Berita Ragam

Kisah Presiden RI ke-4, Gus Dur Berikan Gajinya kepada Menteri dan Orang yang Membutuhkan. Patut Diteladani!

2 menit

Siapa sangka, saat menjabat sebagai Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kerap memberikan gaji yang ia peroleh kepada kerabat dekat hingga para menteri. Seperti apa kisahnya?

Menteri Pertahanan era Gus Dur, Mahfud MD dalam bukunya yang berjudul Setahun Bersama Gus Dur bercerita bahwa pada bulan pertama menjadi presiden, Gus Dur memberikan gajinya kepada Menteri Luar Negeri saat itu, Alwi Shihab.

“Pada bulan pertama menjadi presiden, Gus Dur menerima gaji dengan amplop coklat,” tulis Mahfud dalam bukunya.

Menurutnya, saat menerima amplop yang sangat tebal itu, Gus Dur sedang duduk bersama Alwi Shihab dan Zainal Arifin Junaidi.

“Sesudah menandatangani bukti penerimaan gaji tersebut, Gus Dur menyerahkan amplop coklat itu kepada Alwi Shihab, sambil berkata dengan bergurau, ‘Ente harus membeli jas yang bagus. Menteri luar negeri jangan memalukan,’” terang pria yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.

Bulan berikutnya, tutur Mahfud, ayah empat anak itu menyerahkan gajinya kepada Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), AS Hikam yang ketika itu sedang di Istana.

Nih, beli sepatu dan jas. Masa Menristek sepatunya jelek,” gurau Pendiri The WAHID Institute itu.

Orang Sekitar Gus Dur Merasa Heran

gus dur

sumber: nu.or.id

Pimpinan Pusat Lembaga Pendidikan Maarif NU kala itu, Arifin Junaidi pun turut merasa heran dengan apa yang dilakukannya.

Akhirnya, ia bertanya kepada Gus Dur, mengapa gajinya diserahkan kepada orang lain.

“Ya sudah, gaji bulan berikutnya untuk kamu saja,” jawab Presiden RI ke-4 itu.

Arifin kaget dan berkata, “Bukan begitu, Gus. Maksud saya, Gus Dur harus menyimpan gaji itu untuk kebutuhan Gus Dur karena itu adalah gajinya sebagai Presiden.”



Lha, semua kebutuhan saya sudah disediakan di sini (Istana). Saya tak butuh apa-apa, biar dipakai oleh yang butuh saja,” terang Mantan Ketua Dewan Syura DPP PKB itu.

Selalu Merasa Cukup

abdurrahman wahid

sumber: news.detik.com

Sosok yang pernah menjabat sebagai Ketua MUI ini memang dikenal sebagai pribadi yang zuhud, selalu merasa cukup, dan tak butuh apa-apa.

Bahkan, mantan ajudan Gus Dur, Priyo Sambadha melalui Twitternya mengunggah kenangannya bersama sang presiden.

“Saya amati, kuncinya itu #GusDur tidak pernah merasa jadi ‘manusia istimewa’. Baik sebelum, selama, maupun setelah menjabat Presiden. Makanya beliau bisa tetap mulia hingga akhir hayat beliau,” tulis @PSambadha.

Bahkan, Priyo menceritakan bahwa semasa mantan Ketua Dewan Tanfidz PBNU tersebut menjabat sebagai presiden, pria yang lahir di Jombang ini hanya memiliki dua jas kusut.

“Saat itu jas pribadi beliau hanya 2 lembar. Keduanya kusut karena memang bukan jas baru dan bukan jas hasil jahitan taylor mahal pasar baru atau kota. Sepertinya dari taylor tanah abang,” tulisnya.

***

Semoga artikel ini dapat menginspirasimu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Berbah?

Cek saja pilihannya hanya di 99.co/id.




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts