Pandemi virus corona belum selesai, rakyat Indonesia sudah dihantui gejala baru paling mematikan bernama Happy Hypoxia. Seseram apa? Cari tahu pada ulasan di bawah ini.
Isu Covid-19 tidak ada habisnya.
Setelah ribut kontroversi vaksin corona, kini masyarakat Indonesia sedang ketar-ketir membahas gejala baru yang kabarnya sangat mematikan.
Parahnya lagi, gejala tersebut tidak bisa terdeteksi dan tergolong aneh.
Tercatat sebanyak 3 orang pasien positif virus corona meninggal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Jawa Tengah karena gejala tersebut.
Setelah menjalani beragam tes, gejala tersebut akhirnya dinamakan Happy Hypoxia atau Silent Hypoxia.
Seperti apa tanda-tandanya?
Mari kita bahas pada ulasan berikut ini.
Gejala Happy Hipoxia Disebut Aneh, Susah Dideteksi, dan Mematikan
Ada banyak gejala yang dialami para pasien positif Covid-19, seperti batuk-batuk, suhu badan tinggi, dan rasa sesak di dada.
Gejala-gejala ini terlihat sepele dibandingkan dengan Happy Hypoxia.
Dilansir dari Daily Nation, gejala aneh ini baru dan hanya terdeteksi pada beberapa orang saja.
Saking anehnya, mereka bahkan menyebut gejala ini sebagai salah satu gejala penyakit paling membingungkan di dunia.
Silent Hypoxia sulit dipahami, karena gejalanya tidak terlihat secara fisik.
“Anda bisa saja memiliki gejala serius dari Covid-19 dan tak mengetahuinya sampai Anda datang ke rumah sakit,” jelas Direktur Kementerian Kesehatan di Kenya, Patrick Amoth seperti dikutip dari Tempo, Selasa (25/08/2020).
Baca Juga:
10 Ciri Ciri Virus Corona Pada Anak. Waspada, Bisa Komplikasi MIS-C!
Lalu, apa itu Happy Hypoxia?
Happy Hypoxia adalah kondisi oksigen yang turun sangat drastis, tepatnya di bawah 60%.
Pada angka ini, seharusnya pasien sudah kesusahan bernapas, kebanyakan bahkan tak sadarkan diri.
Namun, bagi mereka yang terserang Silent Hypoxia, kondisi pernapasan tetap berjalan lancar.
Jika dibiarkan, pasien akan meninggal secara mendadak.
Para pasien tidak akan menyadari kalau mereka sedang kehilangan oksigen sampai akhirnya seluruh organ tubuh tiba-tiba mati total.
Membuat Bingung Para Pakar Kesehatan
Tidak hanya dokter, gejala ini juga membuat para peneliti garuk-garuk kepala.
Hasil studi yang dilakukan di bulan Juli berjudul American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine sama sekali tidak membuahkan hasil.
Studinya bahkan menciptakan lebih banyak pertanyaan tentang pemahaman dasar biologi.
Kasus ini pertama kali ditemukan oleh Tobin, seorang ahli penyakit paru di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, Amerika Serikat.
Ia mendeteksi keanehan 16 pasien positif virus corona dengan kadar oksigen di bawah 50%.
Sampai sekarang, penyebab gejala dan cara mengatasinya belum jelas.
“Mungkin saja virus corona mempengaruhi fungsi tubuh yang bisa merasakan kadar rendah oksigen,” kata Tobin seperti dikutip dari Medical Express.
Baca Juga:
7 Hal Ngetrend yang Viral Selama Masa Pandemi Corona. Kamu Juga?
Jaga pola hidup sehat dan tetap ikuti protokol kesehatan ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Untuk kamu yang sedang mencari hunian minimalis dan modern The Loggia Pancoran, langsung saja kunjungi 99.co/id.