Berita Ragam

Hanya Bermodalkan Akun Media Sosial, Ternyata Segini Gaji Buzzer di Indonesia. Lumayan Banget, lo!

2 menit

Kerap melihat akun yang menggiring opini publik di media sosial saat ada isu kontroversial? Akun seperti ini dikenal sebagai buzzer, Sahabat 99. Meski terlihat remeh, gaji buzzer ternyata cukup menggiurkan, lo.

Profesi buzzer termasuk pekerjaan sederhana dengan penghasilan menjanjikan.

Pasalnya, kamu hanya membutuhkan ponsel, akun media sosial, serta kuota saja untuk menjalaninya.

Sementara penghasilan yang didapat bisa menembus jumlah UMK di suatu daerah.

Tidak percaya?

Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai gaji buzzer berikut ini!

Rata-Rata Gaji Buzzer di Indonesia

nominal gaji buzzer di indonesia

Percaya tidak percaya, seorang buzzer memiliki agensi khusus yang menaunginya.

Agensi lah yang biasanya berhubungan dengan klien, kemudian memberi tugas pada tim sesuai dengan proyek yang didapat.

Setiap bulannya, tim buzzing bisa mendapat Rp30-50 juta, Sahabat 99.

Nominal tersebut akan dibagi kepada koordinator tim dan pasukan buzzer dengan perkiraan sebagai berikut:

  • Koordinator tim mendapat Rp6-7 juta
  • Pasukan buzzer mendapat Rp3-4 juta

Semakin banyak anggota tim, maka semakin kecil persentase uang yang didapatkan setiap orang.

Oleh sebab itu, koordinator biasanya membatasi jumlah pasukan di tiap tim menjadi 10-15 orang saja.

Selain sistem pembayaran bulanan, ada juga yang tarifnya diberikan setiap enam bulan dengan nominal Rp300-600 juta.

Anggap saja satu tim terdiri dari 10 otang dan mendapat proyek buzzing enam bulan seharga Rp350 juta.

Maka setiap orang akan mendapat Rp35 juta jika tarifnya dibagi merata.

Jika dihitung per bulan, kurang lebih penghasilannya Rp5,8 juta, lebih tinggi dari gaji UMR di beberapa daerah.

Disebut Pekerjaan Tanpa Integritas

Namun meski penghasilannya menjanjikan, profesi ini kerap dipandang sebelah mata, lo.



Bahkan beberapa orang menyebut profesi buzzer sebagai pekerjaan tanpa integritas.

Pasalnya, tugas utama buzzer adalah menggiring opini publik sesuai keinginan klien seperti apapun kondisinya.

Ambil contoh sebuah perusahaan kosmetik diterpa isu, komentar, atau review negatif di media sosial.

Maka tim buzzer harus melakukan serangan balik kepada pembawa isu negatif untuk melemahkan argumennya.

Tujuan utamanya adalah menetralisir citra negatif klien di mata warganet, serta membuatnya kembali positif.

Bahkan meski klien benar-benar bersalah, tim buzzer harus tetap membela mereka.

Kondisi seperti inilah yang membuat para buzzer dianggap tidak memiliki integritas oleh banyak orang.

Apalagi, seringkali klien tim buzzer adalah tokoh politik yang ingin mengubur isu penting di Indonesia.

***

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan properti di sana, seperti kawasan Golden Hills.




Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts