Tutut Soeharto membantah isu wafatnya kematian sang ibu, Tien Soeharto karena peluru nyasar dari sang adik. Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?
Meninggalnya Raden Ayu Hj. Siti Hartinah atau dikenal Tien Soeharto, pada tahun 1996 silam, sempat menjadi misteri.
Kabar berembus, jika Tien Soeharto meninggal karena tertembak oleh salah satu anaknya sendiri.
Misteri tersebut terus menjadi kabar burung, bahkan hingga saat ini.
Namun, Siti Hardijanti Hastuti Indra Rukmana atau karib disapa Mbak Tutut yang merupakan anak ke-2 Soeharto dan Ibu Tien menjelaskan fakta sebenarnya ihwal kematian sang ibunda.
Mbak Tutut melalui website resminya (tututsoeharto.id) menulis penyebab dan kronologi lengkap meninggalnya Tien Soeharto, pada 25 tahun silam.
Tulisan tersebut ia muat pada 29 April 2020 lalu, dengan judul ’24 Tahun yang Lalu’.
Begini cerita selengkapnya.
Membantah Isu Jika Tien Soeharto Meninggal karena Tertembak
Dalam salah satu paragraf yang Mbak Tutut tulis, ia merasa heran lantaran ada isu menyebut, jika sang ibunda meninggal karena tertembak oleh salah satu adiknya.
“Lalu saya mendengar berita tersebar, bahwa ibu wafat karena tertembak oleh adik-adik saya. Saya heran, siapa manusia yang tega menyebarkan berita keji tersebut.”
“Demi Allah, apa yang bapak ceritakan, itu yang terjadi. Tadinya saya akan diamkan saja. Tapi rasanya berita itu semakin diulang-ulang ceritanya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tulis Mbak Tutut.
Detik-Detik Tien Soeharto Wafat
Saat meninggalnya sang ibu, 28 April 1996 silam, Mbak Tutut sedang berada di luar negeri untuk bertugas memimpin organisasi donor darah dunia di Prancis dan London.
Setelah mendengar kabar ibunda tercinta meninggal, ia langsung kembali ke Jakarta.
“Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada. Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar.”
“Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta. Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian,” cerita Mbak Tutut.
Mbak Tutut lalu langsung menuju Astana Giribangun, tempat di mana Tien Soeharto akan dimakamkan.
Saat menuju ke lokasi, Mbak Tutut bersama sang ayah, Presiden Soeharto, berada dalam satu mobil.
Dalam perjalanan itulah, Soeharto menceritakan kronologi meninggalnya Tien Soeharto.
Begini cerita lengkap yang diungkap oleh Mbak tutut terkait kronologi wafatnya ibunda tercinta dari sang bapak.
Di dalam perjalanan menuju makam, dengan suara yang dalam, tiba-tiba bapak bercerita.
“Ibumu pagi itu, mengeluh”
“Bapak, aku kok susah nafas yo”
“Bapak tanya mana yang sakit bu”
Ibumu bilang “Ora ono sing loro (tidak ada yang sakit), mung susah nafas pak (hanya susah nafas pak)”
Bapak bertanya lagi, “Dadanya sakit nggak bu”
Ibumu berbisik “ Ora ono (tidak ada)”
Bapak rebahkan ibu dengan bantal yang agak tinggi, karena ibumu susah nafasnya.
Bapak panggil ajudan untuk segera menyiapkan ambulans. Ibu harus dibawa ke rumah sakit segera.
Saya mencoba bertanya ke bapak “Jadi ibu tidak mengeluh sakit sedikitpun pak?”
Bapak menjawab dengan tegas, “Tidak, ibu hanya mengatakan susah nafas.”
“Jam berapa itu pak?” saya bertanya.
“Kurang lebih jam 3” kata bapak. Berarti setelah bapak sholat tahajud.
Kemudian bapak melanjutkan ceritanya, “Di dalam perjalanan, ibumu sudah tidak sadar. Sampai di rumah sakit, semua dokter sudah berusaha untuk membantu ibumu. Tapi, Allah berkehendak lain.”
***
Itulah penjelasan Tutut Soeharto untuk menjawab isu miring kematian sang ibu, Tien Soeharto.
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Temukan rekomendasi properti terbaik hanya di www.99.co/id.
Cek sekarang juga!