Testimoni

Ferry: Berkat UrbanIndo, Dapat Closing Ratusan Juta dari Investor Korsel

3 menit

Menjual properti merupakan pekerjaan dengan modal minim! Salah satu agen independen dari Kuningan, Ferry Aryanto mengakui hal ini. Selain itu, potensi mendapatkan keuntungan besar pun bukan hal yang tidak mungkin. Buktinya, ia berhasil closing dari klien investor Korea Selatan senilai ratusan juta rupiah.

Saat dihubungi UrbanIndo beberapa pekan lalu, Ferry dengan sumringah menceritakan pengalamannya sebagai agen independen. Sudah tiga tahun ke belakang ini ia terjun ke bisnis properti. Tidak hanya sibuk di dunia properti, dirinya ternyata merupakan pengusaha rental studio musik

Ferry mengaku, baru dua tahun ini ia menggunakan UrbanIndo sebagai media beriklan. Ia menilai, situs properti ini begitu bermanfaat untuknya, sebab bukan hanya penggunaan yang mudah, ia pun banyak mendapatkan klien potensial.

Ia menerangkan, baru beberapa bulan lalu, dirinya mendapatkan closing dari properti berbentuk tanah seharga Rp12 miliar. Ferry mengaku, keuntungan yang diperolehnya ialah sebesar 2,5%. Itu berarti, pendapatan yang ia kantongi dari properti tersebut ialah sekitar Rp300 juta. Wow!

.

Tanah tersebut sendiri laku dijual pada investor asal negeri ginseng Korea Selatan (Korsel). Luas tanahnya memang cukup fantastis, yaitu 3 hektare. Menurut Ferry, sang pembeli ingin membuka rumah potong ayam di atas lahan tersebut.

“Di Kuningan memang masih banyak sekali tanah-tanah kosong dengan luas yang besar. Banyak orang yang cari tanah ke sini karena harganya juga masih murah. Kemarin ini, investor dari Korea Selatan itu bisa dapat kontak saya sendiri dari UrbanIndo,” ujarnya.

Modal Sepatu Boots



Saat ditanya apakah modal yang ia keluarkan untuk bisa mendapatkan closing besar, Ferry langsung membantahnya. Menurut ia, dirinya sehari-hari hanya bermodal ponsel, pulsa, dan kuota internet. Bila ia harus menemani klien ke perkebunan, paling tekor ia hanya bermodal motor dan juga sepatu boots.

Wah, kalau investor yang nyari lahan, sejelek apapun lahan tetap ditembus, sebecek apa tanahnya pun tetap dilihat. Makanya, saya juga harus siap setidaknya ada motor yang cocok seperti trail seperti itu. Sepatu boots juga sih, karena mereka bukan cuma melihat, tapi ikut turun mengecek tanah tersebut. Masak saya tidak ikut menemani. Jadi, saya harus siap,” tambahnya.

Berkat banyaknya klien yang mencari lahan, ia kini sudah paham zonasi tanah yang cocok untuk berbagai sektor industri. Biarpun banyak yang mencari tanah padanya, Ferry mengaku bahwa sektor properti yang paling dicari masih rumah. Tidak hanya di daerah Kuningan, ia pun punya beberapa stok properti di daerah sekitar Jawa Barat seperti di Majalengka dan Cirebon.

Awal Terjung ke Properti karena Iseng

Orang dengan bakat sales dan marketing biasanya sudah paham bagaimana cara untuk memasarkan sebuah produk pada pembeli. Mungkin di balik latar belakangnya sebagai pebisnis, Ferry telah menyimpan bakat tersebut sehingga mampu membantu menjualkan rumah seorang kawannya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, ia merasa bahwa bisnis ini merupakan pekerjaan yang menguntungkan. Bukan hanya itu, fleksibilitas waktu pun dapat ia dapatkan. Ferry pun kemudian memutuskan untuk menjalankan dua profesi.

Sejak memutuskan untuk berkecimpung di dunia ini, Ferry pun terus memperkaya dirinya dengan ilmu-ilmu properti. Dirinya banyak bertukar informasi dan ilmu bersama beberapa agen properti yang dikenalnya. Berbagai kesalahan serta pengalamannya menjalankan bisnis ini pun ia evaluasi dan dijadikan pelajaran.

Semoga kisah inspirasi dari Ferry di atas tadi dapat menginspirasi Anda sekalian Urbanites! Di mana ada kemauan dan usaha, di situ pasti ada jalan. Percayalah.




Tiara Syahra Syabani

Seorang jurnalis/editor kemudian beralih profesi menjadi content dan copywriter. Pecinta buku komik Hai, Miiko! Senang traveling dan makan makanan gurih.

Related Posts