India terkenal dengan objek wisata Taj Mahal yang indah. Namun, baru-baru ini popularitas bangunan megah tersebut dikalahkan oleh Dharavi.
Dharavi adalah sebuah kawasan kumuh yang terletak di Kota Mumbai, India, yang juga menjadi salah satu kawasan kumuh terbesar di Asia.
Dilansir dari traveltriangle.com, kawasan ini mengalami lonjakan wisatawan dan berhasil mengalahkan Taj Mahal.
Namun, apa sebenarnya yang menjadi daya tarik dari tempat terkumuh di Asia ini?
Fakta Kawasan Kumuh Dharavi
1. Wisata Tidak Selalu Soal Tempat-Tempat Indah
Objek wisata selalu identik dengan tempat-tempat indah yang memuaskan mata. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Dharavi.
Kawasan tersebut justru menyuguhkan potret kemiskinan dan perkampungan kumuh yang menjadi daya tarik wisatawan.
Turis yang tertarik mengunjungi tempat kumuh tersebut rata-rata berasal dari kalangan orang kaya Eropa atau Australia.
Mereka bahkan rela merogoh kocek cukup dalam demi melihat sekaligus menjadi bagian dari kehidupan kumuh tersebut selama beberapa hari.
Menariknya, kawasan kumuh ini menjadi destinasi wisata paling tinggi peminat mengalahkan popularitas Taj Mahal.
2. Tak Boleh Sembarangan Memotret
Walaupun menjadi objek wisata, ternyata para wisatawan tidak boleh sembarang memotret di kawasan tersebut.
Pasalnya, warga setempat tidak senang apabila kegiatan sehari-harinya diganggu oleh keberadaan kamera.
Oleh karena itu, biasanya pemandu wisata akan menunjukkan di mana saja titik mereka boleh mengambil foto dan tidak.
Uniknya, penduduk setempat tidak terlalu menganggap keberadaan para wisatawan, sehingga para wisatawan bisa mengetahui kehidupan kumuh tanpa dibuat-buat.
3. Daya Tarik Wisatawan
Dengan status Dharavi yang menjadi sebuah objek wisata, ternyata ekonomi kawasan tersebut pun mengalami peningkatan.
Para wisatawan banyak membeli hasil olahan warga setempat, salah satunya adalah kuliner khas kawasan tersebut yang bernama papadam.
Tak hanya sebatas menikmati saja, ternyata para wisatawan juga bisa mengamati secara langsung bagaimana proses pembuatannya.
Selain makanan, wisatawan juga bisa membeli buah tangan berupa pot yang dibuat oleh komunitas tembikar.
4. Berwisata Sekaligus Menyumbang
Pada dasarnya, kunjungan wisatawan ke kampung ini memberikan perubahan yang cukup berarti.
Hal ini dikarenakan para agen wisata juga mengalokasikan keuntungan untuk program amal bagi penduduk setempat.
Tak hanya itu, para wisatawan pun juga bisa ikut andil dalam pendidikan di sana.
Misalnya berbagi ilmu bahasa, teknologi, dan pelajaran lainnya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Blimbing, Malang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!