Sebuah gua mematikan di kota Hierapolis, Turki dianggap sebagai gerbang neraka oleh orang-orang Romawi Kuno karena mampu membuat binatang yang masuk langsung mati! Kok bisa?
Dilansir dari sindonews.com, sebuah gua berumur 2.200 tahun di Turki menjadi tempat melakukan persembahan ke dewa oleh orang-orang Romawi Kuno.
Hal tersebut karena penemu gua melihat para burung-burung dan binatang yang memasuki atau berada di dekat bibir gua langsung mati seketika.
Alasan tersebut juga menjadi hal mengapa orang-orang Romawi Kuno menganggap gua ini sebagai gerbang neraka yang dinamakan sebagai Plutonium.
Para orang-orang Romawi Kuno pun sampai membuat kuil Pluto atau Hades di dekat gerbang neraka ini.
Penyebab Gerbang Neraka Membuat Binatang Seketika Mati
Setelah ratusan tahun dihindari oleh warga setempat, gua Plutonium ini akhirnya diteliti pada tahun 2018.
Penelitian pada tahun 2018 ini akhirnya berhasil mengungkapkan mengapa binatang yang melintasi gerbang neraka tersebut seketika mati.
Studi oleh peneliti dari Universitas Duisburg-Essen di Jerman ini menemukan bahwa racun yang membuat binatang mati seketika di gua ini adalah karena aktivitas gunung berapi di bawah tanah.
Gerbang neraka yang terletak di Hierapolis, Turki ini ternyata terletak di atas celah dalam gunung api.
Celah tersebut berisi karbondioksida atau CO2 dalam jumlah yang besar dan mampu merembes keluar gua dari waktu ke waktu.
Karbondioksida yang keluar tersebut membuat para burung atau binatang yang memasuki gua ini mati karena menghirup karbondioksida.
“Di sebuah gua di bawah kuil Pluto, CO2 ditemukan dalam konsentrasi mematikan hingga 91 persen,” tulis peneliti dalam jurnal Archeological and Anthropological Sciences.
Gua di Turki yang Membuat Para Peneliti Kagum
Karena konsentrasi CO2 yang tinggi, peneliti pun takjub melihat uap dalam gua mampu membunuh serangga, burung, dan mamalia yang mendekatinya.
Selain itu, peneliti juga kagum karena gua ini sudah ditemukan ribuan tahun yang lalu.
Sejarahwan Yunani, Strabo dan Plinius pertama kali menemukan situs ini dan menyebutkannya sebagai pintu gerbang ke dunia bawah.
“Ruang ini penuh dengan uap yang begitu berkabut dan padat, sehingga orang hampir tidak bisa melihat tanah,” tulis Strabo (64 SM-24 SM) dalam sebuah teks.
Dalam teks tersebut, tertulis pula bahwa burung akan menemui kematian instan ketika masuk ke dalam gua.
“Setiap hewan yang lewat di dalam akan menemui kematian instan. Saya melempar burung pipit dan mereka segera menghembuskan napas terakhir dan jatuh,” lanjut Strabo dalam tulisannya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari apartemen di Jakarta? Bisa jadi Vasaka Soltera adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!