Kabar mengenai maraknya fenomena crosshijaber merebak di dunia maya dan sangat mengkhawatirkan terutama bagi para wanita. Kenapa?
Bagaimana tidak, mereka yang turut andil dalam fenomena crosshijaber semuanya adalah laki-laki!
Para laki-laki tersebut berdandan mengenakan hijab syar’i termasuk dengan cadarnya layaknya para perempuan.
Mereka mengikuti tren crossdresser dari budaya populer cosplay dan kemudian memodifikasinya dengan pakaian syar’i untuk kaum muslim perempuan.
Para crosshijaber ini kemudian berkeluyuran ke tempat-tempat umum dan bersikap persis seperti perempuan.
Meskipun sebagian orang berdalih bahwa ini hanyalah sebuah cara berekspersi, namun fenomena crosshijaber ini sangat meresahkan bagi banyak orang.
Tren Crosshijaber Sudah Ada Sejak Lama dan Memiliki Komunitasnya Sendiri
Kabar mengenai merebaknya fenomena crosshijaber yang meresahkan ini pertama kali dibagikan oleh akun Twitter @lnfinityslut pada Sabtu, 12 Oktober 2019.
Dalam utas yang ia buat, ia juga turut mengunggah tangkapan layar dari bebeberapa pria yang turut mempraktikkan crosshijaber.
Mereka tak hanya eksis di ranah privat, namun bahkan sudah berani terang-terangan menunjukkan kegiatan crossdressing-nya di muka umum.
Sumber: tribunnews.com
Baca Juga:
Selain diunggah di kanal pribadi, para crosshijaber juga punya komunitas di Instagram dan bahkan sudah ada tagar yang diisi lebih dari 100 unggahan.
Dari pantauan langsung tagar #crosshijaber di Instagram, tampak mereka tak sungkan berswafoto di ruang publik seperti mall dan taman kota.
Mereka bahkan tak segan-segan masuk ke area wanita di masjid ataupun masuk ke toilet wanita di tempat-tempat umum.
Tanggapan MUI Terhadap Fenomena Crosshijaber
Menanggapi fenomena yang menghebohkan ini, pihak dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun memberikan tanggapannya.
“Jelas menyimpang, dan itu bisa jadi memang laki-lakinya, ya kayak seperti seorang laki-laki yang menyerupai perempuan, kan seperti itu menyimpang.
Yang benar, si laki-laki itu harus ditegaskan dalam sebuah lingkungan sosial untuk tetap dia menjadi dan mengembangkan jiwa kelelakiannya.
Sumber: suara.com
Jangan dibiarkan dia mengembangkan jiwa keperempuanannya,” papar Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, dalam keterangannya kepada detik,com, Minggu (13/10).
Lebih lanjut, pihak MUI menegaskan bahwa tren seperti ini harus dicegah dan tak boleh dibiarkan menjadi seperti virus yang berkembang.
Banyak Wanita Takut Akan Fenomena Crosshijaber
Bagi banyak wanita, fenomena ini tentu menimbulkan ketakutan tersendiri.
Pasalnya, ruang-ruang privat yang seharusnya aman dari bahaya justru kini terancam akibat bisa dengan bebas dijamah oleh crosshijaber yang tidak bertanggung jawab.
Seperti bisa dilihat dalam komentar pada tautan tersebut, banyak sekali wanita yang mengutuk tindakan berlebihan dari para crosshijaber.
“Si lakinya gak bermasalah, tapi perempuan yang ketakutan. Kalau mau crossdressing gitu cukup di rumah aja sih.
Ke WC sampai ke barisan perempuan itu kan sudah gila. Mas kan sudah jelas bukan muhrim. Jangan nebar teror seperti itu,” komentar akun @riguta_04 di Twitter.
Sebagian besar sepakat bahwa ekspresi berpakaian adalah pilihan masing-masing namun tentu dengan batasan-batasan yang jelas.
Jika sudah sampai merenggut ruang-ruang privasi para wanita dan menebar ancaman, itu adalah sebuah tindakan yang sudah berlebihan dan sangat keterlaluan.
Baca Juga:
Miris, 5 Sekte Aneh di Indonesia Ini Ajarkan Seks Bebas Pada Anggotanya!
Semoga bermanfaat ya, Sahabat 99!
Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.
Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.
