Siapa sih diantara kamu yang sering masak tanpa garam? Tentu enggak ada dong, ya! Nantinya masakan kita punya rasa yang hambar. Lalu, mana yang terbaik antara garam dapur dan garam laut? Temukan jawabannya di sini.
Pada dasarnya, garam dapur dan garam laut memiliki fungsi untuk menambah rasa pada makanan.
Namun, kedua jenis garam ini berbeda kandungan serta cara pembuatannya, lho.
Dikutip dari Medical News Today, membeberkan bahwa garam dapur berasal dari endapan lalu, diolah menjadi kristal-kristal halus.
Sedangkan garam laut berasal dari penguapan air.
Lantas, mana jenis garam yang dikatakan lebih sehat?
Pilih Garam Dapur atau Garam Laut, ya?
Kedua fungsi garam ini bisa memberikan cita rasa gurih pada makanan.
Namun, ini dia perbedaan dari kedua jenis garam ini.
A. Garam Dapur
Kandungan garam dapur memiliki 40 persen natrium.
Jadi satu sendok tehnya mengandung 2.300 miligram senyawa natrium.
Senyawa natrium dalam garam memiliki manfaat positif untuk orang yang mengonsumsinya.
Yaitu, mengontrol tekanan darah, membuat fungsi sel-sel berjalan normal, menjaga keseimbangan darah, dan senyawa yang diperlukan saraf dan otot.
Namun, menurut American Health Association (AHA) merekomendasikan untuk makan garam kurang dari setengah 3.440 miligram per hari atau 1.500 miligram per hari.
Garam dapur sendiri sudah diperkaya dengan yodium.
Yodium merupakan salah satu mineral penting yang diburuhkan tubuh.
Tetapi, garam dapur atau garam meja hampir seluruhnya mengandung natrium klorida murni, yaitu sebesar 97%.
Jika dikonsumsi terlalu banyak maka akan memancing penyakit tekanan darah tinggi.
Sedangkan, dari cara pengolahannya garam meja berasal dari proses penambangan.
Air laut atau air danau diendapkan, lalu diolah menjadi kristal halus.
Proses pembuatan garam meja pun lebih panjang.
Kandungan garam meja terdiri dari:
- Kalsium 0,03%,
- Potasium 0,09%,
- Magnesium <0,01%,
- Zat besi <0,01%, dan
- Sodium 39,1%.
B. Garam Laut
Setelah mengetahui garam dapur kini waktunya mencari informasi tentang garam laut.
Banyak orang yang percaya bahwa garam laut lebih sehat daripada garam daput.
Walaupun garam laut tidak memiliki sodium, namun ia secara alami mengandung magnesium, kalsium, kalium, dan nutrisi lainnya.
Cara pembuatan garam laut dibuat dengan cara menguapkan airnya tanpa menambahkan senyawa sodium.
Alhasil, kristal garam yang dihasilkan lebih besar.
Selain itu, mineral yang didapat tergantung pada kondisi air lautnya sendiri.
Setelah kelebihannya, garam laut memiliki kekurangan yang berbeda dari jenis garam lainnya.
Yaitu, bisa tercemar oleh bahan logam karena, pencemaran laut.
Jadi, semakin gelap warna garam laut maka semakin tinggi pula kandungan kotoran juga unsur mineralnya.
Sehingga, dapat memangaruhi rasa dari garam laut.
Tetapi, jangan sampai kamu terlalu banyak mengonsumsi garam laut, karena bisa membahayakan darah serta mempengaruhi fungsi tiroid pada tubuhmu.
Kandungan garam laut terdiri dari:
- Kalsium 0,16%,
- Potasium 0,08%,
- Magnesium <0,05%,
- Zat besi <0,01%, dan
- Sodium 38,8%.
Baca Juga:
10 Daftar Menu Makan Siang Sehat yang Hemat dan Mudah Dibikin!
6 Jenis Garam Lain yang Ada di Dunia
1. Garam Himalaya
Selain garam laut, jenis garam Himalaya juga sering dipakai.
Garam Himalaya berasal dari tambang garam terbesar kedua di dunia bernama Khewra Salt Mine di Pakistan.
Ciri-ciri dari garam Himalaya adalah memiliki warna merah muda yang berasal dari kandungan zat besi di dalamnya.
Senyawa mineral natriumnya pun lebih rendah dari garam dapur.
Tetapi, garam ini memiliki kandungan 84 mineral penting yang dibutuhkan tubuh, seperti kalsium, zat besi, kalium, dan magnesium.
Manfaat garam Himalaya antara lain dipercaya dapat membantu mengurangi kram otor, menjaga kesehatan gula darah, dan kesehatan asam-basa dalam sel.
2. Garam Kala Namak
Jenis garam hitam atau kala namak ini berasal dari Asia Selatan.
Aroma dari garam kala namak sendiri sangat menyengat, seperti bau belerang.
Biasanya garam kala namak dimanfaatkan untuk masakan khusus vegan.
Garam kala namak dihasilkan dari garam Himalaya yang telah disimpan di dalam toples yang telah dicampurkan dengan arang, rempah-rempah, biji, serta kulit kayu.
Lalu, proses pengolahannya harus dipanaskan sebelum disimpan.
Nah, proses inilah yang membuat garam kala namak terlihat hitam kemerah-merahan.
3. Garam Kosher
Jenis garam berikutnya adalah garam kosher.
Garam kosher mempunyai tekstur lebih kasar dibandingkan garam dapur serta tidak beraturan.
Kemudian, jenis garam ini tidak mengandung agen anti-caking sehingga, lebih mudah menggumpal dan tidak punya senyawa sodium.
Namun, rasanya tidak jauh beda dengan garam dapur, tetapi lebih ringan saja rasa asinnya.
Baca Juga:
9 Manfaat Garam di Rumah. Bisa Menghilangkan Kutu?
4. Garam Fleur de Sel
Selanjutnya, apakah ada yang pernah mendengar tentang garam fleur de salt?
Ya, jenis garam yang satu ini berasal dari kolam-kolam pesisir Brittany, Perancis.
Sering disebut pula dengan ‘Flower of Salt’ sampai dijuluki “Caviar of Salts”.
Wah!
Kok bisa, ya?
Garam fleur de salt terdiri dari beberapa lapisan, diambil dari bunga garam bagian terbawah, tidak mengalami kristalisasi, dan memiliki kadar asin yang rendah dari jenis lainnya.
Melansir dari Wolipop, seorang staf Sea Salt Occupation Group bernama Sompong Nusard, mengatakan bahwa tidak mudah menghasilkan bunga garam ini.
“Dari 50 ton garam biasa yang dihasilkan di satu ladang seluas 1 hektar, petani hanya bisa mengumpulkan 3 kg bunga garam,” katanya.
Jadi, tidak heran kalau harganya sangat mahal dibandingkan garam dapur atau jenis lainnya.
Bunga agram ini dihargai 1 baht atau sekitar Rp380 per kilogram.
Sedangkan, harga bunga garamnya mencapai 250 baht atau sekitar Rp94 ribu per kilogram.
Khasiat dari garam fleur de salt sendiri salah satunya untuk kecantikan kulit sampai keperluan masak.
Tekstur garam yang lebih halus dari garam dapur mudah diserap oleh kulit serta aman bagi pemilik kulit sensitif.
Selain itu, bisa melembutkan kulit, mengangkat sel kulit mati, meredakan jerawat, dan mengangkat bakteri secara alami.
5. Garam Celtic
Berikutnya ada jenis garam celtic yang lebih dikenal sebagai garam abu-abu.
Garam celtic hanya mengandung sedikit air, sehingga tekturnya lebih lembap.
Kandungan natriumnya pun lebih rendah dibandingkan garam dapur.
Manfaat garam celtic sendiri punya sifat basa dan bisa dimanfaatkan untuk mencegah kram otot.
6. Garam Epsom
Terakhir, ada garam epsom yang berasal dari daerah Epsom, Surrey, Inggris.
Bentuk dari garam epsom sendiri terlihat berbeda dari garam dapur atau jenis lainnya.
Kandungan garam epsom sendiri lebih istimewa, yaitu terdapat magsenium dan asam sulfat.
Mineral-mineral ini dianggap baik untuk kesehatan.
Penggunaan garam epsom sendiri umumnya dilarutkan dengan cara dimasukkan ke dalam air bak mandi.
Nantinya, garam tersebut akan melepaskan ion magnesium dan sulfat yang kemudian akan diserap oleh kulit.
Selanjutnya, larutan garam tersebut digunakan untuk berendam.
Manfaat dari garam epsom sendiri dipercaya dapat membantu kamu ketika sulit tidur.
Magnesiumnya bisa membantu tubuh memproduksi hormon kantuk, yaitu melatonin.
Kemudian, manfaat garam epsom lainnya adalah menghilangkan sisa produk kecantikan, seperti bekas sampo yang sudah mengering.
Caranya, campurkan garam Epsom dengan air untuk membasahi kulit kepala, lalu pijat-pijat untuk mengusir sisa produk kecantikan.
Kita juga bisa membiarkan rambut yang sudah dibasahi selama 20-40 menit atau semalaman.
***
Semoga informasi di atas bisa membantu kamu, ya!
Kunjungi Berita Properti 99.co Indonesia untuk membaca informasi seputar properti lainnya.
Kalau kamu sedang mencari rumah dengan harga murah langsung saja kunjungi situs www.99.co/id.