Diet plastik bukan lagi sebuah kebutuhan saat ini, melainkan sebuah keharusan bagi setiap orang. Apalagi dengan semakin memburuknya kondisi lingkungan akibat sampah plastik. Setuju ‘kan?
Penggunaan plastik memang tak bisa dihindarkan dari kehidupan kita sehari-hari karena berbagai keuntungan dan kemudahan yang ditawarkannya.
Namun, di sisi lain, penggunaan plastik pada hampir segala barang sehari-hari juga menimbulkan masalah lingkungan yang tidak bisa disepelekan.
Bahkan, atas dasar inilah beberapa waktu lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan peraturan pelarangan penggunaan kantong plastik sekali pakai.
Larangan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 142 tahun 2019 dan rencananya akan mulai berlaku sekitar bulan Juli 2020.
Apa yang dilakukan oleh DKI Jakarta adalah salah satu langkah diet plastik yang juga telah dilakukan oleh beberapa kota lain di Indonesia sebelumnya.
Jika kamu ingin juga berinisiatif memulai diet plastik sehari-hari, caranya mudah kok!
Salah satunya yaitu kamu bisa mulai mengganti barang sehari-hari yang terbuat dari plastik dengan barang alternatif nonplastik berikut ini.
7 Barang Pengganti Plastik untuk Memulai Diet Plastik
1. Sedotan Stainless Steel
Pada tahun 2018 lalu, sedotan stainless steel ini menjadi tren yang cukup heboh di kalangan masyarakat terutama para pengguna medsos.
Produk sedotan stainless steel ini bisa menjadi solusi terampuh pertama untuk mengurangi sampah plastik dari sedotan.
Jadi, ketika kamu membeli minuman ringan di warung atau jus di kafe, kamu tak perlu lagi meminta sedotan plastik dan cukup gunakan sedotan stainless steel ini.
Soal tampilan pun tak kalah menarik karena tersedia berbagai pilihan desain dan warna yang bisa kamu pilih sesuai keinginan.
2. Sikat Gigi Bambu
Tahukah kamu salah satu zat berbahaya bernama Bisphenol-A (BPA) terdapat dalam sikat gigi plastik?
Tak main-main, bahaya zat BPA ini sangat mengerikan karena bisa menyebabkan ketidaksuburan hingga penyakit kanker, lho!
Jika tak ingin terpapar bahaya zat BPA ini, yuk mulai ganti sikat gigi kamu dengan sikat gigi bambu.
Sikat gigi ini sangat aman karena bulunya terbuat dari 62% minyak biji jarak dan batang sikat giginya terbuat dari 100% bambu alami.
3. Gunakan Botol Minum Pribadi
Kita harus berterima kasih kepada salah satu tempat ngopi ternama seperti Starbucks karena telah memopulerkan penggunaan botol minuman pribadi.
Hal itu telah membantu mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai sekaligus menghindarkanmu dari zat berbahaya yang terkandung dalam plastik.
Kamu bisa memilih botol minum pribadi yang terbuat dari bahan kaca ataupun bahan stainless steel dengan tampilan yang tetap trendi.
Selain lebih hemat, lebih ramah lingkungan juga kan?
Selamat tinggal botol plastik!
Baca Juga:
Ingin Kurangi Limbah, Orang Ini Bangun Rumah dari Botol Plastik. Lihat Hasilnya!
4. Gunakan Sendok Makan Kayu
Percayalah, penggunaan bahan plastik untuk makanan dan minuman sangat membahayakan bagi tubuhmu.
Sendok plastik misalnya, ketika kamu gunakan untuk makan maka makananmu beresiko terkontaminasi banyak zat berbahaya dari dalam plastiknya.
Yuk sekarang ganti sendokmu dengan sendok kayu. Dijamin lebih aman bagi tubuh dan lingkungan, deh!
5. Kotak Makan Reusable
Kampanye diet plastik semakin masif, termasuk menyarankan penggunaan kotak makan reusable daripada tempat makan sekali pakai.
Apalagi jika tempat makan terbuat dari styrofoam atau plastik yang jika terpapar suhu panas akan mengaktifkan zat berbahaya di dalamnya.
Jadi, untuk mencegah kerusakan tubuh karena zat styrene dari styrofoam, yuk mulai biasakan menggunakan kotak makan reusable.
6. Pembalut dari Katun
Pembalut jadi salah satu sampah dengan quantitas terbesar dan barang dengan bahan yang sulit terurai dengan tanah.
Tenang, ladies, pembalut dari bahan katun jauh lebih aman untukmu dan organ intimmu kok daripada jenis pembalut biasa.
Pembalut ini dibuat dengan bahan yang lembut yang masih memungkinkan sirkulasi udara yang baik bagi organ intimmu.
Bahkan, pembalut dari bahan katun bisa mengurangi resiko lecet, iritasi, serta keringat berlebih, lho.
Selain lebih sehat dan lebih aman, pembalut dari bahan katun juga pasti jauh lebih hemat karena dapat kamu gunakan kembali.
7. Tas Belanja Multipakai
Cara diet plastik yang terakhir yaitu dengan membiasakan penggunaan tas belanja pribadi agar tak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
Pemerintah pun telah banyak memberikan sosialisasi diet kantong plastik di berbagai swalayan dan toko-toko kelontong.
Tinggal kesadaran dan kemauan kita sebagai warga masyarakat dan warga dunia untuk mau terlibat dalam gerakan bebas plastik ini.
Bayangkan berapa banyak plastik yang bisa kamu selamatkan jika kamu membiasakan penggunaan tas belanja pribadi setiap hari, kan?
8. Kantong Makanan Kertas
Sumber: dikemas.com
Barang alternatif berikutnya untuk mengurangi penggunaan plastik dan memulai gerakan diet plastik adalah penggunaan kantong makanan kertas.
Beberapa pengusaha makanan ringan tampaknya sudah memulai langkah ini dan mereka mengganti seluruh kemasannya dengan kantong makanan kertas.
Selain dapat membantu mengatasi masalah limbah plastik, kemasan kantong makanan kertas juga membuat tampilan makananmu bisa lebih menarik, lho!
Cobain deh!
9. Besek
Sumber: kompas.com
Penggunaan besek secara masih sebagai barang alternatif pengganti plastik terlihat pertama kali tepatnya pada Hari Raya Idul Adha tahun 2019 lalu.
Pembungkus daging kurban yang biasanya menggunakan kantong plastik sekali pakai diganti dengan besek dan kertas nasi.
Akhirnya, besek yang biasanya digunakan untuk membungkus jajanan tahu sumedang ini pun berubah menjadi kemasan pembungkus alternatif yang menarik.
Berani coba menggunakan besek untuk produkmu?
Baca juga:
Mau Jadi Kaya dari Bisnis Daur Ulang Sampah Plastik? Ini Panduannya!
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat ya, sahabat 99!
Jangan lupa bookmark Blog 99 Indonesia agar tak ketinggalan artikel menarik lainnya.
Sedang mencari properti? Pastikan untuk mengakses lewat 99.co/id!