Berita Ragam

10 Fakta Bunga Edelweis yang Jarang Diketahui Orang. Ternyata Bisa Ditanam di Rumah!

3 menit

Belum banyak yang tahu apa itu bunga edelweis yang disebut sebagai bunga keabadaian. Jika kamu termasuk, simak fakta-faktanya pada artikel ini. Benarkah bisa ditanam dan dirawat di rumah?

Sahabat 99, bagi kamu yang sering naik gunung pasti sudah tidak asing lagi dengan bunga edelweis.

Tak sedikit yang takjub dengan bunga yang satu ini.

Bunga edelweis memiliki warna dan bentuknya yang unik.

Namun, edelweis merupakan salah satu tanaman yang jarang ditemukan di toko tanaman hias.

Saking susahnya, tak sedikit yang memetik bunga tersebut di habitat aslinya.

Lantas, benarkan edelweis boleh dirawat dan bisa ditanam di rumah?

Dilansir berbagai sumber, yuk simak deretan faktanya di bawah ini!

Fakta Bunga Edelweis yang Jarang Diketahui

1. Tumbuh di Pegunungan

Fakta pertama, bunga yang satu ini tumbuh di pegunungan.

Bunga ini dapat tumbuh di ketinggian kira-kira 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Di Indonesia, edelweis kerap dijumpai di Gunung Lawu, Gunung Semeru, Gunung Gede-Pangrango, Gunung Papandayan, dan lainnya.

Keindahan bunga ini kerap memikat para pendaki untuk memfotonya bahkan memetiknya.

2. Berbentuk Unik dengan Warna Indah

Keistimewaan dari bunga edelweis yaitu bunganya yang cantik dan memiliki bentuk unik.

Warnanya berupa kombinasi kuning dan putih.

Bunga ini biasanya tumbuh dari 1 meter hingga 8 meter.

Jika sudah mekar, bunga ini kerap didatangi oleh sekitar 300-an lebih jenis serangga.

3. Ditemukan Ratusan Tahun Lalu

Dikutip Kompas, bunga ini sudah ditemukan sejak 200 tahun yang lalu.

Edelweis ditemukan oleh naturalis Jerman, Georg Carl Reinwardt pada 1819.

Dia menemukannya ketika berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.

Nama edelweis berasal dari bahasa Jerman.

Edel artinya mulia dan weiss artinya putih.

4. Jenis Edelweis

Dikutip Tirto, ada jenis edelweis di Indonesia.

Selain Anaphalis Javanica, ada jenis Leontopodium Alpinum yang hanya bisa ditemukan di Gunung Semeru.

Jenis yang satu ini juga bisa dijumpai di pegunungan Alpen.

5. Bunga Keabadian

bunga edelweiss di padang rumput

Edelweis adalah bunga keabadian.

Namun, tak sedikit yang tahu mengapa edelweis disebut demikian.

Ternyata, edelweis disebut bunga abadi karena memiliki waktu mekar yang lama hingga 10 tahun.

Selain itu, pada bunga ini terdapat hormon etilen yang bisa mencegah kerontokan kelopak bunga dalam waktu lama.

6. Mekar pada Bulan April

Bunga Edelweis biasa memiliki waktu mekar pada bulan April hingga Agustus setiap tahun.

Bunga ini dikenal mekar pada saat waktu musim hujan telah berakhir.

Mekarnya di bulan-bulan tersebut dikarenakan pancaran matahari yang datang dapat diserap dengan baik dan intensif.

7. Dilarang Dipetik

Tak sedikit yang belum tahu bahwa bunga edelweis tidak boleh dipetik.



Padahal, larangan tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistem.

Ada sanksi yang diberikan bagi mereka yang bersikeras memetiknya.

Sanksi tersebut mulai dari hukuman penjara lima tahun dan satu tahun dengan denda Rp100 juta dan Rp50 juta.

8. Tanaman yang Kuat

Dikutip Garden Guide, tanaman edelweis tergolong tumbuhan yang sangat kuat.

Namun, jika terlalu banyak air maka tumbuhan ini terancam membusuk.

Meski demikian, edelweis dapat tumbuh di tanah tandus sekalipun.

9. Terancam Punah

Bunga cantik ini terancam punah akibat banyak dipetik secara masif oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Mereka memetik edelweis hanya untuk disimpan atau diberikan pada seorang kekasih.

Tidak hanya satu tangkai, edelweis kadang kala dipetik dalam satu rumpun.

Di sejumlah pegunungan di Indonesia, edelweis makin terancam salah satunya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

10. Budidaya Edelweis

Meski demikian, ternyata bunga ini telah dibudidayakan oleh para petani.

Ini terutama di daerah dataran tinggi, misalnya, Dieng dan Bromo.

Dikutip Kumparan, petani membudidayakan dengan cara menanam anakan yang tumbuh dari biji dan tersebar di sekitar pohon induknya.

Edelweis ditanam di media tanah liat berkapur atau berpasir dengan pH antara 4 hingga 7.

Bagi yang tertarik, kamu bisa membeli bunga edelweis yang dijual oleh para petani budidaya tersebut karena hal yang legal.

Bahkan, sebagian para petani memberikan zat pewarna pada bunga tersebut sehingga makin cantik.

Mulai dari warna biru, ungu, dan pink.

Cara Merawat Bunga Edelweis di Rumah

menanam bunga edelweis di rumah

Tertarik menanam dan merawat bunga edelweis di rumah?

Bagi kamu yang membeli bunga ini dari petani, berikut cara merawat edelweis di rumah seperti dikutip Gardening Know How:

  • Tempatkan bunga edelweiss di ruangan sejuk dan terjangkau sedikit sinar matahari.
  • Agar bisa tumbuh subur, pertimbangkan untuk menanam langsung di atas tanah bukan pot.
  • Edelweis membutuhkan drainase yang baik dan pH yang sedikit basa.
  • Jika ingin menanam edelweis di pot disarankan buat campuran lumut gambut, pasir, dan kompos dengan perbandingan yang sama.
  • Jangan menyiram edelweis terlalu sering karena pada dasarnya tak terlalu suka air.

***

Itulah fakta bunga keabadian edelweis.

Semoga kamu tidak memetik secara sembarangan, ya!

Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang cari rumah dijual di Bogor?

Kunjungi www.99.co/id dari sekarang dan temukan ragam hunian menarik!




Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel SEO di 99 Group.

Related Posts