Duka kembali menyelimuti Indonesia. Rabu (11/9), BJ Habibie menghembuskan nafas terakhirnya di usia 83 tahun.
Presiden ketiga RI ini diketahui sudah 11 hari dirawat secara intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
Bacharuddin Jusuf Habibie alias BJ Habibie dikabarkan meninggal hari Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB.
Selama menjalani perawatan, BJ Habibie telah ditangani oleh sejumlah dokter spesialis, mulai dari jantung, penyakit dalam hingga ginjal.
Melanie Subono Konfirmasi Langsung Kabar Duka BJ Habibie
BJ Habibie merupakan tokoh paling berpengaruh dan prestasinya diakui hingga ke luar negeri.
Habibie lahir di Pare Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 dari pasangan Alwi Djalil Habibie dan Raden Ayu Toeti Saptomarini.
Semasa hidupnya, BJ Habibie dikenal karena terobosan-terobosan terbarunya pasca reformasi dan segudang prestasinya.
Sebelumnya, kabar meninggal BJ Habibie dikonfirmasi langsung oleh salah satu cucunya, Melanie Subono.
Melalui akun instagramnya Melanie Subono mengumumkan berita duka terkait BJ Habibie.
Walupun raga telah terpisah oleh kematian, namun, kenangan akan tersimpan rapih dalam ingatan serta relung hati.
Ya, tak perlu aneh lagi banyak sekali karya dan penghargaan yang diraih oleh BJ Habibie.
Karya-karyanya inilah yang membuat banyak pemuda Indonesia terinspirasi dengan beliau.
Berikut beberapa fakta serta prestasi yang perlu kamu ketahui tentang BJ Habibie.
Baca Juga:
Bj Habibie Meninggal, Indonesia Dedikasikan Hari Berkabung Nasional
9 Fakta Tak Terlupakan dari BJ Habibie
1. Gemar Membaca
Sejak kecil, BJ Habibie sangat menggemari kegiatan membaca dan menunggan kuda.
Kegemaran membacanya tersebut membawa dirinya untuk menimba ilmut di Intitut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan studinya di Rhenish Wesfalische Technische Hoscscule, Jerman.
Beliau mengambil studi teknik penerbangan dengan spesialisasi kontruksi pesawat terbang.
2. Cerdas dan Religius
BJ Habibie lebih akrab disapa Rudy oleh anggota keluarganya.
Dari kecil Rudy memang sudah memiliki latar belakang keluarga yang religius.
Sang ayah terbiasa membacakan Al- Quran kepada Habibie kecil.
Tak heran, di saat usianya masih tiga tahun, Habibie sudah lancar melantunkan ayat-ayat suci Allah itu.
Kecerdasan Rudy memang sudah terlihat sejak balita.
3. Raih Gelar Doktor di Jerman
Tahun 1954, BJ Habibie memulai studinya di jurusan teknik mesin di ITB yang hanya berlangsung satu setahun.
Setelah itu seperti disebutkan di atas beliau berkuliah di Jerman, yakni di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH).
Di sana ia memilih jurusan teknik penerbangan sehingga tahun 1960 Habibie meraih gelar Diploma Teknik dengan predikat cumlaude.
Lima tahun berselang, dia mengantongi gelar Doktor Teknik dengan predikat summa cumlaude.
Secara keseluruhan, ada 10 tahun dia menghabiskan masa pendidikannya di Jerman.
4. Menjabat Sebagai Wapres Perusahaan Penerbangan di Jerman
Setelah studinya rampung di negeri orang dengan segala gelar dan predikatnya, Habibie tak langsung pulang ke tanah air.
Ia memutuskan untuk menetap di Jerman dan bekerja cukup lama di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan kedirgantaraan yang masyhur di Jerman.
Di perusahaan inilah, Habibie mendapatkan kehormatan yang besar untuk menjabat sebagai wakil presiden bidang teknologi di perusahaan tersebut.
Baca Juga:
Presiden RI Ke-3 Bj Habibie Meninggal Dunia di Usia 83 Tahun
5. Menjadi Pimpinan PT Dirgantara Indonesia
Tahun 1973, Habibie pulang ke Indonesia atas permintaan Presiden Soeharto.
Awalnya, Habibie ditugaskan Soeharto untuk mengelola pertamina.
Setelah tiga tahun berikutnya, Habibie dipercaya untuk menjadi pimpinan pertama PT Industri Pesawat Terbang Negeri (IPTN) atau kini berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.
6. Presiden ke-3 RI
Tahun 1998 terjadi krisis negara yang begitu dahsyat, BJ Habibie akhirnya menjabat menjadi presiden RI untuk menggantikan Soeharto.
Indonesia berhasil selamat dari keterpurukan di bawah kepemipinan Habibie.
Berbagai terobosannya mampu mengubah wajah Indonesia menjadi jauh lebih demokratis.
Pelemahan rupiah berhasil dia tekan dari angka hampir menyentuh Rp16.500 menjadi Rp6.5 ribu per dolar AS.
7. Penemu Teori “Faktor Habibie”
Semasa kuliah di Jerman, BJ Habibie melahirkan atau menemukan rumus penting dalam dunia dirgantara.
Saat menjadi engineer di Jerman, ia menggali fenomena keretakan pada kontruksi pesawat dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Habibie mempelajari hal tersebut dan akhirnya mencetuskan teori untuk menghitung keretakan hingga pada tingkatan atom material konstruksi pesawat.
Rumus yang dinamai “Faktor Habibie” ini diakui oleh dunia penerbangan.
Rumus itu kemudian dipakai oleh berbagai perusahaan maskapai di dunia.
8. Mendapatkan Penghargaan di Luar Negeri
Penghargaan lainnya yang dimiliki oleh BJ Habibie di luar negeri setara dengan hadiah Nobel.
Di luar negeri Habibie mendapat penghargaan Edward Warner Award dan Award von Karman atas keberhasilannya merumuskan “Faktor Habibie”.
Tak ketinggalan, Pemerintah Jerman juga memberi apresiasi berupa dua penghargaan yakni Das Grosse Verdientkreuz dan Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband.
Sementara di dalam negeri, presiden RI ke-3 itu memperoleh penghargaan tertinggi yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari ITB.
9. Mendesain Pesawat Militer
Habibie juga mendesain dua pesawat militer yang paling banyak digunakan.
Seperti, Hercules C-130 dan F-16 falcon.
Adapula pesawat Dornier DO-31 pesawat pertama yang memiliki kemampuan lepas landas vertikal.
Pesawat ini salah satu di antara banyak kontribusi habibie terhadap teknologi penerbangan modern.
Baca Juga:
BJ Habibie Meninggal, Indonesia Dedikasikan Hari Berkabung Nasional
Selamat jalan BJ Habibie, doa masyarakat Indonesia akan selalu menyertaimu.
Temukan informasi yang kamu butuhkan seputar properti dalam Blog 99.co Indonesia.
Ingin mendapatkan properti idaman tanpa kesulitan mencarinya? Temukan lewat situs 99.co/id .