Berisiko menurunkan kualitas serta kuantitas hasil panen, ini dia sejumlah hama dan penyakit tanaman padi yang patut kamu waspadai. Hati-hati, ya!
Istilah hama merujuk pada serangan hewan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Sementara, penyakit tanaman muncul akibat mikroorganisme berupa virus, bakteri, dan jamur.
Kedua kondisi ini sama-sama berbahaya karena bisa menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh tanaman padi.
Oleh sebab itu, kamu harus mewaspadai kehadirannya serta memahami cara terbaik untuk mengatasinya.
Yuk, langsung saja simak ulasan lengkap mengenai hama dan penyakit tanaman padi berikut ini.
7 Hama dan Penyakit Tanaman Padi yang Perlu Diwaspadai
1. Serangan Hama Tikus
Tikus adalah hama yang paling sering menyerang tanaman padi.
Ia bergerak di malam hari untuk memakan biji-biji padi serta menggerogoti batangnya.
Biasanya, tikus akan membuat lubang di dekat sawah sebagai tempatnya bersembunyi.
Oleh sebab itu, pastikan kamu rutin mengecek lingkungan sekitar sawah dan menutup lubang yang mencurigakan.
Kamu juga bisa melepas ular yang sudah dijinakkan untuk memangsa tikus.
2. Penyakit Tungro
Hama dan penyakit tanaman padi yang perlu kamu waspadai berikutnya adalah tungro.
Penyakit tungro muncul akibat virus bernama Rice Tungro Bacilliform Virus dan Rice Tungro Spherical Virus.
Tanaman yang terinfeksi akan mengalami diskolorasi berwarna kuning dan muncul klorisi pada area daun.
Akibatnya, tanaman padi mulai membusuk dan tidak bisa berbunga.
Untuk mengendalikannya, kamu bisa melakukan penyemprotan fungisida secara teratur.
3. Ulat
Serangan hama ulat juga termasuk yang perlu kamu waspadai.
Ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan dengan cepat.
Oleh sebab itu, kamu harus rutin melakukan pengecekan di bagian bawah daun.
Apabila ada telur berwarna putih di bawahnya, segera singkirkan hingga bersih.
Lalu, lakukan penyemprotan larutan pestisida di sekitar tanaman untuk mencegah pertumbuhan hama.
4. Hawar Daun Bakteri
Penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) terjadi akibat serangan bakteri X.oryzae pv. oryzae atau X. Compestris pv.oryzae.
Bakteri ini bisa menyerang di musim kemarau maupun hujan dan bisa menyerang bibit maupun tanaman dewasa.
Gejala awalnya adalah kemunculan bercak kelabu di bagian pinggir daun.
Lama-kelamaan, bercak ini akan melebar hingga membentuk hawar sehingga tanaman terlihat kering seperti terbakar.
Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan penyemprotan bakterisida pada tanaman.
5. Penyakit Blast
Selanjutnya, ada penyakit tanaman padi bernama blast yang kerap menyerang daun.
Gejala awalnya adalah kemunculan bercak kuning di ujung daun yang berangsur berubah menjadi kecoklatan.
Ini membuat tanaman padi terlihat kering dan pertumbuhannya terhambat.
Pengendalian penyakit ini bisa kamu lakukan dengan memberi tanaman pupuk nitrogen secara rutin.
Solusi lainnya, gunakan jerami sebagai kompos dan pastikan menanam tanaman padi dengan berjarak.
6. Walang Sangit
Serangan walang sangit di lahan tanam tidak kalah merepotkan dari tikus dan ulat.
Ia akan menyerang tanaman di fase pembungaan dan menyebabkan menurunnya hasil panen.
Tidak hanya itu, walang sangit akan mengeluarkan bau tidak sedap selagi ia meloncat dari satu bunga ke bunga lainnya.
Cara terbaik untuk mengatasi kehadiran hewan berbau ini adalah dengan menggunakan predator seperti laba-laba.
Kamu juga bisa menyemprotkan larutan insektisida di sekitar tanaman untuk mencegah kehadirannya.
7. Busuk Batang
Terakhir, ada penyakit tanaman padi bernama busuk batang.
Gejala awalnya adalah kemunculan bercak kehitaman dengan bentuk tidak teratur pada sisi luar daun.
Semakin lama, bercak ini akan menyebar dan membuat tanaman mudah rebah dan bahkan mati.
Untuk mengendalikannya, kamu bisa melakukan penyemprotan fungisida secara rutin.
***
Itu dia sejumlah hama dan penyakit tanaman padi yang perlu kamu waspadai.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id serta Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Grand Batavia and Cluster Pelican.