikannya memiliki sejumlah syarat. Berikut berita selengkapnya!

Melansir dari Bisnis, kenaikan harga hunian sejalan dengan peningkatan permintaan hunian.

Riset tersebut dirangkum oleh Housing Finance Center (HFC) kepunyaan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Managing Director Business Development Sinar Mas Land, Alim Gunadi, menjelaskan harga rumah yang naik dikhususkan untuk produk baru.

Dalam kata lain, rumah-rumah yang siap huni harganya masih sama seperti kuartal kemarin.

“Mungkin terjadi pada produk baru bukan yang ready stock,” kata Alim Gunadi seperti dikutip dari Bisnis pada Rabu (28/4/2021).

Penjelasan selengkapnya bisa ditemukan pada berita di bawah ini.

Para Developer Menjelaskan Tidak Semua Harga Rumah Naik

kenaikan harga rumah

marbellaforsale.com

Saat ini, pihak Sinar Mas Land berencana fokus untuk memanfaatkan stimulus yang diberikan pemerintah.

Stimulus tersebut termasuk insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), DP 0%, dan suku bunga kredit terjangkau.

Alim berharap stimulus tersebut bisa menarik minat pembeli di tengah pandemi.

Pasalnya, untuk pulih kembali, sektor properti membutuhkan waktu setidaknya sampai akhir kuartal IV tahun ini.

Selain Alim Gunadi, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida, juga ikut angkat bicara.

Paulus mengatakan harga properti yang dibeli end user tidak naik berkat adanya insentif PPN sampai Agustus.

“Saya tidak tahu sudut pandang apa yang digunakan BTN pada survei harga rumah yang naik. Saat ini di tengah insentif PPN, rumah siap huni yang diberikan ke konsumen tidak mengalami kenaikan harga,” ungkapnya kepada Bisnis.



Harga Hunian Baru yang Tengah Dibangun Bisa Meningkat

harga perumahan di indonesia

Sumber: kompasiana.com

Walaupun begitu, Paulus memprediksi kenaikan harga juga bisa terjadi pada rumah-rumah yang tengah dibangun.

Alasannya, jenis rumah ini bukan produk siap huni yang mendapatkan insentif PPN dari pemerintah.

Paulus juga menjelaskan, peningkatan harga tidak hanya berdasarkan data BTN, tetapi juga karena harga material yang naik.

Sementara itu, kecil kemungkinannya bagi rumah non-ready stock pun bisa terjadi.

“Saya tidak yakin ada pengembang yang menaikkan harga saat ini untuk rumah ready stock, terlebih ada insentif PPN karena sekarang pengembang bukan mencari profit, tetapi bagaimana bisnis properti kembali bergairah yang berdampak pada turunannya,” ucap Paulus.

Ia menambahkan, saat ini rumah kelas menengah kisaran Rp600 juta sampai Rp1,5 miliar masih diburu banyak konsumen.

Ia yakin segmen tersebut bisa menggerakkan industri properti dan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli rumah.

***

Semoga ulasan di atas bermanfaat ya, Sahabat 99…

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Bagi kamu yang ingin membeli rumah dengan harga bersahabat seperti Kanapark, langsung kunjungi 99.co/id, ya!




Samala Mahadi

Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts