Denyut nadi atau jantung bisa menjadi tolak ukur kebugaran tubuhmu. Namun perlu diingat, setiap rentang usia memiliki jumlah denyut jantung ideal yang berbeda. Sebagai patokan, simak ukuran detak jantung normal per menit sesuai usia berikut ini, yuk.
Denyut jantung atau debaran jantung biasanya dihitung per menit.
Kamu bisa mendeteksinya melalui pergelangan tangan, siku bagian dalam, atau leher samping.
Nantinya hasil yang didapat bisa digunakan untuk mengukur tingkat kebugaranmu.
Namun sebelumnya, pahami dulu ukuran detak jantung normal per menit sesuai usia berikut ini, ya.
Detak Jantung Normal per Menit
Denyut jantung yang normal memang bukan jaminan kamu bebas dari masalah kesehatan.
Hanya saja, ini bisa dijadikan tolak ukur untuk mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan sejak dini.
Tak hanya itu, denyut jantung juga bisa membantu mengukur kebugaranmu, Sahabat 99.
Namun perlu dipahami, detak jantung normal manusia akan berbeda tergantung dengan usianya.
Berikut panduan detak jantung normal per menit sesuai usia dari National Institutes of Health (NIH) sebagai patokan:
- 70-190 kali per menit untuk usia di bawah 1 bulan
- 80-160 kali per menit untuk usia 1-11 bulan
- 80-130 kali per menit untuk usia 1-2 tahun
- 80-120 kali per menit untuk usia 3-4 tahun
- 75-115 kali per menit untuk usia 5-6 tahun
- 70-110 kali per menit untuk usia 7-9 tahun
- 60-100 kali per menit untuk usia di atas 10 tahun
Detak jantung akan semakin melambat seiring dengan bertambahnya usia.
Namun pada kasus tertentu, detak jantung seseorang bisa melambat akibat rutinitas fisiknya.
Ini biasanya terjadi pada olahragawan atau atlet yang detak jantung berada di angka 40-60 kali per menit.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kemampuan jantung mereka yang lebih efisien dan terampil dalam bekerja.
Cara Mengukur Detak Jantung Normal per Menit
Cara mengukur detak jantung per menit yang paling efektif adalah dengan menggunakan alat khusus.
Akan tetapi, sebenarnya kamu juga bisa melakukannya secara manual.
Namun pastikan yang diukur adalah denyut jantung ketika tubuh berada dalam kondisi rileks atau normal.
Oleh sebab itu, sebaiknya tunggu lima menit dalam posisi diam sebelum mulai menghitung.
Cara menghitungnya sendiri adalah sebagai berikut:
- Siapkan jam yang memiliki hitungan detik di dalamnya
- Pilih area pergelangan tangan, siku bagian dalam, leher bagian samping, atau bagian atas kaki
- Letakkan dan tekan 2-3 ujung jari pada area yang dipilih
- Hitung detak jantung yang kamu rasakan dalam 15 detik
- Kalikan hasilnya dengan angka 4 untuk mendapatkan detak jantung dalam satu menit
Bagaimana, apakah hasil akhirnya masih masuk dalam batas normal sesuai usiamu?
Jika detak tidak sesuai, jangan keburu panik dulu, Sahabat 99.
Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi detak jantung per menit milikmu, yakni:
- Usia
- Suhu udara di lingkunganmu
- Posisi tubuh saat menghitung detak jantung
- Emosi yang sedang dirasakan
- Berat badan
- Obat atau vitamin yang dikonsumsi
- Konsumsi kafein, nikotin, atau narkoba
Kapan Perlu Waspada pada Detak Jantung?
Lantas, kapan kah kamu harus waspada pada detak jantung per menit yang tidak normal?
Kamu perlu waspada apabila irama yang dirasakan tidak beraturan.
Misalnya saja, detak jantung tidak stabil, melompat-lompat, dan lainnya.
Terutamanya jika ini diiringi dengan gejala pusing atau sesak napas di waktu-waktu tertentu.
Tak hanya itu, jika denyut jantungmu konsisten di atas 100 kali per menit dalam kondisi rileks, kamu juga harus waspada.
Sebaiknya pertimbangkan untuk bertemu dokter umum dan menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG).
***
Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan properti di sana, seperti area Clematis Metland Puri.