Berita

7 Eksekusi Mati Terkejam di Dunia. Diare Paksa hingga Dibakar dalam “Banteng”!

3 menit

Hukum dibuat untuk menciptakan keadilan bagi seluruh elemen masyarakat. Salah satu produk dari hukum sendiri adalah eksekusi mati yang diciptakan untuk para kriminal kelas berat. Dari sekian banyak hukuman di seluruh dunia, terdapat eksekusi mati terkejam yang  diciptakan dari imajinasi liar manusia.

Kreativitas manusia memang tidak pernah ada batasnya.

Hal ini pun memengaruhi bagaimana manusia membuat “seni” untuk membunuh manusia dengan cara paling sadis yang tak pernah terpikirkan.

Eksekusi mati ini didesain secara khusus agar orang yang dihukum dapat merasakan kematian yang paling lambat dan menyiksa.

Terdengar keji memang, tapi ini benar-benar pernah dilakukan di dunia.

Penasaran dengan ulasan lengkapnya?

Simak saja tulisan di bawah ini!

Eksekusi Mati Terkejam

1. Diare Paksa (Scaphism)

eksekusi mati terjahat

Metode eksekusi dari Persia kuno ini dilakukan dengan cara memberi makan paksa madu dan susu kepada orang yang sudah ditelanjangi dan ditempatkan di sebuah pohon.

Hasilnya, orang tersebut akan mengalami diare parah.

Sementara itu madu yang menempel di tubuh akan mengundang serangga yang ada di sekitar kolam.

Para serangga akan mulai memakan kulit orang tersebut serta berkembang biak di dalamnya.

Orang tersebut akan mati hingga 2 minggu, namun penyebab utama kematiannya ternyata akibat kelaparan, kehausan, dan syok.

2. Disayat Pelan-pelan (Ling Chi)

eksekusi mati terjahat

Eksekusi mati terkejam asal Tiongkok ini banyak dipraktikkan pada tahun 900 masehi.

Orang yang dihukum dengan cara ini akan melalui proses pengirisan tubuh secara perlahan.

Ketika orang tersebut pingsan karena kehilangan banyak darah, eksekutor akan menusuk jantung dan hati hingga akhirnya kepalanya dipenggal.

3. Dikuliti Pelan-pelan (Flaying)

eksekusi mati terjahat

Metode yang dilakukan oleh orang Timur Tengah dan Afrika beribu-ribu tahun ini digunakan untuk menimbulkan rasa takut untuk orang yang hendak melakukan kejahatan pembunuhan.

Orang yang dihukum akan dipaku di meja dan eksekutor akan mengiris kulit hingga terlepas dari otot-ototnya sambil menaburinya dengan garam.

Orang tersebut bukan mati akibat proses kejam tersebut, melainkan karena dehidrasi dan kehilangan darah.



Baca Juga:

7 Tradisi Menyakitkan bagi Perempuan di Berbagai Negara

4. Bambu

Hukuman mati yang sangat pelan dan menyakitkan ini berasal dari Asia.

Korban akan diikat di atas beberapa tunas bambu yang kemudian bambu tersebut akan tumbuh 1 kaki setiap harinya.

Lama kelamaan, bambu tersebut akan menembus tubuh korban yang diikat.

5. Dikubur Hidup-hidup

eksekusi mati terjahat

Menurut sejarah, teknik ini dikenal digunakan oleh pemerintah zaman dahulu untuk menghukum para tahanan.

Salah satu dokumen menyebutkan bahwa terakhir kali metode ini digunakan saat Nanking Massacre pada tahun 1937.

Korban tersebut adalah penduduk Tiongkok yang dikubur hidup-hidup oleh tentara Jepang.

6. Banteng dari Kuningan

eksekusi mati terjahat

Eksekusi mati ini sengaja dibuat untuk menyenangkan para eksekutor dan penontonnya.

“Banteng” ini yang dapat menampung 1 manusia ini akan dibakar dengan api dari bawah dan orang di dalamnya akan mati pelan-pelan.

Kepala dari “banteng” tersebut didesain secara khusus agar suara jeritan manusia berubah menjadi suara banteng.

7. Metode Penggelitik Spanyol

eksekusi mati terjahat

Dikenal juga dengan sebutan cakar kucing, alat ini digunakan eksekutor untuk merobek kulit korban.

Korban tidak mati karena dilukai, melainkan karena infeksi yang disebabkan oleh alat tersebut.

Benar-benar sadis!

Baca Juga:

Brutal, Ini 7 Kasus Kejahatan Genosida Terbesar Sepanjang Sejarah

***

Itulah beberapa eksekusi mati terkejam yang pernah ada di sejarah dunia.

Semoga tulisan ini membuat kita lebih bersyukur hidup di zaman sekarang ya, Sahabat 99.

Simak informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.

Tak lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan properti impianmu!




Mukhammad Iqbal

Lulusan Sastra Inggris UPI yang sudah bergelut di dunia kepenulisan sejak 2016. Sempat jadi Copy Editor dan Content Writer, sekarang Content Editor artikel properti hingga lifestyle. Senang menonton film, membaca, dan bermain game hingga larut malam.
Follow Me:

Related Posts